Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Diagnosis Diseksi Aorta general_alomedika 2020-01-02T15:40:22+07:00 2020-01-02T15:40:22+07:00
Diseksi Aorta
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Diseksi Aorta

Oleh :
dr. Audrey Amily
Share To Social Media:

Diagnosis diseksi aorta perlu dibedakan dengan infark miokard dan aneurisma aorta karena gejalanya yang mirip. Diagnosis diseksi aorta dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Anamnesis sendiri bertujuan untuk menggali rasa nyeri yang dirasakan dan riwayat penyakit sebelumnya. Pemeriksaan fisik dilakukan terutama untuk menilai kondisi jantung dan paru, Pemeriksaan penunjang digunakan untuk mengonfirmasi diagnosis dan menyingkirkan diagnosis banding.

Anamnesis

Berdasarkan anamnesis, gejala yang sering dikeluhkan pada pasien diseksi aorta adalah nyeri dada mendadak yang sulit dilokalisir. Nyeri dirasakan seperti disayat dan dapat menjalar hingga daerah punggung, lengan, dan abdomen.  Pasien dengan diseksi aorta tipe A umumnya mengeluhkan nyeri yang dirasakan pada bagian anterior dada, sedangkan pasien dengan diseksi aorta tipe B mengeluhkan adanya nyeri yang dirasakan pada bagian belakang punggung.

Prevalensi kejadian nyeri abdomen karena diseksi aorta sebesar 25%. Nyeri abdomen lebih mengarah pada diseksi aorta tipe B. Sedangkan diseksi aorta tipe A lebih menunjukkan gejala nyeri pada toraks anterior. Namun, nyeri abdomen sendiri juga dapat menjadi gejala atipikal pada diseksi aorta tipe A.

Keluhan penyerta lain yang dapat muncul adalah sesak napas, lemas, hingga penurunan kesadaran. Apabila gangguan aliran darah terjadi hingga ke otak, dapat menyebabkan terjadinya stroke. [1,3,5]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yang bisa ditemukan pada pasien dengan diseksi aorta, yaitu :

  • Hipertensi
  • Perbedaan tekanan darah antara sisi kanan dan kiri > 20 mmHg
  • Pulsus defisit
  • Aritmia
  • Murmur pada katup aorta
  • Akibat diseksi pada aorta ke arteri karotid, dapat timbul gejala stroke
  • Akibat diseksi pada aorta ke arteri spinal dapat timbul paraplegia
  • Gejala tamponade kardiak [1,2,5]

Diagnosis Banding

Diseksi aorta memiliki gejala yang mirip dengan infark miokard dan aneurisma aorta.

Infark Miokard

Pasien dengan diseksi aorta seringkali misdiagnosis dengan infark miokard. Kesalahan diagnosis ini disebabkan gejala klinis keduanya yang sangat mirip satu sama lain. Untuk membedakannya, pada infark miokard akan didapatkan kelainan gambaran EKG seperti elevasi ataupun depresi segmen ST. Selain itu, pada pasien dengan infark miokard akan didapatkan peningkatan biomarka jantung. [7]

Ruptur Aneurisma Aorta

Rupturnya suatu aneurisma aorta juga merupakan kondisi yang mengancam nyawa dan memiliki keluhan yang mirip dengan diseksi aorta. Pasien dengan aneurisma aorta yang ruptur dapat mengeluhkan nyeri dada seperti tersayat dan gangguan hemodinamik. Aneurisma aorta umumnya terjadi pada lapisan media dari dinding aorta, berbeda dengan diseksi aorta. Diseksi aorta dan ruptur aneurisma aorta sendiri tidak dapat dibedakan berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik, sehingga pemeriksaan penunjang seperti CT scan atau MRI sangat dibutuhkan. [3]

Intramural Hematoma

Hematoma intramural merupakan hematoma yang terjadi pada lapisan dinding media dari aorta, tanpa disertai adanya kelainan pada lapisan intima. Perjalanan penyakit dari hematoma intramural ini sendiri dapat membaik dengan reabsorbsi pendarahan yang ada, namun juga dapat menjadi progresif dan menyebabkan diseksi aorta atau bahkan ruptur aorta.

