Patofisiologi Ventilator-Associated Pneumonia
Secara patofisiologis, ventilator-associated pneumonia (VAP) dapat disebabkan oleh berbagai jenis patogen dan dapat bersifat polimikroba. Adapun patogen yang paling sering menyebabkan VAP adalah bakteri gram negatif, aerob, berbentuk batang (misalnya Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Enterobacter spp, Pseudomonas aeruginosa, Acinetobacter spp) dan bakteri kokus gram positif (misalnya Staphylococcus aureus, termasuk methicillin-resistant S. aureus [MRSA], Streptococcus spp).[15]
Patofisiologi terjadinya VAP juga merupakan perpaduan yang kompleks antara penggunaan endotracheal tube, faktor risiko penyerta, virulensi dari bakteri yang menginvasi, dan imunitas host. Penggunaan endotracheal tube dapat merusak mekanisme defense alami, yaitu refleks batuk dari glotis dan laring untuk mengatasi mikroaspirasi yang terjadi disekitar cuff endotracheal tube tersebut.
Infeksi bakteri pada saluran pernapasan bagian bawah terjadi secara langsung melalui beberapa mekanisme, yaitu mikroaspirasi selama prosedur intubasi dilakukan, berkembangnya bakteri (biasanya gram negatif) dan jamur di dalam endotracheal tube, bercampurnya sekret di sekitar cuff, dan kurangnya mekanisme pembersihan sekret oleh mukosiliar saluran napas.
Pada kondisi fisiologis, sekret dari laring dan faring dikeluarkan dari saluran napas melalui refleks batuk atau mucociliary action. Mekanisme tersebut menjadi tidak optimal pada pasien yang mendapat ventilasi mekanik. Kurangnya mekanisme pembersihan sekret saluran napas pada pasien yang mendapat ventilasi mekanik, sehingga memudahkan bakteri menginfeksi saluran napas distal dan mengakibatkan pneumonia.[1,3]
Seiring berjalannya waktu, bakteri flora normal di mulut semakin bertambah dan sekret semakin terakumulasi di saluran napas. Bakteri dan sekret tersebut dapat membentuk biofilm dan mencapai saluran napas distal, mengalahkan respon imun host, dan mengakibatkan pneumonia. Selain itu, adanya faktor risiko lainnya seperti edema paru dan riwayat infeksi paru semakin mempermudah multiplikasi bakteri.[3]