Pendahuluan Gangguan Psikotik Akut
Gangguan psikotik akut merupakan penyakit psikiatri yang ditandai dengan onset tiba-tiba dari 1 atau lebih gejala berikut ini: delusi, halusinasi, postur dan perilaku yang bizarre, serta bicara yang kacau. Gangguan psikotik akut dapat menjadi gejala awal dari penyakit psikotik lainnya, seperti schizophrenia. Perbedaan antara penyakit ini dengan gangguan psikotik lainnya adalah dalam hal jenis dan intensitas gejala, durasi waktu, serta perjalanan gangguan psikotik yang dapat kembali penuh pada fungsi premorbid. [1]
Diagnosis gangguan psikotik akut ditegakkan berdasarkan kriteria Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 5 (DSM-5). Perbedaan dengan schizophrenia pada kriteria waktu (terjadi dalam 1 hari namun kurang dari 1 bulan) dan tidak disebabkan gangguan medis umum. Tidak adanya fase prodromal pada gangguan psikotik akut menjadikan klasifikasi diagnosis ini tampak seperti perubahan fungsi mental mendadak yang akhirnya kembali pada kondisi seperti sebelum mengalami gangguan (tampak pulih sempurna). [2]
Gangguan psikotik akut dapat disebabkan oleh adanya stresor yang jelas. Stresor berupa stresor berat dari masalah interpersonal, pekerjaan dan pola relasi harian yang menimbulkan kecenderungan perilaku membahayakan diri sendiri atau orang lain. Sebuah analisis multivariat mengemukakan bahwa stres akut dan substance use disorder berhubungan dengan perilaku bunuh diri pada pasien gangguan psikotik akut. [3,4]
Penatalaksanaan gangguan psikotik akut mencakup pemberian antipsikotik, rawat inap jika ada peningkatan psikomotor atau adanya tendensi membahayakan diri sendiri atau lingkungan, serta pemberian psikoterapi dan edukasi terkait gangguan tersebut.[5,6]
Pasien dengan gangguan psikotik akut cenderung dapat kembali pulih seperti semula, tetapi dapat juga berkembang menjadi schizophrenia. Komplikasi gangguan psikotik akut meliputi komplikasi terkait obat antipsikotik, psikiatrik, sosial dan mortalitas akibat tindakan bunuh diri. [7-10]