Etiologi Diseksi Aorta
Etiologi diseksi aorta sampai saat ini dipercayai disebabkan oleh adanya riwayat hipertensi yang tidak terkontrol. 80% dari kasus diseksi aorta didahului dengan adanya hipertensi.
Hipertensi diduga memicu suatu reaksi inflamasi dengan memproduksi sitokin proinflamasi dalam jumlah banyak dan juga menyebabkan aktivasi makrofag. Adanya aktivasi sistem imun yang berlebihan menyebabkan degradasi matriks ekstraselular dan juga degradasi protein dari lapisan dinding aorta. [4]
Faktor Risiko
Faktor risiko pada diseksi aorta, selain adanya riwayat hipertensi sebelumnya, adalah kelainan genetik, riwayat kebiasaan merokok, riwayat penyakit jantung sebelumnya, dan riwayat trauma. [1]
Kelainan Genetik
Kelainan genetik yang terkait dengan kejadian diseksi aorta adalah sindrom Marfan, kelainan katup aorta, aneurisma familial, dan sindrom Ehlers-Danlos. [1,2]
Jenis Kelamin dan Usia
Pria dilaporkan lebih sering terkena diseksi aorta dibanding wanita. Wanita yang terkena diseksi aorta umumnya memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya. Sedangkan pada pria, dapat terjadi pada kondisi tanpa riwayat penyakit jantung sebelumnya.
Berdasarkan usia, diseksi aorta didapati lebih banyak pada usia >60 tahun, dengan puncak usia adalah 65 tahun. Pasien dengan diseksi aorta tipe A didapati pada usia yang lebih muda dibanding pada pasien dengan diseksi aorta tipe B. [1,2,4]
Merokok
Berdasarkan penelitian, orang yang memiliki kebiasaan merokok memiliki kecenderungan mengalami diseksi aorta dua kali lebih sering dibanding populasi yang tidak merokok. [4]
Faktor Risiko Lainnya
Faktor risiko lainnya yang turut berperan terhadap kejadian diseksi aorta ini, yaitu :
- Riwayat operasi katup jantung
- Riwayat penyakit jantung sebelumnya, seperti kelainan katup jantung dan sumbatan arteri koroner [1,2]