Epidemiologi Hipertensi Dalam Kehamilan
Epidemiologi hipertensi dalam kehamilan berbeda di setiap negara. Angka kejadian pre-eklampsia dan hipertensi gestasional di Amerika Serikat berturut-turut adalah 29.7 dan 32.1 per 1.000 kelahiran. Di Indonesia, sepanjang tahun 2010-2013, penyebab kematian ibu yang utama berturut-turut adalah perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, dan infeksi
Global
Gangguan hipertensi pada kehamilan terjadi pada 6-8% kehamilan dan menyebabkan morbiditas serta mortalitas ibu dan janin.[6, 11-13] Sebuah penelitian epidemiologi di Amerika Serikat selama tahun 1995-2004 menunjukan bahwa hipertensi gestasional dan pre-eklampsia adalah diagnosis hipertensi yang paling sering dijumpai pada kehamilan.[14] Selama 30 tahun terakhir, angka kejadian pre-eklampsia dan hipertensi gestasional di Amerika Serikat berturut-turut adalah 29.7 dan 32.1 per 1.000 kelahiran.[13] Pada penelitian lain disebutkan bahwa gangguan hipertensi adalah salah satu penyebab utama kematian ibu terkait kehamilan di Amerika Serikat dengan 579 kasus dari 4.693 (12.3%) kasus kematian ibu yang terjadi di antara tahun 1998-2005. Penelitian di Eropa menyatakan bahwa prevalensi preeklampsia mencapai 2.3-3%.[14] Di negara miskin dan berkembang, pre-eklampsia dan eklampsia berhubungan langsung dengan 10-15% kematian ibu.[12]
Indonesia
Mortalitas maternal akibat hipertensi mencapai 16% jika dibandingkan dengan penyebab lain kematian ibu seperti sepsis, perdarahan, dan abortus.[15] Menurut data dari Pusdatin (Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia), sepanjang tahun 2010-2013, di Indonesia, penyebab kematian ibu yang utama berturut-turut adalah perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, dan infeksi.[16]