Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Ventilator-Associated Pneumonia general_alomedika 2022-10-12T14:43:56+07:00 2022-10-12T14:43:56+07:00
Ventilator-Associated Pneumonia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Ventilator-Associated Pneumonia

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Ventilator-associated pneumonia (VAP) adalah pneumonia atau infeksi parenkim paru yang terjadi dalam 48-72 jam setelah pemasangan ventilasi mekanik invasif. VAP merupakan pneumonia yang paling sering terjadi di ICU di antara pasien-pasien yang mendapat ventilasi mekanik. VAP ditandai oleh infiltrat baru atau progresif, tanda-tanda infeksi sistemik, perubahan karakteristik sputum, dan adanya agen kausatif yang terdeteksi pada pemeriksaan.[1,2]

VAP merupakan bagian dari pneumonia nosokomial, yang juga dikenal sebagai hospital-acquired pneumonia (HAP). HAP akan dibahas lebih lanjut pada artikel penyakit pneumonia nosokomial.

Ventilator Associated Pneumonia-min

Jenis patogen yang paling sering menjadi penyebab VAP adalah bakteri gram negatif, aerob, dan berbentuk batang (Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa) dan bakteri kokus gram positif (seperti Staphylococcus aureus, termasuk Methicillin-resistant Staphylococcus aureus [MRSA]). Pada pasien yang mendapat ventilasi mekanik, mekanisme pembersihan sekret saluran napas berkurang (refleks batuk, mucociliary action) sehingga memudahkan bakteri menginfeksi saluran napas bagian distal. Bakteri tersering penyebab VAP berasal dari flora normal mulut dan bacteriemia. Sumber bakteri lainnya adalah lambung, sirkuit ventilator, humidifier, dan nebuliser. [3,15]

Saat ini, belum ada standar baku emas kriteria diagnosis VAP. Evaluasi bedside dan foto polos thorax hanya bersifat sugestif. Studi postmortem menunjukkan kriteria klinis diagnosis VAP (infiltrat pada foto polos thorax ditambah dua tanda berikut: demam >38,30C, leukosit >12.000/mL, sekret trakeo bronkial purulen) memiliki sensitivitas 69% dan spesifisitas 75% dibandingkan temuan autopsi.[3,4]

Penatalaksanaan utama ventilator-associated pneumonia adalah pemberian antibiotik empiris sebagai terapi awal, kemudian terapi lanjutan disesuaikan kondisi klinis pasien. Patogen penyebab VAP umumnya tidak diketahui, sehingga pemberian antibiotik empiris merupakan pendekatan tatalaksana yang praktis.[5]

Referensi

1. Kharel S, Bist A, Mishra SK. Ventilator-associated pneumonia among ICU patients in WHO Southeast Asian region: A systematic review. PLoS One. 2021 Mar 9;16(3):e0247832. doi: 10.1371/journal.pone.0247832. PMID: 33690663; PMCID: PMC7942996.
2. Amanullah S. 2015. Ventilator-Associated Pneumonia Overview of Nosocomial Pneumonias. 2015. https://emedicine.medscape.com/article/304836-overview
3. Charles MP, Kali A, Easow JM, et al. Ventilator-associated pneumonia. Australas Med J. 2014;7(8):334-344. doi:10.4066/AMJ.2014.2105
4. Kalanuria AA, Ziai W, Mirski M. Ventilator-associated pneumonia in the ICU. Crit Care. 2014 Mar 18;18(2):208. doi: 10.1186/cc13775. Erratum in: Crit Care. 2016;20:29. Zai, Wendy [corrected to Ziai, Wendy]. PMID: 25029020; PMCID: PMC4056625.
5. Shetty K. Hospital-Acquired Pneumonia (Nosocomial Pneumonia) and Ventilator-Associated Pneumonia. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/234753-overview
15. Weiner LM, Webb AK, Limbago B, Dudeck MA, Patel J, Kallen AJ, Edwards JR, Sievert DM. Antimicrobial-Resistant Pathogens Associated With Healthcare-Associated Infections: Summary of Data Reported to the National Healthcare Safety Network at the Centers for Disease Control and Prevention, 2011-2014. Infect Control Hosp Epidemiol. 2016;37(11):1288.

Patofisiologi Ventilator-Associa...

Artikel Terkait

  • Menghadapi Resistensi Antibiotik di ICU e-Course
    Menghadapi Resistensi Antibiotik di ICU e-Course
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 14:40
Gerd
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo dokter. Saya mempunyai pasien  usia 27 tahun dengan keluhan nyeri ulu hati (+) dada terasa penuh ( +) sering berdehem2 Krn merasa dahak susah kluar ,...
Anonymous
1 hari yang lalu
Folikutilis
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Halo mau tanya,sehabis treatment dermapen dengan PDRN dna salmon besoknya timbul lepuhan sperti nanah berbintik putih,awalnya saat dermapen memang muncul ky...
Anonymous
2 hari yang lalu
Eksisi lipoma regio frontalis
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya punya pasien dengan lipoma regio frontalis, ukuran diameter +-4cm, nyeri (-). Menurut ts apakah eksisi lipom regio frontalis ini dpt...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.