Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Supraventricular Tachycardia general_alomedika 2023-02-17T13:30:16+07:00 2023-02-17T13:30:16+07:00
Supraventricular Tachycardia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Supraventricular Tachycardia

Oleh :
Alexandra Francesca Chandra
Share To Social Media:

Diagnosis supraventricular tachycardia dicurigai pada pasien dengan gejala klinis nyeri dada, dyspnea, atau palpitasi. Diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan elektrokardiogram berupa temuan takikardia atau denyut jantung >100 kali/menit, abnormalitas gelombang P dan interval PR, disertai gambaran pre eksitasi seperti gambaran sindrom Wolff-Parkinson-White (WPW) atau penyempitan gelombang QRS.[1,10]

Anamnesis

Pada anamnesis, pasien dengan supraventricular tachycardia biasanya mengeluhkan palpitasi. Gejala tersebut merupakan gejala paling sering pada supraventricular tachycardia. Rasa berdebar pada pasien supraventricular tachycardia biasanya terjadi tiba-tiba dan sangat cepat. Bedakan jika onset terjadi perlahan yang merupakan takikardia sinus normal, serta palpitasi yang ireguler yang merupakan fibrilasi atrium.[1,10]

Supraventricular tachycardia dapat terjadi setelah adanya faktor pemicu, seperti konsumsi kafein dan alkohol, posisi tubuh merunduk, gerakan tubuh yang tiba-tiba, adanya stres serta aktivitas fisik berlebih.[1,10]

Beberapa gejala lainnya yang dapat ditemukan pada pasien dengan supraventricular tachycardia, antara lain :

  • Nyeri dada
  • Dyspnea
  • Ansietas
  • Rasa ringan pada kepala (lightheadedness)

  • Sinkop

Sinkop merupakan gejala yang jarang terjadi. Gejala ini terjadi akibat refleks otonom yang tidak sempat merespons terhadap penurunan tekanan darah, terutama bila denyut jantung sangat cepat dan terjadi pada waktu yang lama.[1,10]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik, pasien dengan supraventricular tachycardia biasanya tidak ditemukan adanya kelainan kardiovaskular kecuali jika pasien menderita penyakit jantung bawaan. Pada kasus ini, dapat ditemukan tanda-tanda kelainan jantung bawaan, seperti suara jantung yang abnormal.[1,10]

Tipe Supraventricular Tachycardia

Diagnosis banding supraventricular tachycardia terdiri dari tipe-tipe supraventricular tachycardia, yakni :

  • Sinus tachycardia yang abnormal: laju gelombang sinus meningkat (>100 denyut/menit) persisten/ tanpa ada rangsang yang jelas atau bukan merupakan respon fisiologis

  • Atrial tachycardia, yang terdiri dari :

  • Focal atrial tachycardia : denyut jantung atrium antara 120-300 denyut per menit

  • Multifocal atrial tachycardia : terdapat minimal 3 morfologi gelombang P

  • Macroreentrant atrial flutter (typical atrial flutter) : terdapat gambaran saw-tooth appearance

  • Junctional tachycardia : gelombang P retrograde karena gelombang berasal dari titik abnormal pada atrioventrikular (ritme junctional)

  • Atrioventricular nodal reentrant tachycardia (AVNRT) : terdapat gambaran pre-eksitasi atau sindrom Wolff-Parkinson-White (WPW)

  • Accessory pathway-mediated reentrant tachycardia (takikardia Mahaim) : ditemukan gambaran left bundle branch block (LBBB) dengan interval PR yang normal[1]

Tipe supraventricular tachycardia pada pasien dapat dipastikan dengan pemeriksaan EKG.[1,10]

Sinus Tachycardia Abnormal

Sinus tachycardia yang abnormal adalah denyut jantung sinus > 100 denyut per menit pada saat istirahat, dengan rata-rata denyut jantung selama 24 jam sebesar 90 denyut dan bukan disebabkan oleh adanya respons fisiologis yang sesuai atau tanpa adanya penyebab primer seperti hipertiroidisme dan anemia.[1,10]

Atrial Tachycardia

Atrial tachycardia dibagi menjadi dua tipe :

  • Focal atrial tachycardia/: supraventricular tachycardia yang berasal dari satu titik pada atrium, bersifat reguler dengan aktivitas atrium yang teratur dan gelombang P yang jelas serta adanya segmen isoelektrik tipikal antara gelombang P. Pada waktu tertentu, iregularitas dapat terlihat, terutama pada saat onset dan terminasi. Pemetaan atrium menunjukkan adanya sebuah titik sumber.[1,11]

  • Multifocal atrial tachycardia: supraventricular tachycardia yang bersifat ireguler dan ditandai dengan adanya 3 gelombang P dengan morfologi yang jelas dan/atau adanya pola aktivasi atrium pada kecepatan berbeda, ritme ini selalu bersifat ireguler.[1,11]

Macroreentrant Atrial Flutter

Gelombang ini berasal dari sekitar anulus trikuspid, bergerak pada bagian atas sepanjang septum atrium dan bagian bawah sepanjang dinding kanan atrium, dan selanjutnya menjalar melalui bagian cavotricuspid isthmus di antara anulus katup trikuspid dan katup serta tonjolan Eustachian.[1]

Junctional Tachycardia

Gelombang ini merupakan supraventricular tachycardia nonreentrant yang berasal dari perbatasan atrioventrikular (termasuk berkas His).[1]

