Etiologi Kejang Demam
Etiologi kejang demam adalah kenaikan suhu tubuh yang memicu eksitasi sel saraf otak sehingga menimbulkan kejang. Semua kenaikan suhu tubuh bisa menyebabkan kejang demam. Kenaikan suhu ini paling sering disebabkan oleh:
Infeksi
Infeksi virus lebih sering menyebabkan demam yang berujung pada kejang demam bila dibandingkan dengan infeksi bakteri. Infeksi virus menyebabkan kenaikan suhu tubuh yang tinggi, seperti contohnya adalah campak, cacar air dan rubella.
Demam Pasca-Imunisasi
Pasca-imunisasi, demam dapat terjadi sebagai bagian dari kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Imunisasi yang sering menyebabkan demam adalah imunisasi yang memiliki kuman hidup yang dilemahkan, yaitu difteri-tetanus-pertussis (DTP) dan mumps-measles-rubella (MMR). Perlu diinformasikan kepada orang tua bahwa kejang disebabkan karena demam-nya bukan karena imunisasi. [3]
Faktor Risiko
Faktor risiko kejang demam adalah:
- Usia: 6 bulan – 5 tahun. Kejang demam jarang terjadi di luar usia ini. Bila terjadi demam dan kejang pada usia di luar rentang ini, maka perlu dipikirkan penyebab lain, terutama penyebab intrakranial.
- Riwayat keluarga. Anak yang memiliki riwayat keluarga yang memiliki kejang demam akan lebih berisiko terkena kejang demam [1]
Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah:
- Riwayat keluarga dengan kejang demam (derajat pertama)
- Durasi yang terjadi antara demam dan kejang kurang dari 1 jam
- Usia < 18 bulan
- Temperatur yang rendah yang membangkitkan bangkitan kejang [4]