Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Hipertensi Dalam Kehamilan irfan 2022-07-25T09:10:33+07:00 2022-07-25T09:10:33+07:00
Hipertensi Dalam Kehamilan
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Hipertensi Dalam Kehamilan

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan mengenai hipertensi dalam kehamilan yang terpenting adalah untuk melakukan pemantauan berkala dengan antenatal care (ANC) dan perencanaan persalinan dengan mengelola risiko ibu dan janin menjadi seminimal mungkin.

Kebanyakan pasien berharap kehamilannya akan berjalan dengan normal hingga persalinan tiba, sehingga pasien hipertensi dalam kehamilan mungkin takut atau khawatir. Oleh karena itu, dokter dan tenaga medis lain harus berkolaborasi agar pendekatan dan edukasi dapat mudah diterima oleh pasien, serta memberi dukungan psikologis jika dirasa perlu.[3]

Edukasi Pasien

Pasien perlu dijelaskan mengenai kondisi tekanan darah yang tinggi dan hubungannya dengan kehamilan. Pasien perlu dijelaskan walau terkadang tanpa gejala namun kondisi tekanan darah yang tinggi dalam kehamilan merupakan kondisi yang harus dipantau secara berkala dan waspada dengan tanda bahaya.

Pasien juga perlu diberitahu mengenai faktor risiko dan penyebabnya, serta bagaimana mengelolanya. Selain diarahkan untuk kontrol berkala yang termasuk dalam antenatal care, pasien juga perlu diberitahu mengenai gaya hidup sehat dan aktif yang dapat membantu pengelolaan tekanan darah.[1-3,18,19]

Agar pasien tidak merasa takut atau khawatir, dokter perlu mengedukasi ibu hamil bahwa komplikasi kehamilan terjadi bukan karena kesalahan pasien. Sampaikan bahwa kondisi ini dapat dikelola dengan baik apabila pasien rutin dan terpantau oleh tenaga kesehatan.

Diskusikan dengan pasien mengenai rencana terapi, evaluasi, serta tanda bahaya. Berikan pasien kesempatan untuk bertanya dan berdayakan pasien dengan melibatkan dirinya dan keluarganya dalam mengambil keputusan.[3]

Preeklampsia dan Eklamsia

Pada pasien dengan preeklampsia, tekankan pentingnya konsumsi antihipertensi yang rutin. Sampaikan mengenai risiko terjadinya eklamsia dan tanda bahaya yang perlu diwaspadai. Tanda bahaya mencakup nyeri kepala berat, gangguan penglihatan, ataupun nyeri perut. Sampaikan bahwa tanda bahaya dapat mendahului kejang yang timbul akibat eklamsia. Apabila pasien memiliki tanda bahaya tersebut, bawa pasien ke rumah sakit sesegera mungkin.

Pasien juga perlu diedukasi mengenai pengawasan selama kehamilan dan juga perencanaan persalinan. Sampaikan bahwa terminasi kehamilan merupakan tata laksana definitif dari preeklampsia dan eklamsia. Menunda persalinan dapat memastikan janin lebih berkembang, tetapi keputusan kapan dan bagaimana persalinan dilakukan harus menimbang rasio manfaat dan risiko pada ibu dan janin.

Hipertensi Gestasional

Edukasi pada pasien dengan hipertensi gestasional secara umum sama dengan jenis hipertensi dalam kehamilan lainnya. Pada pasien dengan hipertensi gestasional, sampaikan bahwa hipertensi umumnya hilang setelah bayi dilahirkan, tetapi risiko komplikasi ibu, janin, dan jangka panjang tetap ada. Jelaskan mengenai pilihan terapi dan bagaimana ibu bisa meminimalisir risiko untuk kehamilan selanjutnya.

Hipertensi Kronis

Pada pasien dengan hipertensi kronis yang merencanakan kehamilan, diskusikan mengenai risiko ibu dan janin. Pasien yang tekanan darahnya terkontrol umumnya memiliki kemungkinan luaran yang lebih baik, meskipun berbagai modifikasi dalam farmakoterapi hipertensi mungkin diperlukan. Pada pasien dengan tekanan darah tidak terkontrol, lakukan konseling agar pasien memastikan tekanan darah stabil sebelum hamil.

Edukasi lain yang penting adalah mengenai pola hidup sehat, termasuk diet rendah garam dan aktivitas fisik teratur. Minta pasien menjaga berat badan ideal atau menurunkan berat badan jika ada kelebihan berat badan. Pasien yang merokok perlu diedukasi untuk berhenti merokok.

