Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Diseksi Aorta general_alomedika 2022-10-05T09:41:19+07:00 2022-10-05T09:41:19+07:00
Diseksi Aorta
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Diseksi Aorta

Oleh :
dr. Audrey Amily
Share To Social Media:

Etiologi diseksi aorta diperkirakan bersifat multifaktorial, yang menyebabkan robekan pada tunika intima di dinding aorta. Robekan ini membuat darah masuk ke dalam suatu false lumen di antara tunika intima dan tunika media. Contoh faktor yang menyebabkan diseksi aorta adalah riwayat hipertensi, kelainan genetik, kebiasaan merokok, riwayat penyakit jantung, dan riwayat trauma.[1]

Kelainan Genetik

Kelainan genetik yang terkait dengan kejadian diseksi aorta adalah sindrom Marfan, kelainan katup aorta, aneurisma familial, dan sindrom Ehlers-Danlos.[1,2]

Jenis Kelamin dan Usia

Pria dilaporkan lebih sering terkena diseksi aorta daripada wanita. Wanita yang terkena diseksi aorta umumnya memiliki riwayat penyakit jantung. Sementara itu, pada pria, diseksi aorta dapat terjadi meskipun tidak ada riwayat penyakit jantung.[1,2,4]

Berdasarkan usia, diseksi aorta lebih banyak terjadi pada usia >60 tahun, dengan puncak pada usia 65 tahun. Pasien dengan diseksi aorta tipe A didapati pada usia yang lebih muda daripada pasien dengan diseksi aorta tipe B.[1,2,4]

Kebiasaan Merokok

Berdasarkan studi, orang yang memiliki kebiasaan merokok memiliki kecenderungan mengalami diseksi aorta 2 kali lebih sering daripada populasi yang tidak merokok.[4]

Faktor Risiko

Selain jenis kelamin pria, kebiasaan merokok, dan abnormalitas genetik seperti sindrom Marfan, ada beberapa kondisi lain yang juga turut menjadi faktor risiko diseksi aorta. Contohnya adalah riwayat penyakit jantung atau operasi jantung, seperti kelainan katup jantung dan sumbatan arteri koroner.[1,2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Juang D, Braverman A, Eagle K. Aortic Dissection. American Heart Association. 2008;118:507-510.
2. Criado FJ. Aortic Dissection. 8th Current Trends in Aortic and Cardiothoracic Surgery. 2011;38(6): 694-700.
4. Joanna G, Felix S, Arnold E. Acute aortic dissection: pathogenesis, risk factors, and diagnosis. Swiss Medical Weekly. 2017;147:1-7.

Patofisiologi Diseksi Aorta
Epidemiologi Diseksi Aorta

Artikel Terkait

  • Pelebaran Mediastinum pada Rontgen Thorax Pasien Dewasa
    Pelebaran Mediastinum pada Rontgen Thorax Pasien Dewasa
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 11:11
Vitamin A
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok untuk pemberian vitamin A yg rutin di bulan Febuari dan Agustus itu rutin diberikan sampai anak umur berapa? apa cukup di 1 tahun perrama saja atau harus...
Anonymous
Hari ini, 09:42
Induksi persalinan.
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok.Izin bertanya, kapan kita bisa memutuskan induksi persalinan dg oxytocin jika setting nya di puskesmas ?Dan bagaimana prosedurnya yang tepat dlm...
Anonymous
Hari ini, 08:51
Pengunaan obat topikal antijamur kombinasi steroid
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter, izin berdiskusi mengenai pemberian salep pada kasus jamur atau tinea. Kapan diperlukan pemberian salep yang mengadung kombinasi antijamur dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.