Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Gangguan Keinginan dan Gairah Seksual general_alomedika 2020-06-29T10:54:32+07:00 2020-06-29T10:54:32+07:00
Gangguan Keinginan dan Gairah Seksual
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Gangguan Keinginan dan Gairah Seksual

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Etiologi pasti dari gangguan keinginan dan gairah seksual atau yang dikenal dengan sexual drive disorder belum diketahui, namun diperkirakan bersifat multifaktorial yang mencakup faktor biologis, psikologis, relasi, dan sosiokultural.[5] Namun konsumsi obat-obatan yang bisa menurunkan kadar dopamine otak, augmentasi serotonin melalui reseptor 5HT2A, atau peningkatan aktivitas opioid pada reseptor mu dapat menghambat gairah seksual.[1]

Etiologi lain yang mungkin menjadi penyebab gangguan ini adalah perubahan hormonal, peristiwa hidup yang tidak menyenangkan, disfungsi psikososial, depresi, paparan obat-obatan, masalah medis dan ginekologis, serta gangguan produksi androgen.[6]

Faktor Risiko

Faktor risiko gangguan keinginan dan gairah seksual bersifat multifaktorial, yang bisa mencakup berbagai kondisi medis dan paparan obat. Obat-obatan yang bisa mempengaruhi gairah dan keinginan seksual diantaranya adalah obat-obat antidepresan, antipsikotik, antihipertensi, dan obat antiparkinson.[7,8]

Faktor risiko gangguan ini mencakup faktor:

  • Temperamental: Termasuk pemikiran dan perilaku negatif mengenai aktivitas seksual dan riwayat gangguan mental sebelumnya
  • Lingkungan: Termasuk masalah dalam hubungan interpersonal, fungsi pasangan seksualnya, dan riwayat perkembangan masa kecil yang berupa gangguan hubungan dengan caregiver atau stressor masa kanak-kanak
  • Genetik dan fisiologis: Beberapa kondisi medis seperti; diabetes mellitus, disfungsi tiroid; bisa menimbulkan gangguan gairah seksual[9]

Referensi

1. Goldstein I, Kim NN, Clayton AH, DeRogatis LR, Giraldi A, Parish SJ, et al. Hypoactive Sexual Desire Disorder. Mayo Clinic Proceedings 2017;92:114–28. [https://www.mayoclinicproceedings.org/article/S0025-6196(16)30596-1/fulltext]
5. Faubion SS, Rullo JE, Clinic M. Sexual Dysfunction in Women: A Practical Approach. Am Fam Physician 2015;92:10. [https://www.aafp.org/afp/2015/0815/p281.html]
6. Buster JE. Managing female sexual dysfunction. Fertility and Sterility 2013;100:905–15. [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24074537]
7. Finley N. Lifestyle Choices Can Augment Female Sexual Well-Being. American Journal of Lifestyle Medicine 2018;12:38–41. [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6125014/]
8. Petherick A. Sex matters. Nat 2017;2. [https://www.nature.com/articles/550S2a]
9. APA. Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th ed.). Arlington VA: American Psychiatric Publishing; 2013.

Patofisiologi Gangguan Keinginan...
Epidemiologi Gangguan Keinginan ...
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 15:01
Cara untuk mengetahui keberhasilan terapi bell's palsy
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok. Ijin bertanya untuk mengetahui keberhasilan terapi bell's palsy bagaimana ya dok? Kapan diputuskan perlu dilakukan fisioterapi?Terima kasih.
Anonymous
Kemarin, 10:59
Mengapa OAT diminum setiap hari pada pasien TB anak fase lanjutan?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok.Izin bertanya.Mengapa OAT diminum setiap hari pada pasien TB anak fase lanjutan, sedangkan pada dewasa fase lanjutan diminum 3x seminggu ?Terimakasih
Anonymous
Kemarin, 08:47
Tremor sepanjang hari saat dalam pengobatan obat psikiatrik
Oleh: Anonymous
7 Balasan
Alo, DokterMohon pendapatnya dok, Pasien datang ke faskes tingkat 1 dengan keluhan tremor sepanjang hari dan intensitasnya meningkat ketika sedang kelelahan....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.