Edukasi Postpartum

Pada pasien dengan hipertensi dalam kehamilan, edukasi mengenai risiko postpartum. Sampaikan bahwa pasien lebih berisiko mengalami penyakit kardiovaskular, serebrovaskular, diabetes mellitus, dan penyakit lain yang terkait dengan hipertensi. Minta pasien untuk menjaga pola hidup sehat, memantau tekanan darah, dan mengawasi adanya tanda dan gejala hipertensi.

Sampaikan pada pasien mengenai risiko pada kehamilan selanjutnya. Pasien sangat mungkin mengalami hipertensi lagi dalam kehamilan selanjutnya sehingga perencanaan kehamilan sangat penting. Lakukan konseling mengenai pemilihan kontrasepsi dan anjurkan pasien menyusui.[18,24,31]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Masyarakat perlu diedukasi bahwa hipertensi dalam kehamilan merupakan kondisi yang sering terjadi pada ibu hamil dan merupakan kondisi medis. Petugas medis dapat mematahkan mitos setempat yang tidak benar seperti anggapan bahwa hipertensi dalam kehamilan merupakan kutukan atau penyakit yang disebabkan oleh kesalahan ibu. Tenaga medis dapat menjelaskan tanda bahaya hipertensi dalam kehamilan agar masyarakat dapat mengerti kapan harus ke fasilitas kesehatan.[1-3,18,19]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Yelsi Khairani

Referensi

1. Luger RK, Kight BP. Hypertension In Pregnancy. [Updated 2021 Oct 9]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430839/
2. Lai C, Coulter SA, Woodruff A. Hypertension and Pregnancy. Tex Heart Inst J. 2017;44(5):350-351. Published 2017 Oct 1. doi:10.14503/THIJ-17-6359
3. Carson MP. Hypertension and pregnancy. Overview, Chronic Hypertension, Differential Diagnosis. Medscape, 2021. https://emedicine.medscape.com/article/261435-overview.
18. ACOG. Preeclampsia and high blood pressure during pregnancy. 2022 https://www.acog.org/womens-health/faqs/preeclampsia-and-high-blood-pressure-during-pregnancy.
19. CDC. High blood pressure during pregnancy. 2021. https://www.cdc.gov/bloodpressure/pregnancy.htm.
24. ACOG Practice Bulletin No. 203: Chronic Hypertension in Pregnancy. American College of Obstetricians and Gynecologists' Committee on Practice Bulletins—Obstetrics. Obstet Gynecol. 2019;133(1):e26.
31. Battarbee AN, Sinkey RG, Harper LM, et al. Chronic Hypertension in Pregnancy. Am J Obstet Gynecol 2019.

Prognosis Hipertensi Dalam Keham...

Artikel Terkait

  • Trombositopenia pada Kehamilan: Kondisi Fisiologis atau Patologis
    Trombositopenia pada Kehamilan: Kondisi Fisiologis atau Patologis
  • Perbandingan Serum sFlt-1/PlGF sebagai Prediktor Risiko Preeklampsia
    Perbandingan Serum sFlt-1/PlGF sebagai Prediktor Risiko Preeklampsia
  • Hipertensi dalam Kehamilan Meningkatkan Risiko Autisme dan ADHD pada Anak
    Hipertensi dalam Kehamilan Meningkatkan Risiko Autisme dan ADHD pada Anak
  • Perlukah Urinalisis Rutin pada Ibu Hamil Risiko Rendah
    Perlukah Urinalisis Rutin pada Ibu Hamil Risiko Rendah
  • Profilaksis Aspirin Dosis Rendah untuk Wanita Hamil yang Berisiko Mengalami Preeklampsia
    Profilaksis Aspirin Dosis Rendah untuk Wanita Hamil yang Berisiko Mengalami Preeklampsia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
29 Desember 2022
Terapi hipertensi dalam kehamilan - Jantung Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. FarhanahMohon bertanya, untuk pasien hipertensi dalam kehamilan, bagaimanakah langkah-langkah terapi yang boleh dilakukan oleh dokter umum? Karena di...
dr.Liberty Yuliana Mandaha
03 Agustus 2022
Pemberian aspirin untuk pasien risiko tinggi PEB - Obgyn Ask The Expert
Oleh: dr.Liberty Yuliana Mandaha
5 Balasan
Selamat siang dr. Shandy, Sp.OG, Ijin bertanya dok, saya pernah mendapat pasien dengan risiko tinggi untuk mengalami PEB, mulai pemberian aspirin pada usia...
dr.Liberty Yuliana Mandaha
19 Juli 2022
Berapa lama ANC yang dianjurkan untuk ibu hamil dengan TD 140/100 mmHg?
Oleh: dr.Liberty Yuliana Mandaha
4 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki pasien usia 42 tahun dengan dx G2P1A0 AH1 UK 9 Minggu T/H + Usia Ibu > 35 tahun + Bsc <2 tahun (SC ai PEB) + HT Kronik.Skor Pudji...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.