Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Dermatitis Kontak Iritan general_alomedika 2022-10-20T14:50:08+07:00 2022-10-20T14:50:08+07:00
Dermatitis Kontak Iritan
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-prescription Alomedika

Diagnosis Dermatitis Kontak Iritan

Oleh :
Debtia Rahmah
Share To Social Media:

Diagnosis dermatitis kontak iritan (DKI) ditegakkan berdasarkan temuan klinis. Anamnesis biasanya didapatkan keluhan perih atau sensasi terbakar pada kulit setelah terekspos dengan iritan. Gambaran lesi dapat berbentuk eritema, vesikel, dan bula pada fase akut, sedangkan pada fase kronik akan tampak likenifikasi dan fisura.

Anamnesis

Pada anamnesis, keluhan yang sering disampaikan pasien adalah rasa perih seperti terbakar, gatal, dan nyeri yang timbul setelah paparan zat iritan tertentu. Keluhan nyeri atau sensasi terbakar cenderung dominan pada dermatitis kontak iritan.

Beberapa pekerjaan tertentu membuat pasien lebih mungkin terpapar dengan zat iritan, misalnya pekerja medis, petani, montir, dan tukang masak. Tetapi, paparan non okupasional juga tetap harus ditanyakan, misalnya dari deterjen, pembersih lantai, dan parfum.[1-6]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dermatitis kontak iritan meliputi inspeksi dan palpasi. Pada lesi akut akan tampak edema, eritema, dan ulserasi, sedangkan gambaran erupsi eksematosa, eritema, dan fisura, kering dapat terlihat pada dermatitis kontak iritan kronik. Kelainan kulit juga dapat disertai dengan gambaran infeksi sekunder.[3]

DKI, openi, 2009

Gambar 1. Maserasi kulit pada dermatitis kontak iritan akibat povidone iodine. Sumber: Openi, 2009

Diagnosis Banding

Diagnosis banding dermatitis kontak iritan di antaranya dermatitis kontak alergi, dermatitis atopik, dan dishidrosis.

Dermatitis Kontak Alergi

Lesi kulit dermatitis kontak alergi terkadang sulit dibedakan dengan dermatitis kontak iritan. Anamnesis tentang riwayat kontak dengan zat iritan dan riwayat alergi dapat membantu membedakan keduanya.

Keluhan utama pada dermatitis kontak alergi biasanya berupa gatal. Gambaran lesi pada dermatitis kontak alergi umumnya berbatas tegas dan timbul pada area yang tidak tertutup pakaian.

Dermatitis atopik

Dermatitis atopik dapat memberikan gambaran ujud kelainan kulit serupa dengan dermatitis kontak iritan. Pada dermatitis atopik, lesi kulit lebih luas dibandingkan dermatitis kontak iritan dan umumnya terdapat keterlibatan regio fleksor.

Eczema Dishidrotik

Eczema dishidrotik sering timbul di tangan dan kaki dalam bentuk vesikel yang dalam, mirip bentukan tapioka, disertai eritema dan skuama.[12]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang untuk membantu penegakan diagnosis kasus dermatitis kontak iritan di antaranya uji tempel untuk menyingkirkan diagnosis dermatitis kontak alergi dan reflectance confocal microscopy.

Uji Tempel

Uji tempel dilakukan untuk membedakan dermatitis kontak iritan dan alergi. Pada kasus dermatitis kontak iritan, hasil uji tempel akan negatif.[2,9]

Reflectance Confocal Microscopy

Pemeriksaan reflectance confocal microscopy pada kasus dermatitis kontak iritan menunjukkan gambaran parakeratosis dan detachment corneocyte pada lapisan stratum korneum pada fase dini. Sejak minggu pertama sudah mulai tampak exocytosis, spongiosis, nekrosis, serta vesikel di lapisan stratum granulosum dan spinosum.

Selain itu, tampak dilatasi kapiler pada papilla dermal dan infiltrat perivaskular superfisial. Berbeda dengan dermatitis kontak alergi dimana tidak ditemukan parakeratosis dan detachment corneocyte.[6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Frosch PJ, John SM. Clinical Aspects of Irritant Contact Dermatitis. Contact Dermatitis, 2010. 305–345. doi:10.1007/978-3-642-03827-3_16
2. 2. Nicolas JF, Lachapelle JM. Pathophysiology of Allergic and irritant contact dermatitis. Eur J Dermatol 2009; 19 (4): 1-8.
3. Al-Otaibi ST, Alqahtani HAM. Management of contact dermatitis. Journal of Dermatology & Dermatologic Surgery.2015;19:86–91. DOI:10.1016/j.jdds.2015.01.001
4. Ale IS, Maibach HA. Diagnostic approach in allergic and irritant contact dermatitis. Expert Review of Clinical Immunology, 2010. 6(2): 291–310. doi:10.1586/eci.10.4
5. Litchman G, Nair PA, Atwater AR, et al. Contact Dermatitis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459230/
6. Perrez JAS, Bosch R, Gonzalez S, Gonzalez E. Pathogenesis and diagnosis of contact dermatitis: Applications of reflectance confocal microscopy. World J Dermatol 2014 August 2; 3(3): 45-49.
9. Patel K, Nixon R. Irritant Contact Dermatitis - a Review. Curr Dermatol Rep. 2022;11(2):41-51.
12. Usatine RP, Riojas M. Diagnosis and Management of Contact Dermatitis. Am Fam Phys, 2010. 82(3): 249-255.

Epidemiologi Dermatitis Kontak I...
Penatalaksanaan Dermatitis Konta...

Artikel Terkait

  • Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dengan Dermatitis Kontak Alergi
    Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dengan Dermatitis Kontak Alergi
  • Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
    Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
  • Penanganan Hand Dermatitis pada Tenaga Kesehatan di Era Pandemi COVID-19
    Penanganan Hand Dermatitis pada Tenaga Kesehatan di Era Pandemi COVID-19
Diskusi Terkait
dr. Winnona Ajiningtias
Dibuat 05 Juni 2025, 09:47
Pasien dengan keluhan gatal seluruh tubuh dengan diagnosis DKA apakah tepat dengan terapi loratadine dan bedak salisilat?
Oleh: dr. Winnona Ajiningtias
0 Balasan
ALO Dokter. pasien laki2 usia 52th mengeluhkan gatal di seluruh tubuh sejak 2 hari. gatal terus menerus terutama di wajah dan punggung. riwayat mandi di...
Anonymous
Dibalas 11 Februari 2025, 09:18
Bintil, gatal, dan panas di kedua tungkai kaki sehabis bermain di pantai
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien usia 5 tahun, laki2 datang dengan keluhan gatal dan panas di kedua tungkai kaki, sehabis bermain di pantai 3 hari lalu....
Anonymous
Dibalas 13 September 2024, 18:19
Laki-laki 51 tahun dengan lesi kemerahan yang gatal sejak 1 minggu lalu
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Laki usia 51 dtang dengan keluhan timbul lesi kemerahan di tangan kanan sejak 1 minggu disertai gatal, riw pekerjaan pegawai bangunan, udah di cek DM (-)...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.