Edukasi dan Promosi Kesehatan Leukemia
Edukasi dan promosi kesehatan terhadap leukemia harus dilakukan supaya orang tua dan kelompok masyarakat berisiko tinggi dapat mengenali tanda dan gejala leukemia. Pasien leukemia dan orang tua juga harus diberikan edukasi mengenai aspek penanganan dan perawatan leukemia, baik di rumah sakit maupun di rumah. Edukasi tersebut harus mencakup tanda bahaya yang harus segera mendapat perawatan secepatnya.
Hal lain yang perlu diedukasi adalah supaya pasien dan keluarga tidak mencari pengobatan alternatif yang tidak jelas manfaatnya dan malah berpotensi memperburuk kondisi pasien. Pasien dan keluarga sebaiknya berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter yang merawat pasien sebelum mencoba terapi alternatif.
Edukasi Tanda dan Gejala Leukemia
Orang tua dan populasi berisiko tinggi terkena leukemia harus diedukasi untuk bias mengenali tanda dan gejala leukemia.
Tanda dan gejala leukemia pada anak adalah:
- Lemas dan cepat lelah
- Berat badan turun tanpa sebab
- Demam tanpa sebab yang jelas
-
Infeksi pneumonia/saluran pernapasan atas yang tidak membaik dengan antibiotik
- Infeksi berulang
- Gusi bengkak dan mudah berdarah
- Epistaksis
- Petekie/ekimosis
- Rasa cepat kenyang/begah
- Pembesaran kelenjar getah bening (pada dewasa)
- Nyeri tulang: pada anak dapat terlihat dari dari anak yang sudah bisa jalan menolak untuk jalan dan memilih untuk digendong[13-16]
Edukasi Tanda Bahaya
Edukasi pasien atau orang tua supaya dapat mengenali tanda bahaya. Bila terdapat tanda bahaya, pasien harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan.
Tanda dan Gejala Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)
Tanda dan gejala jika terjadi DIC adalah:
- Nyeri dada dan sesak nafas atau serangan jantung (trombosis paru/jantung)
- Nyeri disertai kemerahan dan bengkak pada kaki (trombosis pada vena kaki)
- Sakit kepala
- Paralisis, bicara pelo (stroke) atau gejala perdarahan internal maupun eksternal
Tanda dan Gejala Leukostasis
Tanda dan gejala jika terjadi leukostatis:
- Sesak nafas atau distress pernafasan
- Gangguan kesadaran
Tanda dan Gejala Komplikasi Kemoterapi
Pada pasien yang mendapat kemoterapi, tanda dan gejala komplikasi akibat kemoterapi juga harus diwaspadai, misalnya:
- Distensi dan nyeri abdomen
- Gejala urinari: disuria, oligouria
-
Nyeri ketok costovertebral angle (CVA), hematuria
- Gejala hipokalsemia: anoreksia, muntah, kejang, gangguan kesadaran
- Gejala hiperkalemia: paralisis dan kelemahan[19-21]
Promosi Kesehatan terhadap Orang Tua dari Anak yang Terdiagnosa Leukemia
Promosi kesehatan dan edukasi orang tua dengan anak terdiagnosa leukemia sebaiknya dilakukan berupa sesi kelas atau seminar. Bahan pelajaran terdiri dari 3 sesi:
- Sesi pertama: pembahasan mengenai leukemia, tata laksana terapeutik, efek penyakit leukemia dan terapeutik (kemoterapi) pada anak, strategi mengatasi hal ini bagi keluarga pasien untuk menolong anak melalui masa sulit.
- Sesi kedua: bagaimana berkomunikasi dengan anak leukemia, dampak leukemia pada berbagai aspek kehidupan anak dan solusinya untuk meningkatkan kualitas hidup anak
- Sesi ketiga: cara merawat anak di rumah dan di rumah sakit[25]
Kelas seminar juga dilengkapi dengan diskusi dalam kelompok 4-6 orang, untuk orang tua dapat mengutarakan kesulitan atau masalahnya dan mendapat jalan keluar atau mendengar opini orang tua lain. Selain itu bahan seminar juga dibuat dalam bentuk booklet dan poster agar para orang tua dapat mengulang atau membaca kembali pembelajaran di kelas.
Penelitian di Iran, The Impact of Educating Parents of Leukemic Children on the Patients Quality of Life, menyebutkan bahwa terjadi pengurangan komplain gejala fisik, fungsi otonomik, fungsi sosial, fungsi motorik, fungsi kognitif, emosi negatif dan peningkatan emosi positif pada anak secara signifikan pada kelompok orang tua yang sudah teredukasi. Perbaikan sangat terlihat pada penurunan dari gejala negatif seperti kesedihan, agresif, kemarahan, gelisah, iri hati, dan mood depresi.
Pada pasien anak yang beranjak remaja, edukasi harus tetap diberikan supaya pasien beraktivitas fisik secara teratur, mengatur pola makan, istirahat yang cukup, menggunakan tabir surya, serta tidak meminum alkohol dan tidak merokok.
Edukasi bagi orang tua dan penyintas leukemia anak yang sedang beranjak remaja:
- Aktifitas fisik secara teratur
- Diet nutrisi sehat
- Istirahat dan tidur yang cukup
- Menggunakan tabir surya atau pelindung dari sinar matahari
- Dilarang meminum alkohol dan merokok
- Sebaiknya mencari informasi dari klinisi sebelum mencoba sesuatu yang memiliki kemungkinan memperburuk leukemia[26]