Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Tension Type Headache general_alomedika 2022-10-10T14:38:25+07:00 2022-10-10T14:38:25+07:00
Tension Type Headache
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Diagnosis Tension Type Headache

Oleh :
dr. Catherine Ranatan
Share To Social Media:

Diagnosis tension type headache atau TTH dapat ditegakkan secara klinis, berdasarkan keluhan nyeri kepala berulang. Nyeri dirasakan bilateral, dan terasa seperti kepala yang diikat dengan kencang. Dokter perlu membedakan TTH, yang merupakan nyeri kepala primer dengan nyeri kepala sekunder, seperti akibat perdarahan intrakranial atau tumor otak.

Anamnesis

Nyeri kepala yang dirasakan pada tension type headache (TTH) adalah nyeri kepala yang tumpul, rasa tertekan atau rasa seperti dijepit pada kepala. Nyeri sifatnya tidak berdenyut (non-pulsating), dan umumnya dirasakan pada kedua sisi kepala atau bilateral. Lokasi nyeri dapat berupa dahi, belakang kepala, dan area temporal.

Derajat nyeri kepala TTH bervariasi dari intensitas ringan hingga sedang, dan tidak diperberat oleh aktivitas fisik. Pasien dengan TTH biasanya mampu tetap beraktivitas, berbeda dengan pasien migraine yang lebih sering memilih untuk diam dalam ruangan yang gelap. Nyeri kepala TTH lebih ringan pada pagi hari dan memberat di malam hari. Durasi dari setiap episode TTH berkisar antara 30 menit–7 hari.

Pasien juga terkadang mengeluh adanya rasa tegang atau kaku pada otot bahu dan leher. Dokter perlu menggali riwayat sakit kepala sebelumnya, apakah gejala nyeri kepala sering berulang atau baru pertama kali muncul. Jika nyeri kepala dirasakan berulang dengan karakteristik serupa, maka diagnosis dapat diarahkan pada TTH.

Jika nyeri kepala baru pertama kali terjadi, atau dirasakan berbeda dari episode sebelumnya, dokter perlu mencurigai kemungkinan nyeri kepala sekunder. Sebagai contoh, pasien TTH dapat mengalami perdarahan intrakranial atau meningitis, sehingga sakit kepala yang dirasakan saat ini berbeda.

Dokter juga perlu menanyakan riwayat nyeri kepala pada keluarga, usia saat pertama kali nyeri kepala terjadi, serta gaya hidup pasien, seperti pola makan, konsumsi kafeine dan obat-obatan analgesik, kebiasaan tidur, pekerjaan, dan stres dalam kehidupan pribadi. Riwayat penyakit lain, misalnya gangguan tidur, depresi, gangguan cemas, maupun penyakit lainnya juga perlu digali.[1–4,18]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik pada tension type headache (TTH), biasanya ditemukan hasil pemeriksaan normal. Pemeriksaan fisik umum dilakukan dengan mengukur tanda-tanda vital pasien. Pemeriksaan funduskopi juga dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya papiledema yang mungkin disebabkan karena hipertensi kranial.

Pemeriksaan fisik neurologis terdiri atas kesadaran pasien, misalnya dengan Glasgow coma scale (GCS), pemeriksaan saraf kranial, fungsi sensoris dan motoris, keseimbangan dan koordinasi, refleks, serta gaya berjalan (gait). Hasil pemeriksaan neurologis pada TTH umumnya normal.

Namun, saat palpasi dapat ditemukan pericranial tenderness, terutama pada TTH kronis. Nyeri tekan juga mungkin ditemukan pada otot-otot leher bagian atas pada pasien dengan TTH oksipital. Jika ditemukan nyeri saat fleksi leher atau saat meregangkan muskulus paraservikalis, dokter perlu membedakannya dengan kaku kuduk akibat iritasi selaput meningen. Kaku kuduk dapat dipastikan dengan pemeriksaan tanda rangsang meningeal.[3,6,19]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding dari TTH, antara lain migraine, nyeri kepala sekunder, dan medication overuse headache.

Migraine

Migraine merupakan penyebab nyeri kepala kedua tersering setelah TTH. Gejala migraine adalah nyeri kepala yang berdenyut, unilateral, diperburuk dengan aktivitas fisik, dan disertai dengan anoreksia, mual, fotofobia, dan fonofobia. Pada TTH tidak ditemukan nausea, fotofobia, fonobia, maupun gejala neurologis apapun.[16,18,19]

Nyeri Kepala Sekunder

Nyeri kepala sekunder terkadang menyerupai tension type headache (TTH) kronik. Namun, pada nyeri kepala sekunder, akan didapatkan penyebab organik, seperti sinusitis, space occupying lesion, penyakit sendi temporomandibular, dan meningitis.

Pada pasien yang berusia di atas 50 tahun, sakit kepala hebat yang terjadi tiba-tiba, atau sakit kepala yang disertai dengan gejala sistemik atau riwayat cedera kepala dapat mengarahkan kecurigaan kepada nyeri kepala sekunder. Hasil pemeriksaan fisik neurologis dan funduskopi dapat bersifat abnormal. Selain itu, pemeriksaan penunjang juga berguna untuk membedakan TTH dengan nyeri kepala sekunder.[4,19]

Medication Overuse Headache

Medication overuse headache (MOH) dapat terjadi bersamaan dengan TTH. Gejala pada MOH serupa dengan TTH kronis. Biasanya pada pasien MOH, akan ditemukan riwayat konsumsi analgesik, misalnya paracetamol atau ibuprofen, lebih dari 10 atau 15 hari per bulan. Karakteristik nyeri kepala adalah membaik setelah konsumsi analgesik, dan kembali muncul setelah efek obat habis.[3]

Pemeriksaan Penunjang

Diagnosis TTH pada umumnya dilakukan hanya melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang pada tension type headache (TTH) berfungsi untuk menyingkirkan diagnosis banding, misalnya tumor otak atau perdarahan intrakranial.