Atrioventricular Nodal Reentrant Tachycardia

Gelombang ini merupakan takikardia reentrant melibatkan 2 jalur fungsional yang berbeda, yang biasa disebut jalur cepat dan lambat. Jalur cepat biasanya terletak dekat dengan bagian apikal segitiga Koch dan jalur lambat terletak pada inferoposterior dari jaringan nodus atrioventrikular/ AV.[1]

Accessory Pathway-mediated Reentrant Tachycardia

Gelombang ini merupakan takikardia melalui jalur AV ekstranodal yang menghubungkan miokardium atrium dengan ventrikel melalui lekukan AV.[1]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang pada pasien dengan supraventricular tachycardia antara lain EKG, echocardiography, serta exercise testing. Namun dari ketiga pemeriksaan tersebut, hanya elektrokardiogram saja yang dianjurkan dan sangat berguna untuk diagnosis.[10,11]

Elektrokardiografi

Elektrokardiografi (EKG) merupakan pemeriksaan penunjang dan baku emas untuk menegakkan diagnosis supraventricular tachycardia. Hasil pemeriksaan EKG pada supraventricular tachycardia biasanya berupa takikardia dengan gelombang QRS yang sempit (< 120 ms), namun pada beberapa kasus bisa jadi gelombang QRS lebar (>120 ms), biasanya pada kasus yang berhubungan dengan riwayat bundle branch block. Pada kasus dengan gelombang QRS lebar, biasanya pasien dapat dianggap menderita ventricular tachycardia.[10,11]

Pemeriksaan EKG dapat dilakukan dengan pemasangan EKG Holter, yaitu alat elektrokardiogram yang bersifat portabel dan dipasangkan pada pasien selama 24-48 jam untuk memonitor gelombang yang dihasilkan jantung. Tujuan penggunaan Holter adalah jika gejala kelainan ritme pada pasien tidak langsung ditemukan pada pemeriksaan EKG di fasilitas kesehatan. Pasien yang menggunakan Holter tidak boleh melepas alat selama penggunaan, alat juga tidak dapat terkena air sehingga pasien disarankan untuk mandi sebelumnya. Selain itu, pasien juga diminta untuk mencatat kegiatannya selama pemeriksaan dilakukan, dengan tujuan memastikan kecurigaan adanya kegiatan tertentu yang memicu kelainan jantung pada pasien. Saat ini EKG Holter yang dapat bersinkronisasi dengan perangkat telepon genggam sedang dikembangkan, untuk memonitor gelombang jantung secara real-time.[10,11]

Echocardiography

Echocardiography dapat dilakukan untuk memastikan kondisi struktur jantung pada pasien supraventricular tachycardia.[1,10]

Exercise Testing

Pemeriksaan ini tidak efektif pada supraventricular tachycardia kecuali jika aritmia dipicu oleh aktivitas fisik.[1,10]

Referensi

1. Page, R.L., et al., 2015 ACC/AHA/HRS Guideline for the Management of Adult Patients With Supraventricular Tachycardia. A Report of the American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Clinical Practice Guidelines and the Heart Rhythm Society, 2016. 67(13): p. e27-e115.
10. Medi, C., J.M. Kalman, and S.B. Freedman, Supraventricular tachycardia. Medical Journal of Australia, 2009. 190(5): p. 255-260. https://www.mja.com.au/journal/2009/190/5/supraventricular-tachycardia
11. Pineda-López, F., et al., A Flexible 12-Lead/Holter Device with Compression Capabilities for Low-Bandwidth Mobile-ECG Telemedicine Applications. Sensors (Basel, Switzerland), 2018. 18(11): p. 3773. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/30400587

Epidemiologi Supraventricular Ta...
Penatalaksanaan Supraventricular...

Artikel Terkait

  • Interpretasi EKG secara Digital dapat Menyebabkan Kesalahan Medis
    Interpretasi EKG secara Digital dapat Menyebabkan Kesalahan Medis
  • Penanganan Kasus SVT dengan Modified Valsalva Maneuver di IGD Laporan Kasus - Pemenang Kompetisi Poster Dr. RACE Kategori Laporan Kasus
    Penanganan Kasus SVT dengan Modified Valsalva Maneuver di IGD Laporan Kasus - Pemenang Kompetisi Poster Dr. RACE Kategori Laporan Kasus
  • Fisiologi Manuver Valsalva dan Aplikasi Klinisnya
    Fisiologi Manuver Valsalva dan Aplikasi Klinisnya
Diskusi Terkait
Anonymous
26 September 2022
Pasien Anak Laki laki usia 7 tahun dengan dada berdebar, nyeri di area dada tengah
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, mohon bantuannya pada EKG pasien berikut. Pasien Anak Laki laki 7 thn, BB 33,5 kg keluhan Dada dirasa berdebar-debar, sesak napas +, nyeri dada...
Anonymous
05 Juni 2021
Interpretasi elektrokardiogram (EKG) dengan supraventricular tachycardia (SVT) unstable
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo dokter,Tn A 60 thn dengan SVT unstable dokTD 80/palpasi, N 195x RR 28, sebagai GP RS tipe D yg harus dilakukan apa ya dok sebelum dirujuk?
Anonymous
07 Mei 2021
Peningkatan Troponin pada pasien dengan Supraventrikular Takikardi - Jantung Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter! Selamat siang, izin bertanya, pada praktek sehari-hari di IGD kadang saya menemui pasien dengan SVT yang dapat convert ke sinus rhythm dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.