Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Diagnosis Sindrom Metabolik general_alomedika 2021-09-30T13:36:44+07:00 2021-09-30T13:36:44+07:00
Sindrom Metabolik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Sindrom Metabolik

Oleh :
Alexandra Francesca Chandra
Share To Social Media:

Diagnosis sindrom metabolik ditegakkan dengan mengacu pada kriteria diagnosis sindrom metabolik yang diterbitkan oleh National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) dan American Heart Association (AHA), terdiri dari :

  1. Gula darah puasa ³ 100 mg/dL (atau mengonsumsi obat antihiperglikemia)
  2. Tekanan darah ³ 130/85 mmHg (atau mengonsumsi obat antihipertensi)
  3. Trigliserida ³ 150 mg/dL(atau mengonsumsi obat untuk hipertrigliseridemia)
  4. Kolesterol high-density lipoprotein (HDL) < 40 mg/dL pada laki-laki dan < 50 mg/dL pada wanita (atau mengonsumsi obat untuk meningkatkan HDL)
  5. Lingkar pinggang ³ 90 cm pada laki-laki dan ³ 80 cm pada wanita [1,2,12]

Diagnosis sindrom metabolik ditegakkan apabila terdapat minimal 3 dari 5 kriteria di atas.

Pedoman International Diabetes Federation (IDF) tahun 2006 menyebutkan kriteria diagnosis sindrom metabolik terdiri dari adanya obesitas sentral (indeks massa tubuh ³ 30 kg/m2), ditambah dengan adanya 2 atau lebih kriteria di bawah ini :

  • Peningkatan trigliserida ³ 150 mg/dL; atau mengonsumsi obat untuk hipertrigliseridemia
  • Penurunan kolesterol HDL < 40 mg/dL pada laki-laki dan < 50 mg/dL pada wanita; atau mengonsumsi obat untuk meningkatkan HDL
  • Peningkatan tekanan darah ³ 130/85 mmHg; atau mengonsumsi obat antihipertensi atau pernah terdiagnosis hipertensi

  • Peningkatan gula darah puasa ³ 100 mg/dL; atau pernah terdiagnosis diabetes melitus tipe 2 [1,12,13]

Anamnesis

Anamnesis dilakukan untuk mencari adanya riwayat hipertensi, dislipidemia, atau gula darah tinggi. Riwayat keluarga untuk kondisi-kondisi tersebut juga perlu ditanyakan. Selain itu, riwayat sosial pasien yang meningkatkan risiko, seperti merokok, juga perlu ditanyakan.

Karena gaya hidup berperan penting dalam timbulnya sindrom metabolik, maka pola makan, aktivitas fisik, peningkatan berat badan, riwayat kehamilan, dan riwayat perkembangan juga perlu digali. Pada beberapa pasien, sindrom metabolik bisa asimptomatik. Namun, bisa juga timbul gejala kardiovaskular seperti nyeri dada dan sesak nafas. [1,12]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik sangatlah penting dalam diagnosis sindrom metabolik. Pemeriksaan fisik yang dilakukan antara lain pemeriksaan tanda vital untuk menilai tekanan darah, dan pengukuran lingkar pinggang untuk menilai adanya obesitas sentral. Selain itu, pemeriksaan juga dapat diperluas untuk mengidentifikasi adanya gejala dari penyakit kardiovaskular atau diabetes mellitus, seperti neuropati, retinopati, akantosis nigrikans, dan xantoma atau xanthelasma. [1,12]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding sindrom metabolik didasarkan pada kriteria diagnosisnya, yakni gula darah yang tinggi, tekanan darah tinggi, kadar trigliserida tinggi, kadar HDL rendah, dan pembesaran lingkar pinggang. Diagnosis banding sindrom metabolik berupa semua kondisi yang dapat menyebabkan berbagai kriteria tersebut. Sebagai contoh, ada kemungkinan terdapat kondisi lain selain diabetes yang dapat menyebabkan peningkatan gula darah seperti kelainan tiroid, glukagonoma, bahkan feokromositoma yang jarang terjadi. Selain itu, pada peningkatan tekanan darah, mungkin terdapat penyebab sekunder (hipertensi sekunder) yang perlu digali, seperti penyakit ginjal kronis. [1,12]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang pada sindrom metabolik diawali dengan pemeriksaan laboratorium, dan dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan radiologi jika diperlukan. Pada pasien obesitas juga dapat dilakukan pemeriksaan khusus untuk mendeteksi kondisi seperti obstructive sleep apnea. [1,12]

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium untuk pasien sindrom metabolik sebaiknya mencakup pemeriksaan :

  • Gula darah dan HbA1C
  • Fungsi ginjal : ureum, kreatinin, asam urat
  • Kadar trigliserida
  • Kadar kolesterol HDL
  • Pada risiko tinggi aterosklerosis : lipoprotein a, apolipoprotein-B100, high-sensitivity C-reactive protein, dan homosistein
  • Fungsi tiroid : thyroid stimulating hormone (TSH)

Pemeriksaan di atas berfungsi untuk menilai apakah kadar parameter yang diukur memenuhi kriteria diagnosis sindrom metabolik. Fungsi tiroid juga perlu dinilai apabila gejala klinis mengindikasikan diagnosis banding ke arah gangguan tiroid. [1,12]

Radiologi

Pemeriksaan radiologi tidak memiliki nilai diagnostik untuk sindrom metabolik. Pemeriksaan ini umumnya dilakukan untuk mendeteksi adanya kemungkinan komplikasi, terutama kompilasi kardiovaskular, misalnya penyakit jantung koroner dan kardiomegali. Pemeriksaan radiologi yang dapat dilakukan sesuai indikasi antara lain stres elektrokardiografi, ekokardiografi, dan cardiac positron emission tomography. [1,12]

Pemeriksaan Lain

Pemeriksaan lain yang bersifat khusus yakni pemeriksaan polysomnography untuk mendiagnosis obstructive sleep apnea, suatu kondisi yang banyak dialami pasien dengan obesitas. [1,12]

Referensi

1. Wang, S.S. