Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Kejang Demam kirti 2018-10-09T10:18:05+07:00 2018-10-09T10:18:05+07:00
Kejang Demam
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Kejang Demam

Oleh :
dr. Nathania S. Sutisna
Share To Social Media:

Penatalaksanaan pasien kejang demam dibagi menjadi tatalaksana yang dilakukan saat anak sedang dalam keadaan kejang, tatalaksana rumatan, dan tatalaksana pencegahan terjadinya kejadian kejang demam berulang.

Tatalaksana Kejang

Tatalaksana yang dilakukan saat anak datang dalam keadaan kejang adalah:

  • Diazepam intravena 0.3 – 0.5 mg/kgBB bolus pelan 1 – 2 mg/menit (3 – 5 menit), dosis maksimal 20 mg.
  • Bila belum terpasang akses intravena atau dilakukan di Rumah, bisa diberikan diazepam rektal 0.5 – 0.75 mg/kgBB atau 5 mg untuk BB < 10 kg dan 10 mg untuk BB > 10 kg
  • Bila diazepam rektal diberikan oleh orang tua di Rumah, dengan 2 kali pemberian diazepam rektal berselang 5 menit, kejang masih belum berhenti, anjurkan ke Rumah Sakit dan diberikan diazepam intravena
  • Bila kejang belum berhenti setelah tatalaksana awal, berikan Fenitoin intravena dosis awal 10 – 20 mg/kgBB/pemberian (kecepatan 1 mg/kgBB/menit atau kurang dari 50 mg/menit)
  • Bila kejang berhenti, fenitoin diberikan kembali 4 – 8 mg/kgBB/hari 12 jam setelah dosis awal.
  • Bila kejang belum berhenti, rawat ruang intensif untuk diberikan obat-obatan anestesi. [1]

Berobat Jalan

Tatalaksana rumatan diberikan sampai pada waktu 1 tahun periode bebas kejang, dan diberhentikan bertahap (tappering off) dalam waktu 1 – 2 bulan pada:

  • Kejang demam kompleks, atau
  • Timbulnya kelainan neurologis sebelum atau sesudah kejang (contoh: paresis Todd, hemiparesis, cerebral palsy, hidrosefalus dan retardasi mental), atau

  • Kejang lebih dari 2x dalam 24 jam, atau kurang usia 12 bulan, atau lebih sama dengan 4x kejadian kejang demam dalam 1 tahun (dipertimbangkan). [1]

Berdasarkan analisis keuntungan dan kerugian, obat-obatan anti-konvulsan tidak direkomendasikan pada pasien kejang demam sederhana yang terjadi satu kali atau lebih. [9]

Persiapan Rujukan Ke Rumah Sakit

Anjurkan orang tua atau pengasuh untuk lakukan hal-hal berikut bila sedang terjadi kejang demam anak:

  • Jangan tahan anak dalam keadaan kejang, posisikan anak di tempat yang aman (contoh: lantai)
  • Sebisa mungkin kepala dimiringkan ke samping agar bila anak muntah, tidak terjadi aspirasi
  • Jangan diberikan apapun ke dalam mulutnya
  • Bila orang tua memiliki diazepam sediaan rektal, berikan dengan dosis 5 mg untuk < 10 kg, atau 10 mg untuk > 10 kg
  • Bila kejang tidak berhenti dalam 10 menit, segera bawa anak ke Unit Gawat Darurat terdekat. [1,3]

Medikamentosa

Obat anti-konvulsi yang digunakan saat kejang demam:

Diazepam

Dosis saat terjadi kejang:

  • 5 mg sediaan per rectal untuk berat badan < 10 kg
  • 10 mg sediaan per rectal untuk berat badan > 10 kg
  • 0.2 – 0.5 mg/kgBB/kali dapat diulang dalam 4 – 12 jam

IDAI menyarankan pemberian diazepam oral dengan dosis 0.3 mg/kgBB atau diazepam rektal dengan 0.5 mg/kgBB pada saat demam karena dapat menurunkan risiko terjadinya kejang. Bekerja sebagai neurotransmitter inhibitor dengan meningkatkan aktivitas GABA, menekan pada semua tingkatan sistem saraf pusat. [2]

Fenitoin

Dosis awal fenitoin 10 – 20 mg/kgBB/pemberian (kecepatan 1 mg/kgBB/menit atau kurang dari 50 mg/menit).

Dosis rumatan: 4 – 8 mg/kgBB/hari 12 jam setelah dosis awal.

Fenitoin bekerja dengan menurunkan aktivitas neuron dengan mengganggu kerja dari kanal natrium. Tidak boleh diberikan pada cairan yang mengandung dekstrosa karena risiko presipitasi. Cairan pengencer yang disarankan adalah NaCl 0.9%. [2]

Fenobarbital

Dosis fenobarbital adalah 15 – 20 mg/kgBB/hari IV dengan pemberian yang tidak melebihi kecepatan 2 mg/kgBB/menit, dan tidak melebihi 1000 mg/dosis. Dapat diulangi dengan dosis 5 – 10 mg/kgBB bolus setelah 15 – 30 menit bila diperlukan. Dosis maksimal kumulatif adalah 40 mg/kgBB.

