Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Kolitis Ulseratif general_alomedika 2023-02-10T13:06:20+07:00 2023-02-10T13:06:20+07:00
Kolitis Ulseratif
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Kolitis Ulseratif

Oleh :
dr. Catherine Ranatan
Share To Social Media:

Menurut data epidemiologi, penyakit kolitis ulseratif yang dahulu dikenal lebih sering terjadi di negara maju, kini justru meningkat di negara berkembang seperti negara–negara di Asia.[10-13]

Global

Kolitis ulseratif merupakan penyakit yang jarang terjadi, dengan tingkat prevalensi di bawah 1%. Tingkat prevalensi lebih tinggi pada negara Eropa dengan prevalensi tertinggi dilaporkan pada Norwegia sebesar 505 per 100.000 penduduk dan Amerika Serikat sebesar 286 per 100.000 penduduk.

Terjadi peningkatan insidensi pada negara Asia, Afrika, dan Amerika Selatan sejak tahun 1990 tetapi tingkat prevalensinya masih tetap lebih rendah dibandingkan dengan negara Eropa.[8]

Rentang usia yang dilaporkan terjadi kolitis ulseratif beragam antara penelitian satu dengan lainnya. Satu penelitian menyebutkan insiden tertinggi pada usia 15-30 tahun sedangkan penelitian lainnya menyebutkan usia dengan insiden tertinggi pada rentang 30-40 tahun.

Penelitian menunjukkan bahwa usia rata-rata saat ditemukan diagnosis penyakit ini lebih tinggi pada populasi Asia dibandingkan populasi Eropa dan Afrika.[10,13]

Indonesia

Di Indonesia, prevalensi kolitis ulseratif belum bisa didapat karena belum adanya penelitian yang meneliti mengenai data epidemiologi ini. Data prevalensi yang didapat hanya pelaporan rumah sakit.[12]

Mortalitas

Pelaporan dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa tingkat mortalitas pada pasien dengan kolitis ulseratif adalah sekitar 17%. Mortalitas dapat disebabkan oleh beberapa faktor:

  • Pembedahan atau komplikasi pembedahan (44%)
  • Komplikasi kolitis ulseratif berupa kanker kolorektal (37%)
  • Penyebab lain seperti perforasi usus atau infark usus[10]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

 

Referensi

8. Sicilia B, Arribas F, Nerín J, López Miguel C, Vicente R, Gomollón F. Risk factors for ulcerative colitis: A population-based, case-control study in Spain. J Crohns Colitis. 2008 Jun;2(2):158-61.
10. da Silva BC, Lyra AC, Rocha R, Santana GO. Epidemiology, demographic characteristics and prognostic predictors of ulcerative colitis. World J Gastroenterol. 2014 Jul 28;20(28):9458-67.
11. Ng SC, Shi HY, Hamidi N, Underwood FE, Tang W, Benchimol EI, Panaccione R, Ghosh S, Wu JCY, Chan FKL, Sung JJY, Kaplan GG. Worldwide incidence and prevalence of inflammatory bowel disease in the 21st century: a systematic review of population-based studies. Lancet. 2017 Dec 23;390(10114):2769-2778.
12. Mustika S, Triana M. The prevalence, profile, and risk factors of patients with ulcerative colitis at dr. Saiful Anwar Malang General Hospital.The Indonesian Journal of Gastroenterology, Hepatology and Digestive Endoscopy. 2016;17(1):16-20.
13. Cosnes J, Gower-Rousseau C, Seksik P, Cortot A. Epidemiology and natural history of inflammatory bowel diseases. Gastroenterology. 2011 May;140(6):1785-94.

Etiologi Kolitis Ulseratif
Diagnosis Kolitis Ulseratif

Artikel Terkait

  • Inflammatory Bowel Disease Meningkatkan Risiko Parkinson
    Inflammatory Bowel Disease Meningkatkan Risiko Parkinson
  • Hubungan NSAID dan Inflammatory Bowel Disease
    Hubungan NSAID dan Inflammatory Bowel Disease
Diskusi Terbaru
dr.Pittara Pansawira
Kemarin, 17:34
Buka aplikasi Alomedika di tablet tidak dapat menjadi bentuk landscape
Oleh: dr.Pittara Pansawira
7 Balasan
Alo dok, maaf agak OOT. Adakah cara untuk membuka aplikasi Alomedika agar dapat menjadi tampilan landscape?Padahal setting autorotate di tabletnya sudah...
Anonymous
Kemarin, 16:44
Tata laksana untuk pasien menggigil dan sesak setelah tranfusi PRC
Oleh: Anonymous
5 Balasan
dok izin tanya, kalau menggigil dan sesak post tranfusi prc 1 kolf itu penanganan nya bagaimana ya dok? Td premed furosemid, dan pasien CKD. 
dr. Putu Aditya Dwipayana
Kemarin, 14:23
Bolehkah antibiotik topikal yang mengandung neomycin dan tobramycin diberikan pada OMA stadium perforasi?
Oleh: dr. Putu Aditya Dwipayana
7 Balasan
Alo dokter, izin berdiskusi dokter, pada pasien OMA stadium perforasi yang telah dilakukan pencucian dengan H2O2, apakah boleh diberikan obat tetes...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.