Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Leukemia general_alomedika 2024-07-15T09:42:32+07:00 2024-07-15T09:42:32+07:00
Leukemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Leukemia

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Patofisiologi leukemia berhubungan dengan mutasi pada sel induk hematopoietik atau sel progenitor, yang bisa menyebabkan infiltrasi dan abnormalitas pada sel darah serta pertumbuhan jaringan hematopoietik lainnya. Kondisi ini dapat menghambat jaringan hematopoietik normal.[4,5]

PatogenesisLeukemia

Gambar 1. Mekanisme Dasar Patogenesis Leukemia. Sumber: Eva Naomi, 2024.

Instabilitas Genetik Sel

Proses mutasi pada sel induk hematopoietik atau sel progenitor maupun terjadinya abnormalitas pada sel darah dimulai dari adanya instabilitas genetik sel. Instabilitas tersebut meliputi abnormalitas pada proliferasi sel, aktivasi, atau inaktivasi gen melalui translokasi kromosom serta kelainan genetik maupun epigenetik lainnya.[4-6,10]

Instabilitas genetik juga bisa menyebabkan proliferasi myeloblast abnormal yang cepat dengan penurunan kemampuan apoptosis, yang kemudian mengakibatkan infiltrasi dan akumulasi myeloblast di sumsum tulang, sirkulasi darah, limpa, serta hepar.[4,7,9,10]

Defek pada Sitogenetik

Aberasi kromosom akibat paparan radiasi pengion juga dapat menyebabkan defek dan penyimpangan sitogenik, terutama pada kromosom 22 dan 9 yang akan mengalami translokasi yang menyebabkan pemendekan.[4,5,7,9]

Translokasi ini juga menyebabkan perpindahan protoonkogen dan onkogen ABL yang terlibat dalam berbagai proses seluler termasuk diferensiasi sel. Pada leukemia, perpindahan protoonkogen dan onkogen ABL akan mengekspresikan protein yang menyebabkan perkembangan fenotipe myeloid atau myelogenous leukemia.[4,7,10]

Abnormalitas Jalur Diferensiasi Sel B

Sebagian besar sel hematopoietik atau sel progenitor berasal dari sel B klonal yang tertahan dalam jalur diferensiasi sel B, yaitu pada periode perantara antara sel pra-B dan sel B matang (mature B cells) dengan mekanisme yang belum jelas.[6,8,10]

Pada kondisi leukemia, secara morfologis sel B pada darah tepi menyerupai limfosit yang matang dengan kariotipe abnormal yang menimbulkan limfositosis terisolasi yang stabil dengan progresivitas lambat.[5-8,9]

Klasifikasi Leukemia

Leukemia berdasarkan sel asalnya (cell of origin) dibedakan menjadi leukemia myeloid dan lymphoid. Sementara itu, berdasarkan progesivitasnya, leukemia terbagi menjadi leukemia akut dan kronis. Berdasarkan sel asal dan progresivitas tersebut, maka klasifikasi leukemia dapat dibedakan menjadi Acute Myeloid Leukemia (AML), Acute Lymphoid Leukemia (ALL), Chronic Myeloid Leukemia (CML), dan Chronic Lymphoid Leukemia (CLL).[8,11-13]

Acute Myeloid Leukemia (AML)

Acute Myeloid Leukemia (AML) merupakan jenis leukemia yang paling sering dijumpai pada usia lanjut. Patofisiologi yang mendasari AML adalah terhentinya proses maturasi sel sumsum tulang di tahap awal perkembangan, yang melibatkan aktivasi ataupun inaktivasi gen melalui translokasi kromosom, kelainan genetik, atau epigenetik.[1,3,7]

Maturasi sel yang terhenti pada tahap perkembangan awal menyebabkan produksi sel darah normal yang sangat menurun, sehingga menimbulkan anemia, trombositopenia, dan neutropenia. Selain itu, proliferasi myeloblast yang abnormal juga dapat terjadi dengan rentang waktu yang cepat dan bersamaan dengan penurunan kemampuan apoptosis dari myeloblast.[3,7,13]

Acute Lymphoid Leukemia (ALL)

Acute Lymphoid Leukemia (ALL) merupakan jenis leukemia yang paling umum terjadi pada usia anak-anak. Patofisiologi ALL melibatkan proliferasi dan transformasi yang abnormal dari limfoblast (baik sel B maupun sel T).[5,12]

Penurunan produksi sel darah yang normal seperti eritrosit, trombosit, dan neutrofil juga terjadi akibat proliferasi limfoblast yang abnormal. Selain itu, terjadi juga infiltrasi dan akumulasi limfoblast yang massive pada hepar, limpa, dan kelenjar getah bening, yang menyebabkan pembesaran pada organ-organ tersebut.[5,12]

Chronic Myeloid Leukemia (CML)

