Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Kejang Demam kirti 2023-01-12T10:27:00+07:00 2023-01-12T10:27:00+07:00
Kejang Demam
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Kejang Demam

Oleh :
dr. Ferdinand Sukher
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada keluarga pasien kejang demam bertujuan untuk meyakinkan keluarga bahwa kejang demam bukanlah kondisi berbahaya. Selain itu, keluarga perlu diajarkan untuk memberikan tata laksana awal anak kejang.

Edukasi Pasien

Orang tua anak yang mengalami kejang demam perlu diberikan edukasi berkaitan dengan diagnosa, tata laksana, dan prognosis kejang demam. Melalui edukasi yang baik, orang tua perlu diyakinkan bahwa kejang demam bukanlah kondisi yang berbahaya. Selain itu, kejang demam memiliki prognosis yang baik dengan komplikasi yang jarang ditemukan.[4,11]

Kejang demam mungkin dapat berulang, sehingga orang tua perlu mengetahui tindakan yang dapat dilakukan jika terjadi kejang. Jika anak mendapat terapi rumatan, penting untuk dijelaskan indikasi dan risiko dari pemberian obat antikonvulsi.[4,11]

Upaya Pengendalian Penyakit

Kejang demam merupakan kondisi yang berkaitan dengan faktor predisposisi genetik, sehingga pencegahan kejang demam pertama sulit untuk dilakukan. Antikonvulsan intermiten dan rumatan diberikan untuk mencegah kejang demam berulang pada pasien dengan indikasi. Tindakan yang dapat dilakukan oleh orang tua dan tenaga kesehatan pada anak dengan demam adalah dengan melakukan evaluasi dan tata laksana yang tepat.

Pencegahan Kejang Demam Berulang

Terjadinya kejang demam berulang dikaitkan dengan faktor risiko kejang demam. Semakin banyak faktor risikonya, semakin tinggi kemungkinan terjadi kejang demam berulang. Faktor risiko tersebut adalah:

  • Riwayat keluarga dengan kejang demam (derajat pertama, termasuk orangtua dan saudara kandung)
  • Durasi yang terjadi antara demam dan kejang kurang dari 1 jam
  • Usia <18 bulan
  • Temperatur yang rendah yang membangkitkan bangkitan kejang[1,3,13]

Anak dengan faktor risiko di atas dapat diberikan antikonvulsan rumatan atau intermiten.[1]

Sementara itu, pemberian antipiretik tidak dapat menurunkan rekurensi kejang pada periode demam yang sama, tetapi tetap direkomendasikan untuk diberikan untuk memberi kenyamanan pada anak. Terdapat panduan dari American Association of Pediatricians berkaitan dengan demam pada bayi usia 8‒60 hari yang tampak sehat. Secara umum, evaluasi demam dilakukan dengan pemeriksaan urinalisis, kultur darah, penanda peradangan, dan pungsi lumbal. Jika terdapat kecurigaan ke arah infeksi bakteri, antibiotik dapat diberikan.[19,23]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Nathania Sutisna

Referensi

1. Ismael S, Pusponegoro HD, Widodo DP, et al. Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2016.
3. Dustin. S, Kerry.P. S, Molly. B. Febrile Seizures: Risks, Evaluation, and Prognosis. Am Fam Physician 2019; 99: 445–450.
4. Xixis K, Samanta D, Keenaghan M. Febrile Seizure. StatPearls. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448123/
11. Baumann RJ. Pediatric Febrile Seizures. Medscape. 2018.https://emedicine.medscape.com/article/1176205-overview.
13. Renda R, Yüksel D, Gürer YKY. Evaluation of Patients with Febrile Seizure: Risk Factors, Reccurence, Treatment and Prognosis. Pediatr Emerg Care 2020; 36: 173–177.
19. Hashimoto R, Suto M, Tsuji M, et al. Use of antipyretics for preventing febrile seizure recurrence in children: a systematic review and meta-analysis. Eur J Pediatr 2021; 180: 987–997.
23. Avery N, McNeilage A G, Stanaway F, Ashton-James C E, Blyth F M, Martin R et al. Efficacy of interventions to reduce long term opioid treatment for chronic non-cancer pain: systematic review and meta-analysis BMJ 2022; 377 :e066375 doi:10.1136/bmj-2021-066375

Prognosis Kejang Demam

Artikel Terkait

  • Profilaksis Kejang Demam pada Anak
    Profilaksis Kejang Demam pada Anak
  • Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
    Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
Diskusi Terkait
Anonymous
13 Desember 2022
Pemeriksaan lab selama terapi antikejang pada anak usia <18 bulan
Oleh: Anonymous
7 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya dan sharingnya, jika anak <18 bulan dg diagnosis kejang demam komplek dan diberikan terapi asam valproat 1 tahun, apakah selama...
Anonymous
23 November 2022
Perlukah tetap diberikan diazepam jika kejang demam sudah berhenti?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dok jika kejang demam anak durasi kurang dari 5 menit, kejang baru pertama kali, sebelum diberikan diazepam rektal kejang sudah berhenti, perlukah tetap...
Anonymous
11 Oktober 2022
Indikasi pemberian diazepam pada anak dengan riwayat kejang demam - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo, dr. cynthia Sp.A. izin bertanya dokter, jika anak datang dengan info ibunya mengalami kejang dirumah yang disertai demam, namun saat datang sudah tidak...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.