Edukasi dan Promosi Kesehatan Fraktur Leher Femur
Edukasi pada keluarga pasien dan pasien untuk fraktur leher femur harus difokuskan pada perubahan gaya hidup dan kebutuhan diet khusus seperti kebutuhan makanan tinggi kalsium dan vitamin D. Selain itu, pasien dan keluarga harus siap untuk proses pemulihan yang lama yang mungkin terjadi memakan waktu beberapa bulan.
Edukasi Pasien
Pasien dan keluarganya perlu dijelaskan mengenai fraktur yang terjadi, mengapa hal tersebut terjadi, jenis terapi yang tersedia, dan mempertahankan terapi yang sudah dilakukan.[17]
Sebaiknya pasien di edukasi tentang pengobatan penyakit dan tindakan secara umum yang dapat dilakukan untuk mempercepat proses penyembuhan dan tentang tanda peringatan atau bahaya untuk segera menghubungi dokter.
Pengetahuan Umum Fraktur Leher Femur
Berikut adalah poin edukasi untuk pasien tentang pengetahuan umum fraktur leher femur:
- Fraktur leher femur adalah patah tulang yang terjadi di bagian tulang paha, dekat dengan panggul
- Fraktur leher femur pada usia lanjut sering kali disebabkan oleh kecelakaan jatuh dan diperparah oleh kondisi osteoporosis yang membuat tulang menjadi lemah. Semua pasien dengan fraktur leher femur harus dirawat sebagai pasien
- Pengobatan awal untuk fraktur adalah pemberian obat untuk mengurangi nyeri, dilanjutkan dengan dilakukannya operasi. Operasi tersebut ada dua jenis; jenis yang pertama memasang baut atau pelat untuk membetulkan bagian patah, jenis yang kedua adalah mengganti sendi natural pasien dengan sendi yang terbuat oleh manusia. Setelah tindakan, pasien akan dirujuk ke bagian rehabilitasi untuk memperkuat panggul
Tindakan untuk Mempercepat Penyembuhan dan Pemulihan
Penyesuaian gaya hidup berikut direkomendasikan untuk pasien:
- Fraktur memerlukan beberapa minggu hingga beberapa bulan untuk penyembuhan. Selama fase penyembuhan, konsumsi makanan tinggi kalsium, vitamin D dan protein. Kebutuhan kalsium per hari yang direkomendasikan untuk dewasa adalah 1200 mg per hari. Makanan yang kaya kalsium antara lain es krim, susu kedelai, roti, brokoli, susu, keju, keju cottage, almond, yogurt, sereal siap saji, kacang-kacangan, dan tahu. Makanan kaya vitamin D termasuk susu, "susu" nabati yang diperkaya (kedelai, almond), ikan tuna kaleng, minyak ikan cod, yogurt, sereal siap saji, salmon yang dimasak, sarden kaleng, mackerel, dan telur. Beberapa makanan ini kaya akan keduanya
Hindari merokok karena dapat mempengaruhi kemampuan penyembuhan tubuh
Blok saraf perifer perioperatif telah dilaporkan bermanfaat dalam meningkatkan luaran klinis pasien dengan fraktur panggul
- Pasien muda dapat kembali ke aktivitas normal bila sudah tidak mengalami tanda dan gejala penyakit, memiliki range of motion sesuai semula, dan kekuatan dan fleksibilitas normal. Atlet harus lebih mengetahui batasan diri sendiri dan melakukan aktivitas dengan cara yang benar[2]
Tanda-tanda Peringatan (Red Flags)
Jika ditemukan gejala seperti dibawah ini sebaiknya untuk cepat menghubungi dokter yang terdekat:
- Demam
- Nyeri kaki hebat, atau nyeri dan pembengkakan memburuk
- Kaki bengkak atau terlihat garis-garis merah di kaki
- Nyeri dada, sulit bernafas/sesak, atau pusing berputar
- Keluar cairan/nanah dari luka bekas operasi
- Terdapat ulkus di kulit
Upaya Pencegahan
Pasien dan keluarganya perlu dijelaskan mengenai cara mencegah jatuh pada pasien lanjut usia.
Risiko jatuh meningkat dengan bertambahnya usia, sekitar 3-4 dari 10 orang di atas usia 65 tahun jatuh setiap tahunnya. Tujuh puluh lima persen pasien dengan fraktur panggul tidak akan kembali ke kondisi mereka sebelum kejadian. Demikian, bila pasien sudah pernah jatuh sebelumnya, kemungkinan jatuh lagi di kemudian hari sangat tinggi.
Beberapa faktor meningkatkan risiko jatuh pada pasien:
- Kondisi sedang sakit
- Perubahan medikasi yang dikonsumsi
- Lingkungan yang baru atau tidak aman, contohnya ruangan dengan karpet atau perabot yang meningkatkan risiko tersandung
Cara mengurangi risiko jatuh:
- Singkirkan barang-barang yang meningkatkan risiko jatuh, seperti perabot pendek, karpet, kabel listrik. Tingkatkan penerangan di dalam rumah agar semua benda terlihat. Hindari menyimpan barang di tempat tinggi
- Gunakan sepatu yang kuat dan pas saat dipakai. Hindari berjalan tanpa sepatu, kaos kaki, atau alas kaki yang licin
- Tetap aktif dan lakukan olahraga ringan yang dapat meningkatkan kekuatan dan keseimbangan seperti berenang atau berjalan kaki
- Gunakan tongkat atau walker bila disarankan oleh dokter, dan pastikan alat yang digunakan berukuran sesuai dan pasien mengerti cara memakainya
Bila pasien jatuh, sebaiknya periksa ke dokter meskipun tak ada keluhan. Akan dilakukan pemeriksaan untuk mencari penyebab jatuh, menilai risiko jatuh kemudian diberikan saran cara-cara untuk menghindari jatuh lagi.[17]
Direvisi oleh: dr. Roshni Manwani