Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Mastitis general_alomedika 2022-06-30T12:52:31+07:00 2022-06-30T12:52:31+07:00
Mastitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Mastitis

Oleh :
dr. Jennifer
Share To Social Media:

Mastitis adalah peradangan payudara yang sering terjadi pada saat laktasi, sehingga terkadang disebut juga mastitis laktasional. Mastitis diakibatkan stasis aliran air susu ibu (ASI), sehingga dapat terjadi infeksi bakteri yang menyebabkan peradangan pada parenkim payudara.[1–3]

Faktor risiko terjadinya mastitis, antara lain trauma pada payudara atau puting (cracked nipple), durasi pemberian ASI yang kurang, cara dan posisi pada saat pemberian ASI yang tidak tepat, serta faktor stress dan kelelahan pada ibu. Insidensi mastitis paling banyak dalam 3 minggu postpartum.[4,5]

mastitis

Pasien mastitis biasanya datang dengan keluhan nyeri pada payudara yang dapat disertai demam, myalgia, malaise, atau flu-like symptoms lain. Pada pemeriksaan fisik payudara, dapat ditemukan eritema, bengkak, dan terdapat nyeri tekan. Pemeriksaan penunjang, seperti kultur bakteri dan ultrasonografi payudara, hanya dilakukan jika sesuai indikasi, misalnya mastitis berulang atau hospital acquired mastitis.[1,4]

Tata laksana mastitis dapat dilakukan dengan secara non-medikamentosa, yaitu dengan pengosongan payudara, beristirahat, memperhatikan kecukupan cairan dan nutrisi, serta kompres payudara. Analgesik, seperti paracetamol dan ibuprofen dapat bermanfaat. Namun, jika gejala belum membaik setelah 24–48 jam, lakukan terapi dengan antibiotik, misalnya cephalexin atau clindamycin.[4]

Prognosis mastitis umumnya baik, dan dapat sembuh dalam 2–3 minggu. Komplikasi yang dapat terjadi dari mastitis adalah penghentian pemberian ASI karena ibu merasa tidak nyaman atau mengalami nyeri, serta terjadinya abses payudara jika mastitis tidak diterapi secara adekuat.[6]

Untuk mencegah terjadinya mastitis, perlu dilakukan edukasi pada ibu berupa konseling laktasi mengenai cara menyusui yang benar dan tanda-tanda stasis aliran ASI. Jika terjadi tanda-tanda stasis ASI, ibu sebaiknya beristirahat, meningkatkan frekuensi menyusui, menghangatkan payudara sebelum mulai menyusui dan memijat bagian payudara yang terasa bengkak. Edukasi pada pihak keluarga untuk mendukung ibu menyusui juga penting disampaikan.[4,5]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. Cusack L, Brennan M. Lactational Mastitis and Breast Abscess. Aust Fam Phys, 2011. 40(12): 976-979
2. Guidelines & Audit Implementation Network (GAIN). Guidelines on the treatment, management & prevention of mastitis. 2009 August; 1-48.
3. Contretas GA, Rodriguez JM. Mastitis: Comparative Etiology and Epidemiology. Springer Science. 2011 September 27; 16:339-356.
4. Amir LH. ABM Clinical Protocol #4: Mastitis. The Academy of Breastfeeding Medicine Protocol Committee. 2014; 9(5): 239-243.
5. WHO. Mastitis Causes and Management. 2000. http://whqlibdoc.who.int/hq/2000/WHO_FCH_CAH_00.13.pdf?ua=1
6. Spencer JP. Management of Mastitis in Breastfeeding Women. American Academy of Family Physicians. 2018 September 15; 78(6): 727-732.

Patofisiologi Mastitis

Artikel Terkait

  • Red Flags Nyeri Payudara
    Red Flags Nyeri Payudara
  • Probiotik dan Masase Payudara untuk Pencegahan Mastitis Laktasi
    Probiotik dan Masase Payudara untuk Pencegahan Mastitis Laktasi
Diskusi Terkait
Anonymous
07 Desember 2022
Nyeri payudara disertai bercak putih di puting ibu menyusui
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya mau bertanya, ada pasien ibu menyusui mengeluhkan nyeri payudara kiri saat dan setelah menyusui. Nyerinya bisa berlangsung berjam-jam...
dr.Dizi Bellari Putri
02 Maret 2022
Pasien dengan mastitis apa indikasinya dilakukan operasi - Bedah Ask The Expert
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
Alo dr. Irene, Sp. Bizin menanyakan indikasi operasi pada pasien mastitis dokterimakasih sebelumnya dok
Anonymous
01 Februari 2022
Pasien dengan mastititis dengan diagnosis banding abses payudara
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Pasien datang dgn kelihan nyeri, bengkak dan kemerahan pada payudara sejak 5 hari yg lalu. Awalnya hanya kurang ASI saat dipumping, kemudkan pada perabaan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.