Chronic Myeloid Leukemia (CML) terjadi akibat translokasi timbal balik dan fusi BCR pada kromosom 22 dan ABL1 pada kromosom 9. Hal ini mengakibatkan disregulasi tirosin kinase pada kromosom 22 yang disebut kromosom Philadelphia (Ph). Hal ini lalu menyebabkan disfungsi pada populasi monoklonal granulosit terutama neutrofil, basofil, dan eosinofil.[2,5,6,8]

Chronic Lymphoid Leukemia (CLL)

Chronic Lymphoid Leukemia (CLL) terjadi akibat perubahan kromosom trisomi 12, delesi 13q, delesi 11q, dan mutasi atau delesi onkogen yang menyebabkan proliferasi sel limfoid monoklonal dan mencegah sel-sel untuk mengalami apoptosis. CLL sering ditemukan terjadi pada usia antara 60–70 tahun dengan proses yang lambat.[4,5,10]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Tanessa Audrey Wihardji

Referensi

2. Jabbour E, Kantarjian H. Chronic myeloid leukemia: 2022 update on diagnosis, therapy, and monitoring. Am J Hematol. 2022;97:1236–1256 DOI: 10.1002/ajh.26642
3. Guo Y, Wang W, Sun H. A systematic review and meta-analysis on the risk factors of acute myeloid leukemia. Transl Cancer Res. 2022;11(4):796-804 DOI: https://dx.doi.org/10.21037/tcr-22-27
4. Kikushige Y. Pathogenesis of chronic lymphocytic leukemia and the development of novel therapeutic strategies. Journal of clinical and experimental hematopathology. 2020;60(4):146-158 DOI: 10.3960/jslrt.20036
5. Chennamadhavuni A, Lyengar V, et al. Leukemia. StatPearls. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560490/
6. Khalid R, Riasat S. Molecular Pathogenesis and Treatment Strategies of Chronic Myeloid Leukemia (CML). Sudan Journal of Medical Sciences. 2023;18(4):525-538 DOI:10.18502/sjms.v18i4.14741
7. Wachter F, Pikman Y. Pathophysiology of Acute Myeloid Leukemia. Acta Haematol. 2024;147:232–249 DOI: 10.1159/000536152
8. Suttorp M, Millot F, Sembill S, et al. Definition, Epidemiology, Pathophysiology, and Essential Criteria for Diagnosis of Pediatric Chronic Myeloid Leukemia. Cancers. 2021;13(798):1-22 DOI: https://doi.org/10.3390/cancers13040798
9. Rinaldi I, Winston K. Chronic Myeloid Leukemia, from Pathophysiology to Treatment-Free Remission: A Narrative Literature Review. Journal of Blood Medicine. 2023;0:261-277 DOI: 10.2147/JBM.S382090
10. Costoya J, Piazza F. Editorial: Cellular stress in blood cancer: Pathophysiology and therapeutic opportunities. Front Oncol. 2022;12(1026315):1-3 DOI:10.3389/fonc.2022.1026315
11. AJH Willey. ICC-2022 versus WHO-2022 classification systems for acute leukemias and myeloid neoplasms: The perspective from two classical morphologists. Am J Hematol. 2023;98:209–211
12. Arber Daniel A, Orazi A, Hasserjian Robert P, et al. International Consensus Classification of Myeloid Neoplasms and Acute Leukemias: integrating morphologic, clinical, and genomic data. Blood. 2020;140(11):1200-1228
13. Dohner H, Wei A H, Craddock C, et al. Diagnosis and management of AML in adults: 2022 recommendations from an international expert panel on behalf of the ELN. Blood. 2022;140(12):1345-1377

Pendahuluan Leukemia
Etiologi Leukemia

Artikel Terkait

  • Interpretasi Hitung Jenis Leukosit - Shift to the Left pada Neutrofil
    Interpretasi Hitung Jenis Leukosit - Shift to the Left pada Neutrofil
  • Pengaruh Usia Donor Transplantasi Sel Punca Hemopoietik pada Kasus Leukemia Akut
    Pengaruh Usia Donor Transplantasi Sel Punca Hemopoietik pada Kasus Leukemia Akut
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibuat 29 Agustus 2024, 08:36
Terapi bronkopneumonia pada pasien ALL/acute lymphoid leukimia
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter Izin bertanya dok, untuk kasus bronkopneumonia pada pasien ALL apakah tatalaksananya sama seperti bronkopneumonia biasa? Kemudian apabila anak...
Anonymous
Dibalas 24 Oktober 2023, 19:02
Membedakan pasien CML fase krisis dengan AML
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok, izin bertny dok pasien CML fase krisis blas bagaimana membedakan dg AML dan apa terapinya?
Anonymous
Dibalas 16 Februari 2023, 09:23
Bisitopenia et leukositosis dengan curiga AIHA
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Saya mendapatkan laki laki usia 59thn pre-op hernia inguinalis, ternyata hasil lab didapatkan seperti ini. Klinis splenomegali schufner 2-3. Pemeriksaan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.