Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Leukemia general_alomedika 2022-11-21T16:59:14+07:00 2022-11-21T16:59:14+07:00
Leukemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Leukemia

Oleh :
dr. Tanessa Audrey Wihardji
Share To Social Media:

Diagnosis leukemia dapat ditegakkan lewat anamnesis, pemeriksaan fisik, dan dibuktikan dengan pemeriksaan penunjang.

Anamnesis

Anamnesis leukemia dibedakan antara leukemia akut dan kronis.

Leukemia Akut

Leukemia akut sering kali ditemukan pada anak dan sering disertai dengan riwayat keluarga menderita kanker darah. Gejala yang bisa ditemui berupa gejala kegagalan sumsum tulang dan gejala infiltrasi organ oleh sel leukemia.

Gejala kegagalan sumsum tulang berupa:

  • Anemia: lemas, mudah lelah, pusing melayang, sesak nafas pada aktivitas fisik
  • Neutropenia: demam tanpa sebab infeksi yang jelas, risiko infeksi saluran nafas atas (ISPA) atau pneumonia, gejala tidak membaik dengan pemberian antibiotik oral

  • Trombositopenia: perdarahan spontan (gusi, epistaksis) dan perdarahan kulit (ekimosis, petekie). Perdarahan di tempat lain seperti paru-paru, gastrointestinal, dan sistem saraf pusat. Bisa juga terjadi kelainan koagulopati seperti disseminated intravascular coagulation (DIC). Pada perempuan usia produktif bisa juga ditemukan menorrhagia.

Gejala infiltrasi organ oleh sel leukemia berupa:

  • Splenomegali: rasa penuh atau begah pada kuadran kiri atas abdomen dan rasa cepat kenyang
  • Gusi: gingivitis (gusi bengkak dan mudah berdarah)
  • Leukostasis: hitung jumlah White Blood Cell (WBC) >100.000 cells/μL, menimbulkan gejala distress pernafasan dan gangguan kesadaran

  • Nyeri tulang karena peningkatan tekanan di sumsum tulang; seringkali pada anak yang sudah dapat berdiri dan berjalan, tiba-tiba tidak mau melakukannya lagi dan lebih memilih untuk digendong[13-15]

Leukemia Kronis

Gejala pada leukemia kronis biasanya asimtomatik (25-50%) dan gejala muncul secara gradual. Keluhan utama yang disampaikan pasien dengan leukemia kronis biasanya adalah pembesaran kelenjar getah bening (87%) dan infeksi berulang seperti pneumonia, herpes zoster.

Gejala dibagi menjadi 3 fase:

  1. Fase kronik: lemas, berat badan turun tanpa sebab yang jelas, mudah lelah, demam subfebris dan hiperhidrosis, rasa cepat kenyang dan penurunan porsi makan karena splenomegali, nyeri perut kiri atas apabila disertai infark limpa
  2. Fase akselerasi (akut): perdarahan, petekie, ekimosis, nyeri tulang dan demam disertai dengan infeksi
  3. Fase blast: gejala anemia, trombositopenia, basofilia, pembesaran limpa yang cepat, dan kegagalan medikasi yang biasa digunakan untuk mengatasi leukositosis dan splenomegali[15,16]

Pemeriksaan Fisik

Hasil pemeriksaan fisik yang dapat ditemukan pada leukemia adalah:

  • Anemia: pucat, murmur pada jantung
  • Trombositopenia: epistaksis, petekie pada ekstremitas bawah, ekimosis luas multiple, dan purpura
  • Neutropenia: demam, tanda infeksi pneumonia seperti ditemukannya rhonki pada suara nafas paru
  • Hepatomegali
  • Splenomegali
  • Limfadenopati
  • Leukemia kutis: lesi kulit akibat infiltrasi sel leukemia
  • Leukostasis: distress pernafasan dan gangguan kesadaran. Hal ini merupakan tanda bahaya yang perlu ditangani secara segera

Diagnosis Banding

Diagnosis banding leukemia berbeda antara leukemia akut dan kronik.

Leukemia Akut

Diagnosis banding leukemia akut adalah sebagai berikut:

  • Reaksi leukemoid
  • Sel B Limfoma
  • Limfoma non-Hodgkin
  • Anemia aplastik
  • Trombositopenik purpura idiopatik[3,14,15]

Leukemia Kronik

Berbeda dengan leukemia akut, leukemia kronik memiliki diagnosis banding berikut:

  • Sindrom myelodisplastik
  • Polisitemia Vera
  • Trombositosis esensial
  • Limfoma non-Hodgkin
  • Hairy Cell Leukemia (HCL)[16,17]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang leukemia dibedakan antara leukemia akut dan kronis.

