Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Sindrom Metabolik general_alomedika 2022-07-07T10:51:29+07:00 2022-07-07T10:51:29+07:00
Sindrom Metabolik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Sindrom Metabolik

Oleh :
Alexandra Francesca Chandra
Share To Social Media:

Diagnosis sindrom metabolik ditegakkan berdasarkan kriteria diagnosis yang dirilis oleh National Heart, Lung, and Blood Institute atau NHLI dan American Heart Association atau AHA. Kriteria diagnosis tersebut mencakup kadar gula darah puasa, tekanan darah, kadar trigliserida, kadar high-density lipoprotein, dan lingkar pinggang.

Menurut NHLI dan AHA, diagnosis sindrom metabolik ditegakkan apabila seseorang mengalami minimal 3 dari 5 kondisi berikut:

  • Gula darah puasa ≥100 mg/dL (atau mengonsumsi obat antihiperglikemia)
  • Tekanan darah ≥130/85 mmHg (atau mengonsumsi obat antihipertensi)
  • Trigliserida ≥150 mg/dL (atau mengonsumsi obat untuk hipertrigliseridemia)
  • Kolesterol high-density lipoprotein (HDL) <40 mg/dL pada pria dan <50 mg/dL pada wanita (atau mengonsumsi obat untuk meningkatkan HDL)
  • Lingkar pinggang ≥90 cm pada laki-laki dan ≥80 cm pada wanita[1,2,12]

Pedoman International Diabetes Federation (IDF) di tahun 2006 menyebutkan bahwa kriteria diagnosis sindrom metabolik adalah adanya obesitas sentral (indeks massa tubuh ≥30 kg/m2), ditambah dengan adanya ≥2 kriteria di bawah ini:

  • Trigliserida ≥150 mg/dL (atau mengonsumsi obat untuk hipertrigliseridemia)
  • Kolesterol HDL <40 mg/dL pada laki-laki dan <50 mg/dL pada wanita (atau mengonsumsi obat untuk meningkatkan HDL)
  • Tekanan darah ≥130/85 mmHg (atau mengonsumsi obat antihipertensi atau pernah terdiagnosis hipertensi)
  • Gula darah puasa ≥100 mg/dL (atau pernah terdiagnosis diabetes melitus tipe 2)[1,12,13]

Anamnesis

Anamnesis dilakukan untuk mencari riwayat hipertensi, dislipidemia, atau gula darah tinggi. Riwayat keluarga untuk kondisi-kondisi tersebut juga perlu ditanyakan. Selain itu, riwayat sosial pasien yang meningkatkan risiko (seperti merokok) juga perlu ditanyakan.

Karena gaya hidup berperan penting dalam patofisiologi sindrom metabolik, maka pola makan, aktivitas fisik, riwayat berat badan, riwayat hamil, dan riwayat perkembangan juga perlu digali. Pada beberapa pasien, sindrom metabolik bisa asimtomatik atau justru menimbulkan gejala kardiovaskular seperti nyeri dada dan sesak napas.[1,12]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yang dilakukan adalah pemeriksaan tanda vital untuk menilai tekanan darah dan pengukuran lingkar pinggang untuk menilai adanya obesitas sentral. Selain itu, pemeriksaan juga dapat diperluas untuk mengidentifikasi gejala dari penyakit kardiovaskular atau diabetes mellitus, seperti neuropati, retinopati, acanthosis nigricans, xanthoma, atau xanthelasma.[1,12]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding sindrom metabolik didasarkan pada kriteria diagnosisnya, yakni gula darah yang tinggi, tekanan darah tinggi, kadar trigliserida tinggi, kadar HDL rendah, dan pembesaran lingkar pinggang.