Beberapa dokter spesialis anak mempertimbangkan pemberian fenobarbital ketika golongan barbiturat (diazepam) tidak memberikan efek klinis. Tidak ditemukan superioritas antara fenobarbital dengan fenitoin. [10]

Antikonvulsan Rumatan

Pemberian obat anti-konvulsan yang terus menerus seperti fenobarbital dan asam valproat serta terapi intermiten dengan diazepam ditemukan efektif untuk mengurangi kejadian kejang demam. Pertimbangan efek samping dari obat-obatan ini dianggap lebih berbahaya bila dibandingkan dengan risiko yang terjadi akibat kejang demam sederhana. [11]

Obat rumatan disarankan oleh IDAI untuk kejang demam yang berpotensi menjadi epilepsi yaitu kejang demam kompleks. Obat anti-konvulsi rumatan yang dapat diberikan:

  • Asam Valproat. Dosis: 15 – 40 mg/kgBB/hari dalam 2 – 3 dosis, namun  memiliki risiko gangguan fungsi hati terutama pada usia di bawah 2 tahun
  • Fenobarbital. Dosis: 3 – 4 mg/kgBB/hari dalam 1 – 2 dosis. Penggunaan setiap hari meningkatkan risiko terjadinya kesulitan belajar dan gangguan perilaku. [1]

Antipiretik

Pemberian obat anti-piretik secara rutin tidak dianjurkan karena hasilnya tidak berbeda bermakna dengan pemberiannya hanya pada saat kejadian demam dalam menurunkan kejadian kejang demam berulang[12]. Obat anti-piretik yang dianjurkan IDAI adalah:

  • Paracetamol 10 – 15 mg/kgBB/kali, sampai 4 kali sehari
  • Ibuprofen 5 – 10 mg/kgBB/kali, 3 – 4 kali sehari [1]

Terapi Suportif

Tidak ada terapi suportif yang direkomendasikan untuk kejang demam.

Zink

Zink diduga berperan dalam patogenesis kejang demam dan pemberiannya sebagai terapi suportif masih dalam pro dan kontra. Studi cochrane menyimpulkan bahwa pemberian zink tidak memberikan keuntungan. [11]

Referensi

1. Pusponegoro HD, Widodo DP, Ismael S. Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. Jakarta: Badan Penerbit IDAI, 2006.

2. Medscape. Pediatric Febrile Seizure. Cited: July 28, 2017. Updated: Nov 17, 2016. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1176205-overview#a1

3. Mayo Clinic. Disease and Conditions: Febrile Seizure. Cited: July 28, 2017. Updated: June 03, 2017. Available from: http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/febrile-seizure/basics/causes/con-20021016

9. American Academy of Pediatrics. Febrile Seizures: Clinical Practice Guideline for the Long-term Management of the Child with Simple Febrile Seizures. Pediatrics, 2008; 121(6):1281-1289. Available from: www.pediatrics.org/cgi/doi/10.1542/peds.2008-0939

10. Medscape. Pediatric Status Epilepticus Medication. Cited: August 8, 2017. Updated: October 6, 2014. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/908394-medication#4

11. Offringa M, Newton R, Cozjinsen MA, Nevitt SJ. Prophylactic Drug Management for Febrile Seizures in Children (Review). Cochrane Database of Systematic Reviews, 2017;2. Cited: August 8, 2017. Updated: February 22, 2017. Available from: http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/14651858.CD003031.pub3/pdf/abstract

12. Whelan H, Harmelink M, Chou E, Sallowm D, Khan N, Patil R, et al. Complex Febrile Seizure – A Systematic Review. Disease-a-Month, 2017;63:5-23. Available from: http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S001150291630102X

Diagnosis Kejang Demam
Prognosis Kejang Demam

Artikel Terkait

  • Tips Untuk Menenangkan Pasien Gaduh Gelisah
    Tips Untuk Menenangkan Pasien Gaduh Gelisah
  • Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
    Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
  • Efektivitas dan Keamanan Suplementasi Zat Besi Rutin pada Bayi Usia 6-24 Bulan
    Efektivitas dan Keamanan Suplementasi Zat Besi Rutin pada Bayi Usia 6-24 Bulan
  • Sistem Skoring vs Penilaian Klinis dalam Penegakan Diagnosis Appendicitis
    Sistem Skoring vs Penilaian Klinis dalam Penegakan Diagnosis Appendicitis
  • Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
    Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
4 hari yang lalu
Pasien laki-laki dengan kejang
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter izin diskusi, pasien laki2 50kg dengan kejang refrakter dok sudah diloading dose fenitoin 3x300mg dan diazepam apabila kejang, meski sudah diberi...
dr. Intan Fajriani
5 hari yang lalu
Live Webinar Alomedika - Faktor dan Indikator Penting Kognitif pada Anak. Minggu, 15 Mei 2022. Pukul : 10.00 - 11.30
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Faktor dan Indikator Penting Kognitif pada Anak."Narasumber :dr. I Gusti Agung Ngurah Sugitha Pada...
Anonymous
21 hari yang lalu
Pasien dengan kejang demam berulang apa dapat diberikan ulang diazepam
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo dokter. Saya pernah dapat pasien dengan kejang berulang. Sudah diberikan stesolid supp 2x namun masih kejang. Kemudian diberikan diazepam IV dan kejang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.