Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Retardasi Mental general_alomedika 2021-05-18T17:26:59+07:00 2021-05-18T17:26:59+07:00
Retardasi Mental
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Retardasi Mental

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Penatalaksanaan retardasi mental pada anak dilakukan berdasarkan asesmen terhadap kebutuhan sosial, pendidikan, psikiatrik, dan lingkungan pasien.

Psikoterapi

Psikoterapi yang bisa digunakan pada pasien dengan retardasi mental adalah terapi perilaku dan cognitive behavior therapy (CBT). Tujuan dari terapi adalah untuk memberikan keterampilan adaptif minimal kepada pasien dengan mempertimbangkan tingkat inteligensi.

Intervensi yang dilakukan biasanya berupa latihan-latihan yang disertai dengan reward untuk hasil yang baik dan hukuman ringan (punishment) untuk perilaku yang menentang atau berlawanan dengan terapi.[1] Namun, efektivitas psikoterapi terbatas pada pasien dengan retardasi mental karena gangguan intelektual yang dialami.[5]

Psikoterapi perilaku difokuskan untuk pelatihan vokasional dan edukasional sebagai upaya untuk memaksimalkan kemandirian pasien. Intervensi ini juga termasuk menyediakan pekerjaan yang sesuai dengan tingkat inteligensinya.[3]

Medikamentosa

Tidak ada obat yang spesifik untuk retardasi mental. Farmakoterapi untuk anak dengan retardasi mental disesuaikan dengan gejala dan gangguan komorbid yang ditunjukkan.[9]

Gejala agresi, iritabilitas, dan perilaku self harm bisa ditangani dengan obat-obat antipsikotik atipikal, seperti risperidone dan clozapine. Namun, perlu diwaspadai bahwa pasien dengan retardasi mental lebih rentan mengalami gejala ekstrapiramidal.[1,4]

Gejala-gejala hiperaktivitas dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) pada pasien dengan retardasi mental bisa diatasi dengan metilfenidat, clonidine, atau risperidone. Untuk gejala-gejala depresi, antidepresan yang direkomendasikan adalah golongan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI), seperti fluoxetine, paroxetine, dan sertraline.

Antidepresan golongan SSRI juga bisa digunakan untuk mengatasi gejala-gejala gangguan obsesif kompulsif pada anak dengan retardasi mental.[1,4]

Untuk pasien yang menunjukkan gejala gerakan-gerakan stereotipik, direkomendasikan penggunaan antipsikotik tipikal, seperti haloperidol dan chlorpromazine; atau antipsikotik atipikal, seperti quetiapine, clozapine, dan risperidone.[1]

Referensi

1. Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P. Kaplan & Sadock’s synopsis of psychiatry: behavioral sciences/clinical psychiatry. Eleventh edition. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
3. Patel DR, Cabral MD, Ho A, Merrick J. A clinical primer on intellectual disability. Transl Pediatr 2020;9:S23–35. [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7082244/]
4. Siegel M, McGuire K, Veenstra-VanderWeele J, Stratigos K, King B, Bellonci C, et al. Practice Parameter for the Assessment and Treatment of Psychiatric Disorders in Children and Adolescents With Intellectual Disability (Intellectual Developmental Disorder). Journal of the American Academy of Child & Adolescent Psychiatry 2020;59:468–96. [https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0890856719322233]
5. Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P, editors. Kaplan & Sadock’s comprehensive textbook of psychiatry. Tenth edition. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
9. Sheerin F, Eustace-Cook J, Wuytack F, Doyle C. Medication management in intellectual disability settings: A systematic review. J Intellect Disabil 2019;1744629519886184. [https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31735106/]

Diagnosis Retardasi Mental
Prognosis Retardasi Mental

Artikel Terkait

  • Mengenali Keterlambatan Bicara pada Anak
    Mengenali Keterlambatan Bicara pada Anak
Diskusi Terbaru
dr. Hudiyati Agustini
Kemarin, 13:50
Profilaksis Oftalmia Neonatorum: Apakah Masih Relevan? - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter, Apakah Dokter masih menerapkan pemberian tetes mata antibiotik profilaksis pada bayi baru lahir? Sebenarnya, tindakan ini bertujuan untuk...
Anonymous
Kemarin, 13:11
Daging tumbuh di vagina bagian dalam
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Siang dok, izin berdiskusi ada pasien dengan keluhan daging tumbuh di vagina bagian dalam, user baru menyadari hal ini beberapa hari sebelum konsul,...
Anonymous
1 hari yang lalu
Pilihan antibiotik untuk terapi ISPA di layanan primer
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya pilihan antibiotik yang paling baik digunakan dalam terapi ISPA ec. bacterial infection di layanan primer apa ya dok? Di tempat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.