Edukasi dan Promosi Kesehatan Kolitis Ulseratif
Edukasi kepada pasien mengenai kolitis ulseratif harus diberikan secara lengkap, mengingat kolitis ulseratif merupakan penyakit yang jarang terjadi. Edukasi mencakup risiko defisiensi nutrisi dan pentingnya menjaga berat badan ideal, risiko komplikasi seperti kanker kolorektal, serta pemberian vaksinasi untuk mencegah komplikasi infeksi.
Edukasi Pasien
Akibat proses penyerapan makanan yang terganggu, 20-85% pasien dengan Inflammatory Bowel Disease menderita defisiensi nutrisi. Oleh karena itu, asupan makanan harus cukup agar tubuh tetap mendapat gizi yang seimbang, dan juga perlu diperhatikan untuk menjaga berat badan yang ideal. Konsumsi serat meskipun dapat menyebabkan gejala diare bertambah parah, tetapi penelitian menunjukkan agar tetap mengonsumsi serat dalam batas yang wajar karena peran serat dalam proses pemulihan mukosa.[23]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Penyakit kolitis ulseratif tidak dapat dicegah, tetapi dapat dikendalikan perkembangannya. Risiko kanker kolorektal lebih tinggi pada kelompok penderita kolitis ulseratif, karena itu pemeriksaan kolonoskopi sebaiknya dilakukan setahun sekali setelah 8-10 tahun perjalanan penyakit. Dengan dilakukannya kolonoskopi, risiko perkembangan kanker dapat menurun.[2,15,26]
Vaksinasi
Penyakit kolitis ulseratif merupakan keadaan imunosupresif, sehingga lebih rentan terhadap infeksi. Beberapa vaksin yang dianjurkan diberikan kepada pasien antara lain vaksin influenza, vaksin pneumokokus, vaksin hepatitis B, dan vaksin HPV (human papilloma virus). Vaksin lain yang direkomendasikan diberikan pada kolitis ulseratif walau belum terbukti terdapat peningkatan risiko adalah vaksin meningococcal, tetanus, difteri, pertusis, dan hepatitis A. Pemberian vaksin hidup juga direkomendasikan, seperti vaksin measles, mumps, dan rubella, varicella zoster dan herpes zoster. Namun, vaksin hidup tersebut hanya boleh diberikan pada pasien yang tidak diberikan terapi imunosupresif dalam 3 bulan terakhir dan tidak ada rencana terapi imunosupresif dalam 6 minggu.[25]