Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Diagnosis Depresi Postpartum general_alomedika 2021-11-26T09:20:20+07:00 2021-11-26T09:20:20+07:00
Depresi Postpartum
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Depresi Postpartum

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Diagnosis depresi postpartum didasarkan pada anamnesis terhadap gejala dari penyakit ini. Tingginya prevalensi penyakit ini membuat semua wanita sebaiknya dilakukan skrining terhadap depresi postpartum pada masa nifas.

Anamnesis

Karena faktor budaya dan stigma, kebanyakan ibu yang mengalami depresi postpartum tidak terbuka dengan gejala-gejala yang dialami, begitu pula dengan keluarganya. Biasanya gejala-gejala yang dialami akan dihubungkan dengan kelelahan karena mengurusi bayi, kurang tidur, atau karena bayi yang rewel [23].

Gejala-gejala depresi postpartum harus ditanyakan dan dikonfirmasikan secara hati-hati. Bila diperlukan, sebelum anamnesis dapat dilakukan skrining dengan menggunakan instrumen Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) sebelum dilakukan anamnesis lebih mendalam pada mereka yang dicurigai mengalami depresi postpartum. Karena sering kali ibu tidak mengenali gejala-gejala yang dialami, maka juga perlu dilakukan aloanamnesis dengan keluarganya [23].

Diagnosis Banding

Diagnosis banding depresi postpartum yang harus pertama disingkirkan adalah penyebab organik, seperti anemia, sindrom Sheehan dan gangguan tiroid. Diagnosis banding psikiatrik di antaranya adalah postpartum blues dan psikosis postpartum. Diagnosis banding ini bisa dengan mudah disingkirkan berdasarkan observasi perjalanan penyakit, anamnesis, dan pemeriksaan fisik yang cermat, serta pemeriksaan laboratorium untuk penyebab organik [28].

Pemeriksaan Penunjang

Anemia selama kehamilan maupun pasca melahirkan sering kali menimbulkan gejala-gejala yang mirip dengan gejala fisik depresi postpartum. Untuk menyingkirkan diagnosis anemia, sebaiknya dilakukan pemeriksaan darah rutin.

Kriteria Diagnostik PPDGJ-III

Kriteria diagnostik depresi postpartum berdasarkan Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa III (PPDGJ-III) adalah sebagai berikut:

Gangguan jiwa yang berhubungan dengan masa nifas (tidak lebih dari 6 minggu setelah persalinan), yang tidak memenuhi kriteria di tempat lain, serta memenuhi kriteria episode depresi.

Kriteria Episode Depresi

Gejala episode depresi adalah sebagai berikut:

  • Gejala utama:

    • Afek depresif,
    • Kehilangan minat dan kegembiraan, dan
    • Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja) dan menurunnya aktivitas

  • Gejala lainnya:

    • Konsentrasi dan perhatian berkurang
    • Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
    • Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
    • Pandangan masa depan yang suram
    • Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
    • Tidur terganggu
    • Nafsu makan berkurang

Untuk episode depresif diperlukan masa sekurang-kurangnya 2 minggu untuk penegakan diagnosis, akan tetapi periode lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala sangat berat dan berlangsung cepat.

Depresi ringan jika terdapat setidaknya 2 dari 3 gejala utama depresi, disertai setidaknya 2 gejala lainnya (tidak boleh ada gejala yang berat), dengan kesulitan ringan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial.

Depresi sedang jika terdapat setidaknya 2 dari 3 gejala utama depresi, disertai setidaknya 3 (sebaiknya 4) gejala lain, dengan kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, dan urusan rumah tangga.

Depresi berat jika terdapat ketiga gejala utama depresi ditambah setidaknya 4 gejala lainnya, beberapa harus berintensitas berat, dengan ketidakmampuan untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, atau urusan rumah tangga.

Kriteria Diagnostik DSM-5

Sedangkan kriteria diagnostik depresi postpartum berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 5 (DSM-5) adalah memenuhi kriteria episode depresi mayor dengan onset dalam 4 minggu setelah melahirkan.

