Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Edukasi dan Promosi Kesehatan Parkinson general_alomedika 2022-02-04T16:35:58+07:00 2022-02-04T16:35:58+07:00
Parkinson
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Parkinson

Oleh :
dr. Catherine Ranatan
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada penyakit Parkinson perlu ditekankan pada pasien guna meminimalisir terjadinya perburukan di masa mendatang. Penyakit Parkinson merupakan salah satu penyakit neurodegeneratif tersering setelah Alzheimer. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan dan menyebabkan tingkat disabilitas yang cukup tinggi.

Edukasi terkait Komplikasi Parkinson

Jatuh dan pneumonia aspirasi merupakan komplikasi pada pasien yang sering menyebabkan kematian. Maka pada pasien dengan Parkinson yang sudah terganggu kehidupan sehari–harinya, perlu diberikan edukasi untuk keluarga dan caregiver untuk selalu mendampingi pasien.

Edukasi terkait Jatuh

Jatuh pada penyakit Parkinson memiliki angka pelaporan yang tinggi, yakni berkisar 35 hingga 68%. Dampak dari jatuh sendiri tidak hanya menimbulkan nyeri, namun pada golongan lansia, jatuh dapat menyebabkan bertambahnya faktor komorbid akibat proses penyembuhan yang jauh lebih lama. Kejadian jatuh dapat dicegah dengan cara pemasangan pegangan, baik di kamar mandi, maupun jalur pasien dapat berjalan agar pasien dapat lebih terproteksi dengan adanya kekuatan tangan yang menopang dan memberi keseimbangan. Bagian lantai juga dapat dilengkapi dengan karpet guna melindungi pasien dari benturan langsung dengan lantai yang keras. Namun perlu dipastikan pemasangan karpet agar terfiksasi dan tidak mudah bergerak agar tidak menyebabkan pasien justru terpeleset. Penggunaan anti slip di keset atau karpet juga dapat dipertimbangkan untuk menambah traksi pada lantai. Benda-benda seperti perabot rumah sedapat mungkin dijauhkan dari jalan pasien guna mengurangi potensi kecelakaan yang ditimbulkan barang tersebut. Namun apabila terdapat keterbatasan biaya atau luas rumah yang tidak memungkinkan, maka setidaknya pasien diberikan caregiver yang siap menemani setiap aktivitasnya. [25]

Edukasi terkait Pneumonia Aspirasi

Pneumonia aspirasi merupakan faktor kedua yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas pada pasien Parkinson. Disfagia merupakan penyebab terjadinya pneumonia aspirasi pada pasien Parkinson. Gejala ini dapat terjadi di fase apapun pada Parkinson, namun penanganan disfagia pada dasarnya mudah dan tidak memakan biaya. Hal yang penting untuk diperhatikan adalah agar pasien dan keluarga pasien cepat menyadari apabila pasien mulai merasakan gejala sulit menelan ini dan segera membawa ke dokter sebelum berkembang menjadi pneumonia.

Pencegahan komplikasi ini dapat dilakukan dengan cara berikut:

  • Teknik menelan: posisi menunduk dengan dagu diusahakan menempel pada dada, baru kemudian telan dengan cepat sambil menahan nafas. Posisi ini menyebabkan lubang pernapasan tertutup dan makanan terarah ke kerongkongan
  • Perubahan makanan: membuat cairan lebih padat dan makanan lebih cair guna melekatkan makanan maupun cairan agar lebih terarah dan tidak tercerai berai saat ditelan
  • Menggunakan selang nasogastrik sesuai kondisi pasien[26]

Modifikasi Faktor Risiko

Modifikasi faktor risiko seperti diabetes melitus merupakan salah satu faktor yang berperan penting terhadap perjalanan penyakit Parkinson. Manajemen dari diabetes melitus dapat dilakukan dengan berobat dan pola hidup sehat yang dapat dimulai dari pemilihan makanan, program diet bagi yang memiliki berat badan berlebih, aktivitas fisik yang sesuai dengan usia, dan yang terlebih penting adalah pemantauan gula darah. Fluktuasi gula darah meningkatkan risiko kerusakan pada saraf yang juga secara tidak langsung dapat memperparah kondisi penyakit Parkinson. [27]

Edukasi mengenai Perjalanan Penyakit Parkinson

Perjalanan penyakit Parkinson penting untuk dijelaskan kepada keluarga pasien dan juga pasien sendiri agar mengkomunikasikan apabila terdapat gejala-gejala baru agar dapat segera ditangani sebelum menimbulkan gangguan dan potensi kecelakaan. Pasien juga perlu diberikan dukungan secara moral dan perhatian karena penyakit ini sering kali menyebabkan disabilitas. [20-21]

Referensi

20. Kerr, Graham, Charles Worringham, Michael Cole, Philippe Lacherez, Joanne Wood. Predictors of Future Falls in Parkinson Disease. 2010, 75(2): 116-24.
21. R. Mappilakkandy, A. Pieris, D. Miodrag, and A. Chunduri, Death in patients with Parkinson’s disease – an observational study, 2017, 32 (2)
25. Almeida, et al. Recurrent Falls in People with Parkinson’s Disease without Cognitive Impairment: Focusing on Modifiable Risk Factors, 2014, Article ID 432924, 8 pages
26. Saconato, M., et al. Effectiveness of Chin-tuck Maneuver to Facilitate Swallowing in Neurologic Dysphagia, 2016;20:13–17.
27. Xu, Q., et al. Diabetes and Risk of Parkinson’s Disease, 2011;34:910–915

Prognosis Parkinson

Artikel Terkait

  • Deteksi Demensia Pada Pasien Parkinson Dengan MoPaRDS
    Deteksi Demensia Pada Pasien Parkinson Dengan MoPaRDS
  • Gut-Brain Axis: Mitos atau Fakta
    Gut-Brain Axis: Mitos atau Fakta
  • Aspek Farmakologi Penanganan Delirium Hiperaktif pada Penyakit Parkinson
    Aspek Farmakologi Penanganan Delirium Hiperaktif pada Penyakit Parkinson
  • Mendeteksi Penyakit Parkinson pada Layanan Primer
    Mendeteksi Penyakit Parkinson pada Layanan Primer
  • Cedera Otak Traumatik dan Peningkatan Risiko Terjadinya Penyakit Parkinson
    Cedera Otak Traumatik dan Peningkatan Risiko Terjadinya Penyakit Parkinson

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
28 Juni 2021
Keamanan penggunaan obat jangka panjang pada pasien dengan parkinson
Oleh: dr. Nurul Falah
5 Balasan
Alo dokter, seorang user berusia 65 tahun menderit penyakit parkinson selama 10 tahun, dimana setiap hari pasien harus meminum beberapa obat setiap pagi...
dr.Damayanti Hapsari Puri
31 Juli 2020
Penanganan seperti apa yang dapat diberikan kepada pasien dengan penyakit Parkinson pada fasilitas kesehatan tingkat I
Oleh: dr.Damayanti Hapsari Puri
2 Balasan
Terapi dasar pilihan yang paling sederhana Jika menemukan Penyakit Parkinson di Faskes Tingkat I di era BPJS sekarang. Terima kasih. dr. Damayanti
dr. Amanda
21 Juli 2020
Live Webinar Alomedika: Tata Laksana Terbaru Penyakit Parkinson, Jumat 31 Juli 2020 (15.00-17.00 WIB)
Oleh: dr. Amanda
64 Balasan
ALO, Dokter!Penyakit Parkinson adalah penyakit saraf yang memburuk secara bertahap dan memengaruhi bagian otak yang berfungsi mengoordinasikan gerakan tubuh....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.