Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Kanker Payudara karyanti 2023-02-27T10:46:08+07:00 2023-02-27T10:46:08+07:00
Kanker Payudara
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Kanker Payudara

Oleh :
Sunita
Share To Social Media:

Pendekatan diagnosis kanker payudara berupa prosedur diagnostik triplet yang terdiri atas pemeriksaan klinis, pencitraan penunjang, dan pemeriksaan sitologi, patologi, atau histopatologi[9]. Jika menunjukkan hasil yang saling mendukung (concordant), maka prosedur diagnostik triplet dapat menghasilkan ketepatan hingga 100%.[10,11] Untuk hasil yang tidak saling mendukung (discordant) maka tindakan biopsi eksisi dipertimbangkan.[10]

Riwayat Penyakit (Anamnesis)

Hal yang perlu ditanyakan saat anamnesis berupa keluhan pada payudara dan ketiak, keluhan di tempat lain terkait metastasis, serta faktor risiko kanker payudara.

Keluhan di Payudara dan Ketiak

Riwayat penyakit yang perlu ditanyakan seputar keluhan pada payudara dan ketiak adalah sebagai berikut:

  • Benjolan padat
  • Nyeri pada payudara
  • Kecepatan tumbuh tumor
  • Cairan yang keluar dari puting (biasanya satu sisi, melibatkan satu muara, warna merah, darah, atau serosanguinosa, disertai adanya massa tumor)
  • Retraksi puting susu
  • Krusta dan eksim yang tidak sembuh pada areola atau papila mama dengan atau tanpa massa tumor
  • Kelainan kulit di atas tumor berupa timbulnya luka, cawak kulit (skin dimpling), ektasia vena, tampilan peau d’orange, dan nodul satelit

  • Benjolan di ketiak atau leher
  • Pembengkakan lengan disertai benjolan payudara atau ketiak yang sesisi

Keluhan di Tempat Lain terkait Metastasis

Dokter juga harus menanyakan riwayat keluhan terkait kemungkinan metastasis:

  • Nyeri tulang yang menetap dan semakin berat di vertebra, pelvis, dan femur
  • Rasa sakit, mual, dan penuh di ulu hati
  • Batuk kronis yang dapat disertai sesak napas
  • Sakit kepala hebat, muntah, dan gangguan kesadaran

Faktor Risiko Kanker Payudara

Faktor risiko kanker payudara juga perlu digali saat anamnesis, baik faktor risiko internal maupun eksternal.[6,9–11]

Pemeriksaan Fisik

Pada status generalis, perlu dinilai pula performance status menurut Karnofsky score dan WHO/ECOG (Eastern Cooperative Oncology Group) score[12,13].

Pemeriksaan fisik mencakup pemeriksaan kedua payudara, dinding dada, aksila, dan kelenjar getah bening regional[2,6,14]. Pada wanita premenopause, sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan seminggu setelah menstruasi ketika ukuran jaringan payudara tidak terlalu membesar akibat pengaruh menstruasi[14].

Inspeksi

Inspeksi dilakukan dengan melihat payudara dalam posisi lengan di samping, lengan diangkat ke atas, dan tangan berada di pinggang (dengan atau tanpa kontraksi m. pectoralis). Aspek yang perlu dinilai: kesimetrisan, ukuran, dan bentuk payudara, serta adanya edema (tampilan peau d’orange), krusta, eksim, nipple discharge kemerahan, serta retraksi puting dan kulit payudara.

Palpasi

Palpasi payudara diawali dengan pasien berbaring terlentang. Palpasi payudara harus dilakukan secara cermat pada seluruh payudara dievaluasi mulai dari sternum ke arah lateral menuju latissimus dorsi serta klavikula ke arah inferior menuju batas atas m. rectus abdominis. Karakteristik yang perlu dicatat adalah lokasi kuadran tumor, ukuran, konsistensi, permukaan tumor, bentuk dan batas tumor, jumlah tumor yang teraba, serta fiksasi tumor.

