Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Menopause general_alomedika 2022-05-20T09:06:39+07:00 2022-05-20T09:06:39+07:00
Menopause
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Menopause

Oleh :
dr. Jessica Elizabeth
Share To Social Media:

Penatalaksanaan menopause bisa berupa terapi hormonal dan nonhormonal. Terapi hormonal dapat dilakukan menggunakan preparat estrogen atau kombinasi estrogen dan progesteron. Terapi nonhormonal dapat berupa obat-obatan seperti antidepresan, antikonvulsan, clonidine, dan preparat herbal seperti fitoestrogen.[1,4]

Tata Laksana Hormonal

Tata laksana hormonal diberikan mulai tahap perimenopause. Tata laksana dapat berupa estrogen atau kombinasi estrogen dan progesteron.

Estrogen diberikan secara tunggal untuk wanita yang sudah menjalani operasi histerektomi. Wanita yang masih memiliki uterus harus diberikan kombinasi progesteron untuk melindungi endometrium dari efek estrogen yang mencetuskan hiperplasia dan kanker endometrium.[4]

Indikasi tata laksana hormonal adalah:

  • Tata laksana gejala vasomotor sedang dan berat yang berhubungan dengan menopause
  • Tata laksana gejala urogenital sedang dan berat seperti rasa kering pada vagina, pruritus, dan disuria yang berhubungan dengan menopause. Untuk gejala ini preparat topikal vagina lebih direkomendasikan
  • Pencegahan osteoporosis pasca menopause

Kontraindikasi tata laksana hormonal adalah:

  • Riwayat kanker payudara

  • Riwayat keganasan yang dicetuskan oleh estrogen
  • Perdarahan genital yang belum terdiagnosis
  • Hiperplasia endometrium yang belum diobati
  • Riwayat penyakit tromboemboli vena
  • Riwayat penyakit tromboemboli arteri
  • Hipertensi yang tidak terkontrol

  • Penyakit hepar aktif
  • Riwayat hipersensitivitas dengan terapi hormonal

  • Porfiria kutaneus tarda[4,24]

Estrogen

Terapi estrogen dimulai dengan dosis terendah yang dapat mengatasi gejala menopause dan memberi efek proteksi tulang. Beberapa preparat yang sering digunakan adalah sebagai berikut:

  • Conjugated equine estrogens 0,3-0,625 mg

  • Micronized 17β-estradiol 0,5-1 mg

  • Transdermal estradiol 14-100 mcg

  • Ethinyl estradiol 0,01-0,02 mg
  • Preparat estrogen vagina seperti cincin estradiol[24]

Penggunaan preparat transdermal lebih dipilih untuk wanita dengan hipertensi, hipertrigliseridemia, dan risiko kolelitiasis karena preparat estrogen oral memiliki efek sistemik yang meningkatkan sintesis trigliserida dan angiotensinogen.[4]

Progesteron

Pemberian progesteron ditujukan untuk efek proteksi endometrial. Beberapa preparat yang umum digunakan adalah:

  • Medroxyprogesterone acetate (MPA) 2,5 mg setiap hari atau 5 mg untuk 10-12 hari/bulan

  • Micronized progesterone 100 mg setiap hari atau 200 mg untuk 10-12 hari/bulan

  • Norethindrone 0,35 mg setiap hari atau 5 mg untuk 10-12 hari/bulan
  • Levonorgestrel 0,075 mg setiap hari

Beberapa efek samping dari penggunaan progesteron adalah sindrom premenstrual, perubahan mood, rasa kembung, retensi cairan, dan gangguan tidur.[4]

Tata Laksana Nonhormonal

Tata laksana nonhormonal berupa obat-obatan seperti antidepresan, antikonvulsan, clonidine, dan preparat herbal seperti fitoestrogen dapat menjadi alternatif untuk mengatasi gejala vasomotor.

Antidepresan

Beberapa obat antidepresan dapat digunakan untuk meredakan gejala hot flushes. Antidepresan yang paling sering digunakan adalah venlafaxine, paroxetine, dan fluoxetine. Efek samping dari antidepresan dapat berupa mual, mulut kering, insomnia, rasa lelah, disfungsi seksual, dan gangguan gastrointestinal.

