Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Diseksi Aorta general_alomedika 2020-01-02T15:42:50+07:00 2020-01-02T15:42:50+07:00
Diseksi Aorta
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Diseksi Aorta

Oleh :
dr. Audrey Amily
Share To Social Media:

Prinsip penatalaksanaan pada diseksi aorta adalah untuk mengendalikan robekan yang terjadi dan melakukan repair terhadap robekan. Robekan pada lapisan dinding aorta harus dikontrol dengan mengendalikan tekanan darah. Tekanan darah dibuat menjadi lebih rendah untuk mengurangi progresivitas dari penyakit.

Pada diseksi aorta tipe A, tindakan pembedahan menjadi penatalaksanaan pilihan. Sedangkan, pada diseksi aorta tipe B, penatalaksanaan pilihan adalah dengan medikamentosa. Tindakan pembedahan pada diseksi aorta tipe B umumnya dilakukan pada diseksi aorta tipe B yang komplikata. [1-3]

Diseksi Aorta Tipe A

Pada diseksi aorta tipe A, tindakan pembedahan sangat dibutuhkan untuk cepat dilakukan. Angka mortalitas meningkat 50% apabila tindakan pembedahan tidak dilakukan dalam 48 jam sejak onset gejala. Terapi farmakologi dibutuhkan untuk mengendalikan tekanan darah dan irama jantung. [2,3]

Terapi Pembedahan

Tujuan dari tindakan pembedahan pada pasien diseksi aorta tipe A adalah untuk mencegah ruptur aorta dan tamponade perikardium, juga untuk mencegah terjadinya regurgitasi aorta. Setelah tindakan pembedahan, aliran darah yang sempat terganggu karena adanya pembentukan saluran palsu, akan kembali normal. [3]

Pembedahan pada diseksi aorta tipe A mencakup eksisi dari robekan lapisan intima, penutupan saluran palsu yang terbentuk, rekonstruksi aorta menggunakan graft, juga reimplantasi dari arteri koroner. Perbaikan dari katup aorta dapat dilakukan apabila terdapat regurgitasi aorta. [2,3] Waktu penyembuhan dari tindakan pembedahan pada diseksi aorta berkisar 7-10 hari. [1]

Terapi Farmakologi

Penatalaksanaan farmakologi pada diseksi aorta bertujuan untuk menurunkan tekanan darah arteri dan shear stress yang dapat mempropagasi diseksi. Beta bloker dapat digunakan bersama dengan agen intravena lain seperti nitroprusside. Calcium channel blocker dapat menjadi pilihan pada pasien dengan kontraindikasi terhadap beta bloker atau sebagai terapi tambahan. Idealnya, pemantauan tekanan darah dilakukan menggunakan pemantauan tekanan intraarterial. Pasien sebaiknya dirawat di ICU.

Penatalaksanaan farmakologi pada diseksi aorta tipe A mengutamakan kontrol tekanan darah dan irama jantung. Beta bloker, seperti metoprolol dan bisoprolol, menjadi obat pilihan karena efeknya yang dapat mengontrol tekanan darah dan denyut jantung. Target tekanan darah sistolik adalah 100-120 mmHg, dan denyut jantung yang diharapkan adalah 60 kali per menit. [3]

Diseksi Aorta Tipe B

Penatalaksanaan diseksi aorta tipe B diutamakan dengan medikamentosa terlebih dahulu. Umumnya tindakan pembedahan pada diseksi aorta tipe B dilakukan apabila penyakit memburuk secara cepat, terjadi ruptur aorta, atau terjadi malperfusi organ vital. [1-3]

Terapi Farmakologi

Obat-obatan golongan beta bloker menjadi lini pertama untuk mengontrol tekanan darah pada pasien dengan diseksi aorta tipe B. Apabila beta bloker kontraindikasi, maka golongan calcium channel blocker, seperti diltiazem atau verapamil, dapat menjadi alternatif.

Apabila tekanan darah masih belum dapat dikontrol, penggunaan obat golongan angiotensin converting enzyme inhibitor (ACEI) atau angiotensin receptor blocker (ARB) secara intravena perlu dipertimbangkan. Target tekanan darah sistolik adalah 100-120 mmHg, dan denyut jantung yang diharapkan adalah 60 kali per menit. [1-3]

Rasa nyeri yang bertambah berat sering terjadi pada pasien diseksi aorta. Analgesik perlu diberikan karena rasa nyeri yang semakin bertambah berkaitan dengan peningkatan tekanan darah. Morfin adalah analgesik pilihan pada kasus diseksi aorta. [1,3]

Terapi Pembedahan

Indikasi pembedahan pada diseksi aorta tipe B adalah :

  • Diseksi aorta tipe B yang terkomplikasi, yaitu apabila terjadi ruptur aorta, malperfusi yang menyebabkan terjadinya iskemik pada organ visceral, ginjal, medulla spinalis, dan ekstremitas bawah
  • Terjadi robekan aorta yang meluas dengan cepat hingga ke bagian lengkung aorta atau mencapai bagian proksimal dari aorta desendens
  • Didapati rasa nyeri yang semakin progresif dan tidak membaik dengan terapi farmakologi [1-3]

Tujuan dari terapi pembedahan pada diseksi aorta tipe B ini adalah untuk mereseksi robekan awal pada lapisan intima dan merekonstruksi aorta desendens agar aliran darah kembali normal sehingga memperbaiki iskemia organ. Teknik pembedahan yang menjadi pilihan pada diseksi aorta tipe B adalah thoracic endovascular aortic repair (TEVAR). [3]

Referensi

1. Juang D, Braverman A, Eagle K. Aortic Dissection. American Heart Association. 2008;118:507-510.
2. Criado FJ. Aortic Dissection. 8th Current Trends in Aortic and Cardiothoracic Surgery. 2011; 38(6): 694-700.
3. Fukui T. Management of acute aortic dissection and thoracic aortic rupture. Journal of Intensive Care. 2018; 6(15): 1-8.

Diagnosis Diseksi Aorta
Prognosis Diseksi Aorta

Artikel Terkait

  • Pelebaran Mediastinum pada Rontgen Thorax Pasien Dewasa
    Pelebaran Mediastinum pada Rontgen Thorax Pasien Dewasa
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 14:18
Pemeriksaan lab gula dan kolestrol
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Selamat siang Alodokter. Apabila pasien direncanakan pemeriksaan DL, Profil lipid, GDP, dan Ur/cr oleh dokter spesialis. Pasien kan dipuasakan dulu. Apakah...
dr.Alni Magdalena
Hari ini, 13:12
Layanan Dokter ke Rumah - Alodokter (Informasi layanan dan lowongan)
Oleh: dr.Alni Magdalena
2 Balasan
Alo, dokter!Dengan ini Saya ingin menginformasikan bahwa Alodokter telah meluncurkan layanan Dokter Ke Rumah (Home Visit), sebagai berikut: Layanan Dokter ke...
dr.Claudia Narender
Hari ini, 10:34
Open Recruitment - Jr.Medical Application Development Specialist (FULL-TIMER)
Oleh: dr.Claudia Narender
6 Balasan
ALO ! Alodokter is currently looking for Jr. Medical Application Development Specialist, a doctor with good clinical reasoning that is looking for something...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.