Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Menopause general_alomedika 2022-05-20T09:06:02+07:00 2022-05-20T09:06:02+07:00
Menopause
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Menopause

Oleh :
dr. Jessica Elizabeth
Share To Social Media:

Patofisiologi menopause pada dasarnya melibatkan deplesi dari folikel primordial di ovarium. Perlu diketahui beberapa terminologi dan definisi dari tahapan menopause yaitu:

  • Menopause: periode 1 tahun setelah berhentinya menstruasi
  • Menopausal transition: periode waktu mulai dari siklus menstruasi yang ireguler hingga berhentinya menstruasi

  • Perimenopause: masa transisi menopause + 1 tahun setelah menstruasi berhenti
  • Postmenopause: periode setelah berhentinya menstruasi[5]

Penuaan Ovarium dan Patofisiologi Menopause

Proses penuaan ovarium dimulai dengan aktivasi folikel primordial, maturasi, dan regresi. Fase folikuler dari siklus menstruasi normal akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia, dimana akan mulai terjadi pada tahap late reproductive.

Pada tahap early menopausal transition, siklus menstruasi menjadi ireguler akibat fluktuasi sekresi hormon gonadotropin, penurunan jumlah folikel yang berfungsi dengan baik, dan terjadi penurunan hormon inhibin B yang bekerja secara negatif menghambat hipofisis anterior mensekresi follicle stimulating hormone (FSH) pada awal siklus menstruasi. Hal ini menyebabkan peningkatan FSH pada awal siklus menstruasi, lalu akan terjadi rekruitmen folikel yang lebih awal, periode fase folikuler yang lebih lambat, dan pada akhirnya akan membuat siklus menstruasi menjadi lebih pendek sehingga mempercepat terjadinya deplesi folikel.

Penurunan hormon inhibin B juga menyebabkan penurunan hormon progesteron pada fase luteal siklus menstruasi, sehingga menstruasi menjadi semakin ringan dan sedikit. Ketika semua folikel deplesi atau habis, ovarium menjadi tidak responsif terhadap peningkatan drastis FSH dan estradiol.[5-7]

Pengaruh terhadap Jaringan

Penurunan sekresi estrogen akan mempengaruhi beberapa organ target dan regenerasi jaringan.

Kardiovaskular

Estrogen memiliki efek kardioprotektif, meningkatkan high density lipoprotein (HDL), dan menurunkan low density lipoprotein (LDL). Dengan berkurangnya estrogen, maka risiko untuk terjadi disfungsi endotel dan penyakit kardiovaskular meningkat.[5]

Sistem Saraf Pusat dan Vasomotor

Berkurangnya estrogen menyebabkan turunnya konsentrasi endorfin di hipotalamus, sehingga akan meningkatkan sekresi norepinefrin dan serotonin yang akan menurunkan set point termoregulasi dan menyebabkan gejala hot flushes. Transmisi neuronal yang terganggu akan menyebabkan gejala iritabilitas, mood depresif, insomnia, dan gangguan fungsi kognitif.[8,9]

Tulang

Menopause akan menyebabkan osteoporosis primer, dimana terjadi peningkatan pembentukan osteoklas yang menyebabkan resorpsi tulang lebih banyak dari pada pembentukan tulang.[5]

Urogenital

Berkurangnya vaskularisasi akan menyebabkan penipisan epitel dinding vagina dan kandung kemih, melemahnya otot, dan meningkatnya deposit lemak. Hal akan menyebabkan gejala dispareunia, rasa kering pada vagina, dan inkontinensia urine. Berkurangnya glikogen dan asam laktat akan mengubah pH vagina menjadi lebih basa, sehingga meningkatkan risiko infeksi.[5]

Referensi

5. O’Neill S, Eden J. The pathophysiology of menopausal symptoms. Obstetrics, Gynaecology & Reproductive Medicine, 2017. 27(10), 303–310. doi:10.1016/j.ogrm.2017.07.002
6. Lund K. Menopause and the menopausal transition. Med Clin North Am. 2008 Sep; 92(5): p. 1253-71.
7. Farook A, Palacios S. Hormonal changes during menopause. Maturitas. 2009; 63: p. 135-137.
8. Shanafelt T, Barton D, Adjei A, Loprinzi C. Pathophysiology and treatment of hot flashes. Mayo Clin Proc. 2002 Nov; 77(11): p. 1207-18.
9. Bruce D, Rymer J. Symptoms of the menopause. Best Practice & Research Clinical Obstetrics and Gynaecology. 2009; 23(1): p. 25-32.

Pendahuluan Menopause
Etiologi Menopause

Artikel Terkait

  • Efikasi Terapi Sulih Hormon pada Wanita Menopause
    Efikasi Terapi Sulih Hormon pada Wanita Menopause
  • Hubungan antara Pola Makan dan Onset Menopause
    Hubungan antara Pola Makan dan Onset Menopause
  • Risiko Terapi Hormonal Jangka Panjang untuk Menopause
    Risiko Terapi Hormonal Jangka Panjang untuk Menopause
  • Pendekatan Diagnosis Menopause
    Pendekatan Diagnosis Menopause
  • Terapi Pengganti Hormon untuk Menopause dan Risiko Dementia
    Terapi Pengganti Hormon untuk Menopause dan Risiko Dementia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
17 September 2021
Peran dokter umum dalam menangani permasalahan menopause - Andrologi Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And-KSAAM, izin bertanya Prof 🙏Pada beberapa permasalahan yang dapat muncul pada menopause, apakah dokter umum dapat...
dr. Novia Mulia Pertiwi
03 September 2021
Perdarahan pada usia menopause - Obgyn Ask The Expert
Oleh: dr. Novia Mulia Pertiwi
2 Balasan
Alo dr. Iwan, Sp. OG (K), ijin bertanya dok. Untuk pasien usia 50th, setelah hampir setahun tdk mengalami menstruasi, dan berpikir klo sdh mengalami...
dr. Hudiyati Agustini
03 September 2021
Predileksi kanker pada menopause - Obgyn Ask The Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Iwan SpOG(K).. wanita 52 th, sudah menopause sj 1,5 th lalu, sudah tidak berhubungan intim 10 than sj suami meninggal. Mengeluh perdarahan pervaginam...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.