Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Ventilator-Associated Pneumonia general_alomedika 2021-10-12T09:20:48+07:00 2021-10-12T09:20:48+07:00
Ventilator-Associated Pneumonia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Ventilator-Associated Pneumonia

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Secara patofisiologis, ventilator-associated pneumonia (VAP) dapat disebabkan oleh berbagai jenis patogen dan dapat bersifat polimikroba. Adapun patogen yang paling sering menyebabkan VAP adalah bakteri gram negatif, aerob, berbentuk batang (misalnya Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Enterobacter spp, Pseudomonas aeruginosa, Acinetobacter spp) dan bakteri kokus gram positif (misalnya Staphylococcus aureus, termasuk methicillin-resistant S. aureus [MRSA], Streptococcus spp).[15]

Patofisiologi terjadinya VAP juga merupakan perpaduan yang kompleks antara penggunaan endotracheal tube, faktor risiko penyerta, virulensi dari bakteri yang menginvasi, dan imunitas host. Penggunaan endotracheal tube dapat merusak mekanisme defense alami, yaitu refleks batuk dari glotis dan laring untuk mengatasi mikroaspirasi yang terjadi disekitar cuff endotracheal tube tersebut.

Infeksi bakteri pada saluran pernapasan bagian bawah terjadi secara langsung melalui beberapa mekanisme, yaitu mikroaspirasi selama prosedur intubasi dilakukan, berkembangnya bakteri (biasanya gram negatif) dan jamur di dalam endotracheal tube, bercampurnya sekret di sekitar cuff, dan kurangnya mekanisme pembersihan sekret oleh mukosiliar saluran napas.

Pada kondisi fisiologis, sekret dari laring dan faring dikeluarkan dari saluran napas melalui refleks batuk atau mucociliary action. Mekanisme tersebut menjadi tidak optimal pada pasien yang mendapat ventilasi mekanik. Kurangnya mekanisme pembersihan sekret saluran napas pada pasien yang mendapat ventilasi mekanik, sehingga memudahkan bakteri menginfeksi saluran napas distal dan mengakibatkan pneumonia.[1,3]

Seiring berjalannya waktu, bakteri flora normal di mulut semakin bertambah dan sekret semakin terakumulasi di saluran napas. Bakteri dan sekret tersebut dapat membentuk biofilm dan mencapai saluran napas distal, mengalahkan respon imun host, dan mengakibatkan pneumonia. Selain itu, adanya faktor risiko lainnya seperti edema paru dan riwayat infeksi paru semakin mempermudah multiplikasi bakteri.[3]

Referensi

1. Kharel S, Bist A, Mishra SK. Ventilator-associated pneumonia among ICU patients in WHO Southeast Asian region: A systematic review. PLoS One. 2021 Mar 9;16(3):e0247832. doi: 10.1371/journal.pone.0247832. PMID: 33690663; PMCID: PMC7942996.
3. Charles MP, Kali A, Easow JM, et al. Ventilator-associated pneumonia. Australas Med J. 2014;7(8):334-344. doi:10.4066/AMJ.2014.2105
15. Weiner LM, Webb AK, Limbago B, Dudeck MA, Patel J, Kallen AJ, Edwards JR, Sievert DM. Antimicrobial-Resistant Pathogens Associated With Healthcare-Associated Infections: Summary of Data Reported to the National Healthcare Safety Network at the Centers for Disease Control and Prevention, 2011-2014. Infect Control Hosp Epidemiol. 2016;37(11):1288.

Pendahuluan Ventilator-Associate...
Etiologi Ventilator-Associated P...
Diskusi Terbaru
dr. Ridwan Juansyah
Hari ini, 18:45
GO yg tak kunjung sembuh
Oleh: dr. Ridwan Juansyah
3 Balasan
Alo dokter.Ijin bertanya dan diskusiHari ini sy dapat pasien di praktek mandiri sy dgn GO ( keluhan bak campur nanah), pasen Mr X usia 35 th. Riwayat 1 bln...
Anonymous
Hari ini, 17:39
Login idi eror trus
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Maaf mau bertanya saya mau perpanjang STR tp login anggota idi sdh bbrp terakhir gak bisa2..mohon solusinya
Anonymous
Hari ini, 12:14
Gula Darah Puasa terganggu
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya dan berdiskusi dok. Saya memiliki pasien perempuan 51 th. Pasien rutin satu bulan sekali cek GDP dgn hasil antara 100-115 selama 3...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.