Palpasi kelenjar getah bening kemudian dilakukan untuk mencari adanya limfadenopati. Secara palpasi, ketiga level limfadenopati aksilaris dinilai. Kemudian, palpasi dilanjutkan pada area supraklavikular dan parasternal. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain teraba atau tidaknya kelenjar getah bening, ukuran, konsistensi, konglomerasi, fiksasi antara yang satu dengan lain atau dengan jaringan di sekitarnya.

Jika terdapat gejala di organ lain (misalnya rasa penuh di ulu hati, batuk, sesak napas), pemeriksaan fisik lengkap dapat dilakukan pada sistem organ yang berkaitan.

Diagnosis Banding

Diagnosis banding kanker payudara adalah tumor jinak payudara atau kelainan payudara lainnya:

Tumor Jinak Payudara

Tumor jinak payudara dapat berupa fibroadenoma, tumor phylloides, atau kista payudara.

Peradangan

Peradangan pada payudara, misalnya mastitis atau abses payudara, dapat menjadi diagnosis banding kanker payudara.

Penyakit Payudara Lainnya

Penyakit payudara lain yang dapat menjadi diagnosis banding kanker payudara meliputi nekrosis lemak, abses payudara, papilloma intraduktal, ektasia duktal.[2,14]

Pemeriksaan Penunjang

Selain anamnesis dan pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang yang dapat diperlukan dalam penentuan stadium mencakup pemeriksaan darah lengkap, hitung platelet, uji fungsi hati, kadar alkali fosfatase, foto toraks, mamografi, status reseptor hormon, ekspresi HER-2/neu, bone scanning, serta USG/MRI/CT scan abdomen (dengan atau tanpa regio pelvis)[15].

Pemeriksaan Radiologi

Mammografi, USG payudara, foto toraks, dan USG abdomen harus dilakukan dengan tujuan diagnosis dan penentuan stadium dengan melihat kemungkinan metastasis paru dan hati[6]. Mammografi bertujuan sebagai skrining kanker payudara dan untuk memandu prosedur intervensi seperti biopsi dan lokalisasi jarum[2].

USG bertujuan memastikan temuan mamografi yang masih meragukan, menentukan karakteristik massa kistik, menampilkan beragam ekogenisitas massa solid, memandu dalam biopsi aspirasi jarum halus, biopsi inti, dan lokalisasi jarum, melihat gambaran kelenjar getah bening regional, serta kemungkinan adanya metastasis ke hati[2,6].

MRI digunakan untuk mengenal karakteristik jaringan yang ditemukan abnormal pada mamografi, evaluasi metastasis dari kanker payudara tanpa adanya tumor primer yang dapat diidentifikasi, menilai respon terapi neoajuvan sistemik, serta evaluasi rekurensi tumor pada payudara yang telah mendapat terapi[2].

Pemeriksaan radiologi lanjutan lainnya dilakukan apabila ada indikasi, seperti bone scanning (pada tumor dengan diameter > 5 cm, T4, dengan temuan klinis dan sitologi yang mencurigakan).

Pemeriksaan Biopsi

Pada lesi kanker payudara yang tidak teraba, biopsi dilakukan dengan panduan USG jika terlihat massa melalui mamografi atau teknik stereotaktik jika tidak terlihat massa (hanya berupa gambaran mikrokalsifikasi)[2,6]. Core biopsy lebih disukai dibandingkan biopsi jarum halus [2,6].

Pada lesi kanker payudara yang teraba, biopsi jarum halus maupun core biopsy dapat dilakukan. Namun, pada kasus kasus massa tumor yang dicurigai kanker payudara berdasarkan temuan klinis dan mamografi, biopsi jarum halus memiliki sensitivitas dan spesifisitas hampir 100% dalam mendiagnosis kanker payudara [14,16].

Jika terdapat hasil yang tidak sesuai antara temuan klinis, radiografi, dan patologi, maka tim yang terdiri dari ahli bedah, radiologi, dan patologi akan memutuskan apakah perlu dilakukan biopsi terbuka atau biopsi yang dipandu pencitraan guna memastikan bahwa sampel dari lesi target telah diambil dengan cukup[2].