Diagnosis banding sindrom metabolik meliputi semua kondisi yang dapat menyebabkan berbagai kriteria tersebut. Sebagai contoh, peningkatan gula darah tidak hanya bisa disebabkan oleh diabetes mellitus, tetapi juga oleh kelainan tiroid, glucagonoma, dan feokromositoma yang jarang terjadi. Selain itu, peningkatan tekanan darah mungkin disebabkan etiologi sekunder yang perlu digali, seperti penyakit ginjal kronis.[1,12]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan pada sindrom metabolik diawali dengan pemeriksaan laboratorium dan dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan radiologi jika diperlukan. Pada pasien obesitas, pemeriksaan khusus untuk mendeteksi kondisi seperti obstructive sleep apnea juga dapat dilakukan.[1,12]

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium untuk pasien sindrom metabolik sebaiknya mencakup tes:

  • Gula darah dan HbA1C
  • Fungsi ginjal: ureum, kreatinin, asam urat
  • Kadar trigliserida
  • Kadar kolesterol HDL
  • Lipoprotein a, apolipoprotein-B100, homosistein, dan high-sensitivity C-reactive protein (pada risiko tinggi aterosklerosis)
  • Fungsi tiroid: thyroid stimulating hormone (TSH)

Pemeriksaan di atas berfungsi untuk menilai apakah parameter yang diukur memenuhi kriteria diagnosis sindrom metabolik. Fungsi tiroid juga perlu dinilai apabila gejala klinis mengindikasikan diagnosis banding ke arah gangguan tiroid.[1,12]

Radiologi

Pemeriksaan radiologi biasanya tidak memiliki nilai diagnostik untuk sindrom metabolik. Pemeriksaan ini mungkin hanya dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan komplikasi, terutama kompilasi kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner dan kardiomegali. Pemeriksaan yang dapat dilakukan sesuai indikasi adalah stress electrocardiography, echocardiography, dan cardiac positron emission tomography.[1,12]

Pemeriksaan Lain

Pemeriksaan lain yang bersifat khusus adalah polysomnography yang bisa digunakan untuk mendiagnosis obstructive sleep apnea karena kondisi ini banyak dialami pasien dengan obesitas.[1,12]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Wang SS. Metabolic Syndrome. Medscape. 2017. https://emedicine.medscape.com/article/165124-overview.
2. Grundy SM. Metabolic syndrome update. Trends Cardiovasc Med. 2016;26(4):p.364-73. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26654259
12. Zafar U, et al. Metabolic syndrome: an update on diagnostic criteria, pathogenesis, and genetic links. Hormones (Athens). 2018;17(3):p.299-313. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/30171523
13. IDF. The IDF consensus worldwide definition of the Metabolic Syndrome. 2006. https://www.idf.org/component/attachments/attachments.html?id=705&task=download

Epidemiologi Sindrom Metabolik
Penatalaksanaan Sindrom Metabolik

Artikel Terkait

  • Peningkatan Aktivitas Fisik Dapat Mencegah Sindrom Metabolik
    Peningkatan Aktivitas Fisik Dapat Mencegah Sindrom Metabolik
  • Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik
    Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik
Diskusi Terkait
dr.Nomi Irene Putri S.
15 Desember 2022
Pemberian orlistat oleh dokter umum melalui telekonsultasi - Gizi Kinik Ask the Expert
Oleh: dr.Nomi Irene Putri S.
3 Balasan
Alo dr. Dian, selamat sore. Izin bertanya Dok, apakah pemberian orlistat pertama kali oleh dokter umum melalui telekonsultasi diperbolehkan? Mempertimbangkan...
dr. Gabriela Widjaja
03 Juni 2022
Peresepan Olahraga Pada Kasus Sindrom Metabolik - Artikel CME SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Sindrom metabolik dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular aterosklerotik, resistensi insulin, diabetes mellitus, dan...
dr....
16 Desember 2020
Pemberian obat statin bagi pasien sindrom metabolik apakah dapat dihentikan jika profil lipid membaik
Oleh: dr....
2 Balasan
Alo, dr.eduward SpPD. Saya izin bertanya, saya pernah dapat pasien dengan hipertensi dan sindrom metabolik. TD nya 180/90 mmHg dan kadar LDL nya 245 dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.