Gejala klinis yang muncul juga menyerupai diseksi aorta, yaitu nyeri dada mendadak yang menjalar ke bagian lengan, leher, ataupun punggung. Intramural hematoma dengan diseksi aorta dapat dibedakan melalui pemeriksaan echocardiography atau CT scan. [6]

Pemeriksaan Penunjang

Hingga saat ini, pemeriksaan CT scan dengan kontras dan echocardiography transesophageal masih menjadi pemeriksaan penunjang utama untuk menegakkan diagnosis diseksi aorta. [1-3,5]

CT Scan dengan Kontras

Pemeriksaan CT scan dengan kontras saat ini menjadi baku emas dalam penegakkan diagnosis diseksi aorta. CT scan dengan kontras dapat dengan jelas memberikan gambaran mengenai lokasi dan luasnya robekan aorta yang terjadi, serta dapat memperlihatkan ada tidaknya aneurisma yang terjadi bersamaan dengan diseksi aorta. Selain pada aorta, pemeriksaan CT scan dengan kontras ini juga dapat memperlihatkan gambaran yang jelas pada percabangan aorta. [2,3]

Echocardiography Transesophageal

Echocardiography transesophageal merupakan pemeriksaan invasif yang dapat digunakan pada keadaan gawat darurat. Echocardiography transesophageal dilakukan dengan memasukkan USG probe yang dilengkapi dengan kamera ke dalam esofagus. Pemeriksaan Echocardiography transesophageal dapat memberikan gambaran yang jelas terhadap katup aorta, aorta asenden, lengkung aorta, hingga bagian aorta desenden. Keterbatasan dari pemeriksaan ini adalah bersifat operator-dependent. [3]

Biomarka

Pemeriksaan biomarka juga dapat membantu penegakkan diagnosis diseksi aorta. Biomarka yang umumnya diperiksa adalah kadar D-dimer dan matriks metalloproteinase-9. Pada pasien dengan diseksi aorta, umumnya terjadi peningkatan kadar D-dimer dan matriks metalloproteinase-9. Peningkatan kadar biomarka tersebut sudah bisa didapat sejak 1 jam setelah onset. Tetapi perlu diketahui bahwa pemeriksaan ini memiliki spesifisitas yang rendah untuk diseksi aorta. [3]

Rontgen Toraks

Pemeriksaan rontgen toraks seringkali menjadi pemeriksaan awal pada pasien dengan keluhan nyeri dada. Gambaran rontgen toraks pada diseksi aorta umumnya menunjukkan adanya pelebaran pada aorta ataupun perubahan kontur aorta. Namun, pada beberapa kasus dapat tidak ditemukan kelainan pada hasil rontgen. [1,5]

Magnetic Resonance Imaging (MRI)

MRI dapat memberikan gambaran 3D yang jelas terhadap kondisi aorta, namun pemeriksaan ini sulit dilakukan pada keadaan darurat. MRI dapat menjadi alternatif pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap kontras dari CT scan. [3]

Referensi

1. Juang D, Braverman A, Eagle K. Aortic Dissection. American Heart Association. 2008;118:507-510.
2. Criado FJ. Aortic Dissection. 8th Current Trends in Aortic and Cardiothoracic Surgery. 2011; 38(6): 694-700.
3. Fukui T. Management of acute aortic dissection and thoracic aortic rupture. Journal of Intensive Care. 2018; 6(15): 1-8.
5. Dewi NLPR, Aryasa A, Dharma KSS. Diseksi Aorta Akut Stanford Tipe B dengan Gejala Akut Abdomen. CDK. 2019; 46(2): 117-120.
6. Alomari I, Hamirani Y, Madera G, Tabe C, Akhtar N, Raizada V. Aortic Intramural Hematoma and Its Complications. Circulation. 2014; 129: 711-716.
7. Cai J, Cao Y, Yuan H, Yang K, Zhu Y. Inferior myocardial infarction secondary to aortic dissection associated with bicuspid aortic valve. 2012; 3(2): 138-142.

Epidemiologi Diseksi Aorta
Penatalaksanaan Diseksi Aorta

Artikel Terkait

  • Pelebaran Mediastinum pada Rontgen Thorax Pasien Dewasa
    Pelebaran Mediastinum pada Rontgen Thorax Pasien Dewasa
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 14:38
Kejang pada Trauma Listrik
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter,Saya ada pasien di puskesmas, anak perempuan usia 14 tahun tersengat aliran listrik. Pasien datang dalam keadaan lemas dan kejang di tangan kanan...
dr.Tirta Adi Prabawa
Kemarin, 22:42
FG throces untuk radang tenggorokan
Oleh: dr.Tirta Adi Prabawa
8 Balasan
Alo dokter. Saya ingin bertanya apakah FG throces bisa dikombinasikan dengan antibiotik lainnya dalam kondisi tertentu? Kalau bisa evidence based nya sprti...
dr.Nina
Kemarin, 14:33
Pindah Keanggotaan IDI
Oleh: dr.Nina
5 Balasan
Alo dokter. Saya sudah mengajukan pindah keanggotaan IDI ditempat yang baru. Berkas-berkasnya juga sudah saya kirim ke admin ditempat yang baru. Saya lihat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.