Klasifikasi Stadium Tumor

Setelah diagnosis ditegakkan, penentuan stadium wajib dilakukan guna menentukan prognosis dan modalitas pengobatan yang dilakukan.

Klasifikasi stadium berdasarkan sistem UICC (Union Internationale Contra Le Cancer) atau AJCC (American Joint Committee on Cancer Staging and End Results Reporting) menurut T (ukuran tumor primer kanker), N (metastasis kelenjar getah bening) dan M (metastasis jauh) sebagai berikut:

T: ukuran tumor yang ditentukan berdasarkan diameter ukuran klinis terpanjang dalam satuan sentimeter atau MRI

  • Tx : Tumor primer tidak dapat dinilai

  • T0 : Tumor primer tidak ditemukan

  • Tis : Karsinoma insitu

  • Tis (DCIS) : Ductal carcinoma insitu

  • Tis (LCIS) : Lobular carcinoma insitu

  • Tis (Paget) : penyakit Paget pada puting tanpa ada massa tumor

  • T1 : diameter tumor ≤ 2 cm

  • T1mic : ada mikroinvasi dengan ukuran ≤ 0,1 cm

  • T1a : diameter tumor 0,1-0,5 cm

  • T1b : diameter tumor 0,5-1,0 cm

  • T1c : diameter tumor 1-2 cm

  • T2 : diameter tumor 2-5 cm

  • T3 : diameter > 5 cm

  • T4 : diameter berapapun dengan adanya infiltrasi pada dinding dada atau kulit

N: ada tidaknya metastasis kelenjar getah bening yang ditentukan berdasarkan temuan pemeriksaan klinis terhadap kelenjar getah bening

  • Nx : kelenjar getah bening tidak dapat dinilai

  • N0 : tidak terdapat metastasis kelenjar getah bening

  • N1 : metastasis kelenjar getah bening aksila ipsilateral, masih mobil

  • N2 : metastasis kelenjar getah beningaksila ipsilateral, terfiksasi, konglomerasi, atau terdapat metastasis kelenjar getah bening mamaria interna walau tanpa metastasis kelenjar getah bening aksila

  • N3 : metastasis kelenjar getah bening infraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis pada kelenjar getah bening aksila, atau metastasis kelenjar getah bening mamaria interna dan kelenjar getah bening aksila

M: ada tidaknya metastasis jauh, ditentukan berdasarkan ada atau tidaknya metastasis jauh:

  • Mx : metastasis jauh belum dapat dinilai

  • M0 : tidak terdapat metastasis jauh

  • M1 : terdapat metastasis jauh

Grup stadium:

  • Stadium 0 : Tis N0 M0

  • Stadium I : T1 N0 M0

  • Stadium IIA : T0/T1 N1 M0, T2 N0 M0

  • Stadium IIB : T2 N1 M0, T3 N0 M0

  • Stadium IIIA : T0/T1/T2 N2 M0, T3 N1/N2 M0

  • Stadium IIIB : T4 N0/N1/N2 M0

  • Stadium IIIC : Semua T N3 M0

  • Stadium IV : Semua T Semua N M1[6]

Referensi

2. van Diest P, Buerger H, Kuijper A, van der Wall E. Breast Carcinogenesis. In: Kuerer H, editor. Kuerer’s Breast Surgical Oncology. New York: McGraw-Hill; 2010. p. 3–152.

4. Piccart MJ, Gathani T, Zardavas D, Azim H, Sotiriou C, Viale G, et al. Cancer of The Breast. In: Kerr D, Haller D, van de Velde C, Baumann M, editors. Oxford Textbook of Oncology. 3rd ed. Oxford: Oxford University Press; 2016. p. 546–75.

6. Asamris, Burmansyah, Tjindarbumi D, Achmad D, Dlildir D, Handojo D, et al. Panduan Penatalaksanaan Kanker Payudara. In: Manuaba IBTW, editor. Jakarta: Sagung Seto; 2010. p. 17–48.