Pemeriksaan penunjang yang disarankan yaitu pemeriksaan CT Scan kepala dan magnetic resonance imaging (MRI) otak. Pemeriksaan pungsi lumbal juga dapat dikerjakan bila dokter mencurigai diagnosis meningitis.[1,2,6]

Klasifikasi dan Diagnosis TTH

Klasifikasi dan kriteria diagnosis tension type headache menurut The International Classification of Headache Disorders (ICHD) edisi ke-3, terbagi menjadi TTH episodik jarang/infrequent, TTH episodik sering/frequent, dan TTH kronis.[19]

TTH Episodik Jarang

Karakteristik nyeri kepala TTH, antara lain lokasi bilateral, terasa menekan atau menyempit, tetapi tidak berdenyut, intensitas nyeri adalah ringan atau sedang, serta tidak diperparah oleh aktivitas, seperti berjalan atau menaiki tangga. Setidaknya, 2 dari 4 karakteristik harus ditemukan pada pasien agar dicurigai terkena TTH. Nyeri kepala TTH juga tidak disertai dengan nausea dan vomitus, serta tidak disertai atau hanya disertai salah satu antara fotofobia dan fonofobia.

Pada TTH episodik jarang, frekuensi TTH adalah 10 episode yang terjadi <1 hari/bulan, atau <12 hari/tahun, dengan durasi setiap episode antara 30 menit–7 hari. Selain itu, tidak terdapat kecurigaan ke arah nyeri kepala sekunder.[4,19]

TTH Episodik Sering

Kriteria frekuensi TTH Episodik adalah terjadi minimal 10 kali untuk 1–14 hari/bulan selama >3 bulan. Episode terjadi sebanyak 12 hari hingga 180 hari/tahun. Karakteristik dan durasi nyeri kepala juga harus sesuai seperti ketentuan pada TTH episodik jarang.[4,19]

TTH Kronis

Kriteria frekuensi TTH kronis adalah terjadi 15 hari/bulan atau lebih, selama rata-rata 3 bulan, atau minimal 180 hari/tahun. Durasi TTH kronis dapat berlangsung dalam hitungan jam hingga berhari-hari, atau bahkan tidak mengalami remisi sama sekali.

Pada TTH kronis, terkadang dapat ditemukan nausea ringan, tetapi tidak disertai dengan muntah. Karakteristik nyeri kepala juga harus sesuai seperti ketentuan pada TTH episodik jarang dan sering.[4,19]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. Blanda M. Tension Headache. Medscape. 2017 https://emedicine.medscape.com/article/792384-overview#a3
2. Chowdhury D. Tension Type Headache. Ann Indian Acad Neurol. 2012,15(1): S83–S88.
3. Shah N, Hameed S. Muscle Contraction Tension Headache. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562274/
4. Ashina S, Mitsikostas DD, Lee MJ, et al. Tension-type headache. Nat Rev Dis Primers. 2021 Mar 25;7(1):24. doi: 10.1038/s41572-021-00257-2.
6. Ahmed SMS. Muscle Contraction Tension Headache. Medscape. 2019 https://emedicine.medscape.com/article/1142908-overview#a4
16. Safiri S, Kolahi AA, Noori M, et al. Burden of tension-type headache in the Middle East and North Africa region, 1990-2019. J Headache Pain. 2022 Jul 6;23(1):77. doi: 10.1186/s10194-022-01445-5.
17. WHO. Headache Disorders. 2016 https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/headache-disorders
18. Rizzoli P, Mullally WJ. Headache. Am J Med. 2018 Jan;131(1):17-24. doi: 10.1016/j.amjmed.2017.09.005.
19. Headache Classification Committee of the International Headache Society (IHS) The International Classification of Headache Disorders, 3rd edition. Cephalalgia. 2018 Jan;38(1):1-211.

Epidemiologi Tension Type Headache
Penatalaksanaan Tension Type Hea...

Artikel Terkait

  • Hubungan Defisiensi Vitamin D dengan Tension Type Headache
    Hubungan Defisiensi Vitamin D dengan Tension Type Headache
  • I-FiBH Trial: Cairan Intravena untuk Sakit Kepala Ringan – Telaah Jurnal Alomedika
    I-FiBH Trial: Cairan Intravena untuk Sakit Kepala Ringan – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 30 Mei 2023, 09:59
Peran Terapi Antibodi Monoklonal untuk Cluster Type Headache Episodik - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter,Antibodi monoklonal tengah diteliti manfaatnya dalam penanganan cluster type headache (CTH), di mana antibodi monoklonal telah dilaporkan...
Anonymous
Dibalas 30 Maret 2022, 21:08
Pilihan obat lain untuk tension headache selain ibuprofen dan paracetamol
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo dokter izin diskusi. Penanganan sakit kepala berdenyut selain ibuprofen dan Paracetamol apa saja yang ampuh dokter. Pasien tidak migrain. Tidak ada...
Anonymous
Dibalas 11 Desember 2021, 09:21
Pasien dengan keluhan terasa Berat pada bagian tengkuk
Oleh: Anonymous
3 Balasan
ALO DOKTER!Belakangan ini saya temukan di faskes primer banyak pasien kita mengeluhkan nyeri pada tengkuknya, atau terasa berat pada tengkuk, atau terasa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.