Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Ruam Popok general_alomedika 2022-04-29T00:47:50+07:00 2022-04-29T00:47:50+07:00
Ruam Popok
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Ruam Popok

Oleh :
Immanuela Hartono
Share To Social Media:

Patofisiologi ruam popok (diaper rash) hingga saat ini belum diketahui pasti. Namun diduga berhubungan dengan adanya kondisi yang lembap, peningkatan pH, enzim dari feses, dan kolonisasi mikroorganisme. [1,4]

Perubahan pH

Situasi asam merupakan kondisi yang ideal pada kulit daerah inguinal dan bokong dalam menjaga flora normal sebagai proteksi untuk melawan bakteri dan jamur patogen. Nilai normal pH pada kulit adalah antara 4,5 dan 5,5. Namun, paparan feses dan urin akan meningkatkan pH kulit menjadi basa. Feses meningkatkan pH melalui enzim lipase dan protease, sedangkan urine meningkatkan pH melalui hidrolisis urea oleh urease. [1,5]

Selain itu, anatomi regio inguinal yang tertutup popok mempunyai banyak lipatan, yang membuatnya lebih sulit dibersihkan, sehingga masih mungkin terdapat sisa feses dan urin. [1,3,4]

Keadaan Lembap

Selain paparan dari feses dan urin, penggunaan popok akan menyebabkan keadaan kulit yang terus menerus lembap sehingga menyebabkan maserasi stratum korneum. Selain maserasi, hidrasi dari stratum korneum dapat menyebabkan obstruksi kelenjar keringat ekrin yang berujung kepada miliaria. Miliaria dengan gambaran permukaan kulit tidak rata, dapat memperparah gesekan kulit. [1,6]

Ukuran Popok

Pemilihan popok yang tepat juga memegang kendali dalam patofisiologi ruam. Penggunaan popok yang terlalu ketat akan memberikan gesekan terus menerus dan merusak lamella interselular lipid pada jaringan stratum korneum sehingga integritas fisik kulit terganggu atau menjadi tidak intak. Keadaan kulit yang tidak intak dapat menjadi sumber masuknya pathogen. [1,3,4]

Referensi

1. Dib R, Kazzi AA. Diaper rash. Medscape. 2017 Nov. Didapat dari: https://emedicine.medscape.com/article/801222-overview#a1
3. Agrawal R. Diaper dermatitis. Medscape. 2018 Jun. Didapat dari: https://emedicine.medscape.com/article/911985-overview#a4
4. Prasad H R Y, Srivastava P, Verma KK. Diaper dermatitis — An overview. Indian J of Pediatrics, 2003. 70(8): 635–637.doi:10.1007/bf02724253
5. Konieczna I, Zarnowiec P, Kwinkowski M, Kolesinska B, Fraqczyk J, Kaminski Z, Kaca W. Bacterial urease and its role in long-lasting human disease. Current Protein & Peptide Science. 2012 Dec;13(8):789-806. Didapat dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3816311/
6. Stamatas GN, Tierney NK. Diaper dermatitis: etiology, manifestations, prevention, and management. Pediatric Dermatology. 2014 Jan;31(1):1-7. Didapat dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24224482/

Pendahuluan Ruam Popok
Etiologi Ruam Popok

Artikel Terkait

  • Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dengan Dermatitis Kontak Alergi
    Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dengan Dermatitis Kontak Alergi
  • Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
    Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
  • Penanganan Hand Dermatitis pada Tenaga Kesehatan di Era Pandemi COVID-19
    Penanganan Hand Dermatitis pada Tenaga Kesehatan di Era Pandemi COVID-19
Diskusi Terkait
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
21 April 2022
Pasien usia 34 tahun dengan gatal-gatal dan muncul bercak kemerahan
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
5 Balasan
Permisi dr.Diah SpKKPasien 34 thn dengan gatal-gatal dan muncul bercak kemerahan sdh lebih dari 1 bulan. Pekerjaan di lapangan perusahaan tambang Nikel....
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
19 April 2022
Pasien laki-laki usia 34 tahun dengan lesi bercak kemerahan sekitar > 1 bulan
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
11 Balasan
Ijin Diskusi dan sharing knowledge sejawat sekalian,Pasien 34 thn laki-laki dengan lesi bercak kemerahan sekitar lebih dari 1 bulan. Lesi terasa gatal saat...
dr.Khairunisa Sinulingga
03 Maret 2022
Pasien wanita usia 23 tahun dengan bercak bercak hitam pada bagian tangan
Oleh: dr.Khairunisa Sinulingga
1 Balasan
Saya memiliki pasien wanita, 23 tahun, pekerjaan sbg baby sitter. Datang keluhan tangan memiliki bercak2 hitam. Sebelumnya terdapat bintil-bintil kemerahan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.