9. Ashley S, Royle GT, Corder a, Herbert a, Guyer PB, Rubin CM, et al. Clinical, radiological and cytological diagnosis of breast cancer in young women. Br J Surg [Internet]. 1989;76(8):835–7. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2670059

10. Steinberg JL, Trudeau ME, Ryder DE, Chb MB, Fishell E, Chapman JW, et al. Combined Fine-Needle Aspiration, Physical Examination and Mammography in the Diagnosis of Palpable Breast Masses: Their Relation to Outcome for Women with Primary Breast Cancer. Cannadian J Surg. 1996;39.

11. Morris KT, Vetto JT, Petty JK, Lum SS, Schmidt WA, Toth-Fejel S, et al. A new score for the evaluation of palpable breast masses in women under age 40. Am J Surg. 2002;184(4):346–7.

12. Oken M, Creech R, Tormey D, Horton J, Davis T, McFadden E, et al. Toxicity and response criteria of the Eastern Cooperative Oncology Group. Vol. 5, American Journal of Clinical Oncology. 1982. p. 649–56.

13. West HJ (Jack), Jin JO. Performance Status in Patients With Cancer. JAMA Oncol [Internet]. 2015 Oct 1 [cited 2017 Jul 22];1(312):2015. Available from: http://oncology.jamanetwork.com/article.aspx?doi=10.1001/jamaoncol.2015.3113

14. Klein S. Evaluation of palpable breast masses. Am Fam Physician. 2005;71(9):1731–8.

15. Pawlaczyk A. An analysis of long term complications in breast cancer patients after conservative therapy. Reports Pract Oncol Radiother [Internet]. 2006;11(2):81–9. Available from: http://ac.els-cdn.com/S1507136706710525/1-s2.0-S1507136706710525-main.pdf?_tid=2a602c94-4c58-11e6-8e16-00000aacb35d&acdnat=1468785403_cef7ef1d1d9c9fcac99ca41c59e82f73

16. Bodai BI, Tuso P. Breast cancer survivorship: a comprehensive review of long-term medical issues and lifestyle recommendations. Perm J [Internet]. 2015;19(2):48–79. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25902343%5Cnhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25902343

Epidemiologi Kanker Payudara
Penatalaksanaan Kanker Payudara

Artikel Terkait

  • Waktu yang Tepat untuk Tindakan Operatif setelah Diagnosis Kanker Payudara – Telaah Jurnal Alomedika
    Waktu yang Tepat untuk Tindakan Operatif setelah Diagnosis Kanker Payudara – Telaah Jurnal Alomedika
  • Keamanan Jangka Panjang Kehamilan Pasca Kanker Payudara
    Keamanan Jangka Panjang Kehamilan Pasca Kanker Payudara
  • Evaluasi Massa Payudara di Layanan Primer
    Evaluasi Massa Payudara di Layanan Primer
  • Red Flag Benjolan Payudara
    Red Flag Benjolan Payudara
  • Seberapa Penting Pemeriksaan Gen pada Kanker Payudara
    Seberapa Penting Pemeriksaan Gen pada Kanker Payudara

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
2 hari yang lalu
Penjelasan hasil PA kanker payudara stadium 3
Oleh: Anonymous
1 Balasan
All dokter, izin diskusi dgn hasil ini 🙏🏻 jika dilihat dari diagnosa ca mamae stadium 3, dan t1n0m0
Anonymous
03 Februari 2023
Benjolan di payudara sudah 1 tahun
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo Dokter.. ingin sharing kasus, wanita usia 45 tahun dengan keluhan benjolan di payudara seperti di foto terlampir sudah dialami sejak 1 tahun dan belum...
Anonymous
03 Februari 2023
Keluar nanah dan darah dari puting pada ibu yang tidak menyusui
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin berdiskusi, pasien wanita usia 44 tahun, datang dengan keluhan keluar nanah dan darah saat puting di pencet (namun saat diperimsa sudah tdk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.