Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Epidemiologi Sirosis Hepatis general_alomedika 2019-04-29T15:49:05+07:00 2019-04-29T15:49:05+07:00
Sirosis Hepatis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Sirosis Hepatis

Oleh :
Rainey Ahmad Fajri Putranta
Share To Social Media:

Berdasarkan data epidemiologi yang tersedia, sirosis merupakan penyakit ke-14 penyebab kematian di dunia. Di Amerika, penyebab tersering adalah hepatitis tipe C, sedangkan di seluruh dunia, penyebab terbanyak adalah hepatitis tipe B. [5]

Global

Sirosis yang disebabkan konsumsi alkohol terdapat pada 13.7 per 100,000 orang di Amerika. Pada tahun 2011, sebuah studi menunjukkan peningkatan prevalensi sirosis dari 9% pada tahun 1996 menjadi 18.5% pada tahun 2006 di Amerika. Sedangkan di Inggris, insidensi sirosis adalah sebesar 16.99 kasus per 100.000 penduduk pada tahun 2001. Pasien yang dirawat di Inggris dengan sirosis meningkat 48.6% dari 2005-2006 sampai 2014-2015. [3,8,9]

Indonesia

Di Indonesia, data mengenai prevalensi sirosis hepatis masih sangat terbatas. Terdapat 3,5% dari seluruh pasien yang dirawat di bangsal penyakit dalam di rumah sakit umum pemerintah di Indonesia yang merupakan pasien sirosis. Suatu penelitian di Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta menunjukkan bahwa terdapat 4.1% pasien dengan sirosis selama satu tahun dari seluruh pasien penyakit dalam yang dirawat. Di Indonesia, sirosis yang disebabkan oleh alkohol jarang terjadi. [10,11]

Penelitian lainnya pada tahun 2008-2010 di Rumah Sakit dr. Soedarso Pontianak menunjukkan bahwa 21,37% dari seluruh pasien dengan penyakit hati dan saluran empedu merupakan sirosis hepatis yang dekompensata. Pada penelitian tersebut, disebutkan pula bahwa penyebab terbanyak sirosis hepatis adalah infeksi hepatitis B. Komplikasi yang sering terjadi adalah perdarahan saluran cerna atas.[12]

Mortalitas

Mortalitas pasien dengan sirosis memiliki nilai yang sangat bervariasi. Berdasarkan suatu penelitian di Amerika, mortalitas dalam 1 tahun berjumlah 1-67% tergantung dari kejadian dekompensasi:

  • Tanpa komplikasi: 1% per tahun
  • Sirosis dengan varises esofagus: 3-4% per tahun
  • Sirosis dekompensata dengan asites: 20% per tahun
  • Sirosis dengan perdarahan gastrointestinal: 57% per tahun
  • Sirosis disertai infeksi dan gagal ginjal: 67% per tahun [5]

Penelitian lainnya di Eropa menunjukkan pasien dengan gagal ginjal, yang menandakan adanya penyakit hepar stadium akhir, memiliki mortalitas sebesar 50% pada 1 bulan. Mortalitas pada pasien sirosis yang disertai infeksi adalah sebesar 30% pada bulan pertama setelah infeksi, dan meningkat 30% pada tahun berikutnya. Selain itu, ensefalopati meningkatkan mortalitas dalam 1 tahun menjadi 64%. Pada varises esofagus yang disebabkan oleh sirosis, mortalitas mencapai 15-25% pada minggu ke-6. Akan tetapi, angka tersebut berubah apabila disertai dengan komplikasi lain. Dengan komplikasi lain disertai varises esofagus, mortalitas dapat mencapai 80% dalam 5 tahun. [13]

Referensi

3. NICE. Cirrhosis in Over 16s: Assessment and Management. National Institute for Health and Care Excellence (UK); 2016.
5. Tsochatzis EA, Bosch J, Burroughs AK. Liver cirrhosis. The Lancet. 2014 May 17;383(9930):1749-61.
8. Kanwal F, Hoang T, Kramer JR, Asch SM, Goetz MB, Zeringue A, Richardson P, El–Serag HB. Increasing prevalence of HCC and cirrhosis in patients with chronic hepatitis C virus infection. Gastroenterology. 2011 Apr 1;140(4):1182-8.
9. Fleming KM, Aithal GP, Solaymani-Dodaran M, Card TR, West J. Incidence and prevalence of cirrhosis in the United Kingdom, 1992–2001: a general population-based study. Journal of hepatology. 2008 Nov 1;49(5):732-8.
10. Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia. Artikel Umum: Sirosis Hati. 2013. Available in http://pphi-online.org/alpha/?p=570
11. PB PAPDI. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5th Ed Jakarta: Interna Publishing. 2009.
12. Tambunan A, Mulyadi Y, Kahtan MI. Karakteristik Pasien Sirosis Hati di RSUD Dr Soedarso Pontianak Periode Januari 2008 – Desember 2010. 2011.
13. European Association of the Study of the Liver, EASL Clinical Practice Guideline For The Management Decompensated Cirrhosis. 2018.

Etiologi Sirosis Hepatis
Diagnosis Sirosis Hepatis
Diskusi Terkait
dr. Livia Kurniati Saputra
23 Februari 2022
Video Alomedika - Child-Pugh Score untuk Klasifikasi Sirosis Hati
Oleh: dr. Livia Kurniati Saputra
0 Balasan
ALO Dokter,Sirosis hati/hepatis merupakan komplikasi yang terjadi akibat kerusakan hepar kronik. Klasifikasi sirosis hepatis dapat ditetapkan menggunakan...
Anonymous
26 September 2021
Sirosis hepatis apakah bisa ditegakkan dengan pemeriksaan fisik
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Selamat siang teman sejawat sekalian. Saya mau bertanya. Apakah sirosis hepatis bisa ditegakkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik? Karena pada beberapa...
Anonymous
30 Agustus 2021
Suspek primary biliary liver cirrhosis - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo, Dr. dr. Fardah Akil, Sp.PD-KGEH, FINASIMIzin bertanya, Dok. Ada pasien usia 59 tahun yang sebelumnya sempat menjalani pemeriksaan ANA profile menyatakan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.