Prognosis Fibrilasi Ventrikel
Secara umum, prognosis pasien dengan fibrilasi ventrikel (ventricular fibrillation/VF) menyebabkan mortalitas yang tinggi, walaupun terdapat variasi luaran pasien yang dipengaruhi oleh waktu dan situasi ketika VF terjadi.
Komplikasi
Banyak komplikasi yang mungkin dialami oleh pasien yang mampu bertahan hidup melewati episode henti jantung disertai VF. Bartos et al melakukan sebuah analisis retrospektif terhadap 100 pasien dewasa dengan VF/VT refrakter yang dirawat di RS dan mendapat terapi oksigenasi membran ekstrakorporeal (extracorporeal membrane oxygenation/ECMO) untuk mengetahui luaran pada populasi khusus ini. Dari 100 pasien yang memenuhi kriteria inklusi, hanya 48% pasien saja yang dianggap memiliki kesintasan fungsional yang intak. Secara khusus, seluruh pasien yang dianalisis mengalami kegagalan organ multisistem. Bahkan, komplikasi neurologis merupakan penyebab tersering kematian akibat cedera anoksik dan edema serebri yang dibuktikan dengan gambaran CT scan awal saat masuk rumah sakit. Selain anoksia dan edema serebri, status epileptikus non konvulsif juga menjadi komplikasi serius yang ditemukan pada sepertiga pasien yang meninggal akibat VF/VT refrakter. [53]
Hospital acquired infection juga menjadi komplikasi yang mungkin dihadapi oleh pasien yang dirawat di unit rawat intensif pasca VF dengan henti jantung. Infeksi yang disertai hasil kultur bakteri positif ditemukan pada 50% pasien dan disebabkan oleh pneumonia, bakteremia, serta infeksi saluran kemih. [53]
Trauma toraks yang berkaitan dengan tindakan RJP juga tercatat sebagai komplikasi yang berhubungan dengan kebutuhan prosedur invasif lainnya. Sebagai contoh, sebanyak 33% pasien mengalami fraktur iga dan 7% mengalami pneumotoraks dan sebagian di antaranya bahkan sampai memerlukan pemasangan chest tube.
Selama masa perawatan pasca kejadian VF/VT refrakter, 43% pasien memerlukan tindakan bedah dan invasif, termasuk ECMO. Hal ini juga berdampak pada munculnya komplikasi terkait ECMO, yakni iskemia ekstremitas bawah akibat trombosis kateter perfusi distal. [53]
Prognosis
Prognosis pasien yang mengalami fibrilasi ventrikel sangat buruk apabila tidak mendapat pertolongan medis segera. Pada sebuah serial kasus di Amerika Serikat dimana AED cukup mudah didapatkan di tempat umum, hanya 37,4% pasien yang mengalami VF di luar RS yang ditolong orang awam yang dapat bertahan hidup. Hal ini mengisyaratkan pentingnya resusitasi jantung paru dan pemasangan AED secara cepat untuk mendukung kesintasan pasien. [30]
Pengenalan resusitasi jantung paru (RJP) pada masyarakat awam, pencegahan penyakit kardiovaskuler, dan identifikasi serta tata laksana cepat penyakit kardiovaskuler sangat mungkin berperan dalam reduksi insidens VF di luar RS. Saat ini, insidens VF di luar RS diperkirakan 8-12 kasus per 100.000 jiwa menurut estimasi yang berasal dari Amerika Serikat. [30]
Sementara itu, luaran pada pasien yang mengalami VF di dalam rumah sakit amat ditentukan oleh komorbiditas pasien serta akses pada fasilitas bantuan hidup tingkat lanjut seperti ECMO. [53] Pasien yang diresusitasi dengan ECMO adalah pasien-pasien dengan keadaan medis yang kompleks, sehingga kemungkinan mortalitas lebih tinggi.