  • Fluoxetine 20 mg per hari
  • Paroxetine 12,5-25 mg per hari
  • Venlafaxine 75 mg per hari[4,25]

Clonidine

Clonidine adalah agonis alfa-2-adrenergik sentral yang diduga dapat mengurangi gejala hot flushes dengan menurunkan aktivitas vaskular perifer. Clonidine dapat digunakan dalam dosis 0,1 mg per hari. Efek samping dapat berupa hipotensi postural, konstipasi, dan rasa lelah.[4]

Gabapentin

Penggunaan gabapentin ditemukan dapat mengurangi frekuensi dan keparahan hot flushes sebanyak kurang lebih 2 episode per hari. Dosis yang dianjurkan adalah 900 mg/hari dalam dosis terbagi.[26]

Fitoestrogen

Fitoestrogen adalah molekul sterol yang diproduksi oleh tumbuhan dengan aktivitas estrogenik lemah, memiliki struktur yang mirip dengan estrogen pada manusia, dan dapat berinteraksi dengan reseptor estrogen.

Konsumsi isoflavone, salah satu jenis fitoestrogen, sebanyak 40-80 mg per hari selama 6 bulan dilaporkan dapat mengurangi gejala vasomotor. Wanita lebih direkomendasikan mengkonsumsi sumber isoflavone dari makanan daripada suplemen. Makanan yang banyak mengandung isoflavone adalah produk kacang-kacangan dan soya.[4]

Referensi

1. Nelson H. Menopause. The Lancet. 2008; 371(9614): p. 760-770.
4. AACE. American Association Of Clinical Endocrinologists Medical Guidelines For Clinical Practice For The Diagnosis And Treatment Of Menopause. Endocr Pract. 2006 May-Jun;12(3):315-37. https://doi.org/10.4158/EP.12.3.315
24. Nelson H. Commonly used types of postmenopausal estrogen for treatment of hot flashes: scientific review. JAMA. 2004; 291: p. 1610-1620.
25. Pandya K, Morrow G, Roscoe J. Gabapentin for hot flashes in 420 women with breast cancer: a randomised double-blind placebo-controlled trial. Lancet. 2005; 366.
26. Nelson H, Vesco K, Haney E. Nonhormonal therapies for menopausal hot flashes: systematic review and meta-analysis. JAMA. 2006; 259: p. 2057-71.

Diagnosis Menopause
Prognosis Menopause

Artikel Terkait

  • Efikasi Terapi Sulih Hormon pada Wanita Menopause
    Efikasi Terapi Sulih Hormon pada Wanita Menopause
  • Hubungan antara Pola Makan dan Onset Menopause
    Hubungan antara Pola Makan dan Onset Menopause
  • Risiko Terapi Hormonal Jangka Panjang untuk Menopause
    Risiko Terapi Hormonal Jangka Panjang untuk Menopause
  • Pendekatan Diagnosis Menopause
    Pendekatan Diagnosis Menopause
  • Terapi Pengganti Hormon untuk Menopause dan Risiko Dementia
    Terapi Pengganti Hormon untuk Menopause dan Risiko Dementia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
17 September 2021
Peran dokter umum dalam menangani permasalahan menopause - Andrologi Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And-KSAAM, izin bertanya Prof 🙏Pada beberapa permasalahan yang dapat muncul pada menopause, apakah dokter umum dapat...
dr. Novia Mulia Pertiwi
03 September 2021
Perdarahan pada usia menopause - Obgyn Ask The Expert
Oleh: dr. Novia Mulia Pertiwi
2 Balasan
Alo dr. Iwan, Sp. OG (K), ijin bertanya dok. Untuk pasien usia 50th, setelah hampir setahun tdk mengalami menstruasi, dan berpikir klo sdh mengalami...
dr. Hudiyati Agustini
03 September 2021
Predileksi kanker pada menopause - Obgyn Ask The Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Iwan SpOG(K).. wanita 52 th, sudah menopause sj 1,5 th lalu, sudah tidak berhubungan intim 10 than sj suami meninggal. Mengeluh perdarahan pervaginam...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.