Leukemia Akut

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis leukemia akut:

  • Pemeriksaan darah lengkap: anemia, trombositopenia / trombositosis, leukopenia/leukositosis
  • Apusan darah tepi: sel blast (pada AML dan ALL), Auer rods (pada AML)
  • Immunophenotyping

  • Pemeriksaan sitogenetik
  • Fungsi liver: SGOT, SGPT
  • Fungsi pembekuan darah
  • Aspirasi sumsum tulang atau biopsi

  • Pungsi lumbal
  • Skrining fokus infeksi: foto thoraks, kultur darah, urinalisis, kultur urin
  • Panel disseminated intravascular coagulation (DIC)

Leukemia Kronik

Pada leukemia kronik, pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah:

  • Pemeriksaan darah lengkap: anemia, leukositosis (100,000 cells/μL), limfositosis pada CLL (5,000 limfosit B/μL)

  • Apusan darah tepi
  • Immunophenotyping

  • Aspirasi sumsum tulang (untuk menentukan prognosis)
  • Pemeriksaan sitogenik: Kromosom Philadelphia dan/atau gen fusi BCR/ABL pada CML[18]

Alur Penegakan Diagnosis Leukemia

Alur penegakan diagnosis Leukemia pada anak di Indonesia adalah sebagai berikut:

Sumber: dr. Tanessa Audrey Wihardji, Alomedika 2017 Sumber: dr. Tanessa Audrey Wihardji, 2017.

Referensi

3. BMJ Best Practice. bestpractice.bmj.com. [Online].; 2017 [cited 2017 September.
Available from: http://bestpractice.bmj.com/best-practice/monograph/273/basics/pathophysiology.html.


14. Seiter K. emedicine.medscape.com. [Online].; 2017 [cited 2017 September. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/197802-clinical#b3.


15. Seiter K. emedicine.medscape.com. [Online].; 2017 [cited 2017 September. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/207631-overview.


16. Kementrian Kesehatan RI. depkes.go.id. [Online].; 2011 [cited 2017 September. Available from: perpustakaan.depkes.go.id:8180/./2/BK2011-AUG1-130912.pdf.


17. Mir MA. emedicine.medscape.com. [Online].; 2017 [cited 2017 September. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/199313-clinical.


18. Besa EC. emedicine.medscape.com. [Online].; 2017 [cited 2017 September. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/199425-clinical#b1.

Epidemiologi Leukemia
Penatalaksanaan Leukemia

Artikel Terkait

  • Interpretasi Hitung Jenis Leukosit - Shift to the Left pada Neutrofil
    Interpretasi Hitung Jenis Leukosit - Shift to the Left pada Neutrofil
  • Penggunaan Aspirin untuk Prevensi Kanker
    Penggunaan Aspirin untuk Prevensi Kanker
  • Manajemen Nyeri kanker Dengan Prinsip Pain Relief Ladder WHO
    Manajemen Nyeri kanker Dengan Prinsip Pain Relief Ladder WHO
  • Peran Artificial Intelligence dalam Diagnosis dan Tatalaksana Kanker
    Peran Artificial Intelligence dalam Diagnosis dan Tatalaksana Kanker
Diskusi Terkait
dr.Airindya Bella Kusumaningrum
29 November 2022
Perdarahan GIT pada pasien leukimia - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: dr.Airindya Bella Kusumaningrum
2 Balasan
Alo, sore dr Alvin Tagor Harahap, SpPD-KHOM, saya ijin bertanya ya, Dok. Bila ada pasien, yang sedang dalam pengobatan kemoterapi untuk leukimia, mengalami...
Anonymous
24 Oktober 2022
Skrining kanker gaster pada pasien on PPI jangka panjang - Penyakit Dalam Ask the Ex
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Eduward Jansen Thendiono, SpPD, ijin tanya untuk pasien yang sudah menggunakan PPI dalam jangka lama (>5 tahun), apakah perlu untuk screening ca...
dr. Janto Gumulia
06 September 2022
Mungkinkah mengobati Leukemia dengan virus HIV?
Oleh: dr. Janto Gumulia
4 Balasan
Selamat sore TS. Bagaimanakah pendapat TS terhadap ide pengobatan penyakit Leukemia dengan virus HIV? Pernah dengar dr. Carl June dengan risetnya yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.