Prognosis Retardasi Mental
Prognosis retardasi mental berkaitan dengan derajat beratnya retardasi mental dan kemampuan adaptif pasien.
Komorbiditas
Survey epidemiologis menunjukkan bahwa 2 per 3 pasien dengan retardasi mental mempunyai komorbiditas gangguan mental lainnya. Tingkat komorbiditas berhubungan dengan derajat keparahan retardasi mental. Komorbiditas yang banyak ditemukan adalah gangguan mood, schizophrenia, attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), dan gangguan conduct.
Kurang lebih sepertiga pasien dengan retardasi mental juga menunjukkan gejala-gejala autism spectrum disorder. Gangguan kejang juga sering ditemukan pada pasien dengan retardasi mental.[1,4]
Komplikasi
Komplikasi yang dialami oleh pasien dengan retardasi mental pada awalnya adalah kesulitan dalam interaksi sosial dan belajar di sekolah. Selanjutnya, sering kali muncul komplikasi psikopatologi berupa psikosis, depresi, gangguan cemas, epilepsi, dan schizophrenia.[10]
Prevalensi gangguan mental pada mereka yang mengalami retardasi mental lebih besar daripada populasi normal, terutama setelah mereka dewasa.[4]
Prognosis
Meskipun faktor etiologi yang mendasari timbulnya gangguan tidak bisa diperbaiki, tetapi dengan manajemen yang baik pasien bisa dilatih sampai mampu beradaptasi.
Komorbiditas dengan gangguan mental organik maupun gangguan mental lainnya menyebabkan prognosis yang buruk dan peningkatan kebutuhan farmakoterapi.[1]