Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Etiologi Ruam Popok general_alomedika 2022-04-29T00:48:11+07:00 2022-04-29T00:48:11+07:00
Ruam Popok
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Ruam Popok

Oleh :
Immanuela Hartono
Share To Social Media:

Etiologi ruam popok (diaper rash) dapat berupa satu kausa spesifik maupun gabungan dari berbagai penyebab. Namun, kebanyakan ruam popok disebabkan oleh dermatitis kontak iritan. Beberapa hal berikut ini dapat menyebabkan ruam popok :

  • Hidrasi kulit secara berlebihan yang menyebabkan maserasi
  • Iritiasi kulit yang disebabkan paparan terus menerus dari urin dan feses
  • Diare, yaitu peningkatan frekuensi buang air besar
  • Efek samping dari antibiotik oral yang biasa memicu timbulnya infeksi jamur kandida
  • Gesekan kulit oleh popok secara terus menerus.
  • Reaksi alergi yang dapat timbul akibat popok atau sabun, pelembap kulit, atau bahkan tissue pembersih bokong setiap pergantian popok. [2,7]

Untuk memahami etiologi ruam popok, perlu diingat bahwa kulit infant berbeda dengan orang dewasa. Secara histologis, kulit infant memiliki keratinosit yang lebih kecil, struktur mikrorelief lebih tebal, stratum korneum yang lebih tipis, proliferasi sel lebih besar, dan serat kolagen tersusun secara berbeda. Pada kulit infant, konsentrasi dari produk proteolisis filaggrin, atau juga dikenal dengan natural moisturization factor (NMF), lebih rendah. Kolonisasi flora normal juga berbeda dengan dewasa, dimana pada infant yang terbanyak adalah Firmicutes. Semua hal ini akan menyebabkan kulit infant lebih rentan bila mengalami pergeseran homeostasis sedikit saja, misalnya jika terjadi hidrasi yang meningkat atau pH kulit menjadi basa. [8]

Faktor Risiko

Sebuah studi cross-sectional pada tahun 2012 pada anak usia 1-24 bulan di Cina menunjukan bahwa diare meningkatkan risiko terjadinya diaper rash atau ruam popok. Risiko akan menurun dengan konsumsi makanan solid, tempat tinggal di kawasan urban, dan frekuensi mengganti popok ≥ 6 kali sehari. [9]

Aerasi atau membiarkan anak tanpa popok selama di rumah juga berpengaruh sebagai faktor risiko terjadinya ruam popok. Sebuah studi tahun 2015 melaporkan bahwa anak yang diaerasi lebih dari 1 jam setiap harinya mempunyai risiko lebih rendah (33.6%) secara signifikan dibandingkan anak yang diaerasi kurang dari 1 jam setiap harinya (66.3%). [10]

Referensi

2. Cohen B. Differential diagnosis of diaper dermatitis. Clinical Pediatrics. 2017 Apr. Didapat dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28420251
7. WebMd. Diaper rash. Didapat dari: https://www.webmd.com/children/diaper-rash#1
8. Stamatas GN, Tierney NK. Diaper Dermatitis: Etiology, Manifestations, Prevention, and Management. Pediatric Dermatology, 2013. 31(1): 1–7.doi:10.1111/pde.12245
9. Li CH, Zhu ZH, Dai YH. Diaper dermatitis: a survey of risk factors for children aged 1-24 months in China. US National Library of Medicine. 2012;40(5):1752-60. Didapat dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23206457
10. Biranjia-Hudroyal SD, Pandamikum L. A study to investigate the prevalence of nappy rash among babies aged 0 to 36 months old in a tropical country. Austin Journal of Dermatology. 2015. Didapat dari: http://austinpublishinggroup.com/dermatology/fulltext/ajd-v2-id1040.php

Patofisiologi Ruam Popok
Epidemiologi Ruam Popok

Artikel Terkait

  • Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dengan Dermatitis Kontak Alergi
    Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dengan Dermatitis Kontak Alergi
  • Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
    Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
  • Penanganan Hand Dermatitis pada Tenaga Kesehatan di Era Pandemi COVID-19
    Penanganan Hand Dermatitis pada Tenaga Kesehatan di Era Pandemi COVID-19
Diskusi Terkait
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
27 hari yang lalu
Pasien usia 34 tahun dengan gatal-gatal dan muncul bercak kemerahan
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
5 Balasan
Permisi dr.Diah SpKKPasien 34 thn dengan gatal-gatal dan muncul bercak kemerahan sdh lebih dari 1 bulan. Pekerjaan di lapangan perusahaan tambang Nikel....
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
29 hari yang lalu
Pasien laki-laki usia 34 tahun dengan lesi bercak kemerahan sekitar > 1 bulan
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
11 Balasan
Ijin Diskusi dan sharing knowledge sejawat sekalian,Pasien 34 thn laki-laki dengan lesi bercak kemerahan sekitar lebih dari 1 bulan. Lesi terasa gatal saat...
dr.Khairunisa Sinulingga
03 Maret 2022
Pasien wanita usia 23 tahun dengan bercak bercak hitam pada bagian tangan
Oleh: dr.Khairunisa Sinulingga
1 Balasan
Saya memiliki pasien wanita, 23 tahun, pekerjaan sbg baby sitter. Datang keluhan tangan memiliki bercak2 hitam. Sebelumnya terdapat bintil-bintil kemerahan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.