Gejala Episode Depresi

Gejala episode depresi:

  • Mood depresif hampir sepanjang hari, hampir setiap hari,
  • Kehilangan minat dan kegembiraan pada seluruh, atau hampir seluruh aktivitas sepanjang hari, hampir sepanjang hari,
  • Terdapat penurunan atau peningkatan berat badan yang signifikan, padahal tidak sedang diet (perubahan berat badan > 5% dalam 1 bulan), atau penurunan/ peningkatan nafsu makan hampir setiap hari,
  • Insomnia atau hipersomnia setiap hari,

  • Agitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari,
  • Kelelahan atau kehilangan energi hampir setiap hari,
  • Perasaan tidak berguna atau perasaan bersalah yang tidak sesuai (dapat berupa delusi) hampir setiap hari,
  • Berkurangnya kemampuan berpikir/konsentrasi, atau kesulitan membuat keputusan, hampir setiap hari,
  • Pikiran berulang tentang kematian, ide bunuh diri berulang tanpa rencana yang spesifik, atau percobaan bunuh diri atau membuat rencana spesifik untuk bunuh diri [26]

Kriteria Episode Depresi Mayor

Episode depresi disebut sebagai episode depresi mayor jika:

  1. Terdapat 5 (atau lebih) gejala berikut yang terjadi selama setidaknya 2 minggu
  2. Representatif terdapat perubahan fungsi dari sebelumnya
  3. Harus memiliki gejala mood depresi atau kehilangan minat atau kegembiraan

Meskipun dalam DSM V dinyatakan bahwa onset terjadi dalam waktu 4 minggu setelah melahirkan, namun kebanyakan peneliti dan ahli berpendapat bahwa onset bisa timbul kapan saja dalam waktu satu tahun setelah melahirkan [23,27].

Skrining Depresi Postpartum

Skrining untuk depresi postpartum penting untuk segera dilakukan bila terdapat faktor risiko. Instrumen yang mudah dan telah divalidasi untuk alat skrining depresi postpartum di Indonesia adalah Edinburg postnatal depression scale (EPDS) [4]. Instrumen ini terdiri dari 10 pertanyaan dengan skor antara 0-30 dan bisa diaplikasikan kurang dari 5 menit. Pertanyaan-pertanyaan dalam EPDS adalah mengenai apa yang ibu rasakan selama minggu sebelumnya. Cut off point untuk EPDS adalah 13 dengan skor > 13 menunjukkan kemungkinan adanya depresi postpartum. Namun EPDS adalah instrumen untuk skrining saja, penegakan diagnosis tetap harus melalui wawancara klinis.

Referensi

23. Perfetti J, Clark R, Fillmore C-M. Postpartum Depression: Identification, Screening, and Treatment. Wis. Med. J. 2004;103:8. [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15622821]
26. APA. Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th ed.). Arlington VA: American Psychiatric Publishing; 2013.
27. Moraes GP de A, Lorenzo L, Pontes GAR, Montenegro MC, Cantilino A. Screening and diagnosing postpartum depression: when and how? Trends Psychiatry Psychother. 2017;39:54–61. [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28403324]
28. Patel M, Bailey RK, Jabeen S, Ali S, Barker NC, Osiezagha K. Postpartum Depression: A Review. J. Health Care Poor Underserved 2012;23:534–42. [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22643605]
29. Hoffbrand SE, Howard L, Crawley H. Antidepressant treatment for post-natal depression. In: The Cochrane Collaboration, editor. Cochrane Database of Systematic Reviews. Chichester, UK: John Wiley & Sons, Ltd; 2001 [http://doi.wiley.com/10.1002/14651858.CD002018]

Epidemiologi Depresi Postpartum
Penatalaksanaan Depresi Postpartum

Artikel Terkait

  • Pendekatan Penanganan Pasien Bunuh Diri
    Pendekatan Penanganan Pasien Bunuh Diri
  • Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
    Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
  • Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi
    Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi
  • Kesehatan Mental dalam Kondisi Pandemik Virus Corona
    Kesehatan Mental dalam Kondisi Pandemik Virus Corona
  • Kontroversi Pengaruh Media Sosial pada Kesehatan Mental Remaja
    Kontroversi Pengaruh Media Sosial pada Kesehatan Mental Remaja

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
26 hari yang lalu
Indikasi tappering off antidepresan - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO, dr. Irwan Supriyanto, Ph.D., Sp.KJ,Ijin bertanya dok. Indikasi tappering off untuk pasien depresi yang mendapat pengobatan apa dan bagaimana...
dr.Dizi Bellari Putri
17 Maret 2022
Kaitan Resistensi Insulin dengan Gangguan Depresi Mayor - Artikel SKP
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
ALO Dokter!Apakah dokter tahu? Tidak hanya diabetes melitus tipe 2, Gangguan depresi mayor (MDD) ternyata juga dilaporkan berhubungan dengan resistensi...
Anonymous
10 Februari 2022
Gangguan penyesuaian pasca abortus - Kedokteran Jiwa Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Pagi dr. Lahargo, Sp. KJ,Edukasi atau tata laksana seperti apa yang bisa saya berikan untuk pasien yang mengalami gangguan penyeseuian (sedih terus, gangguan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.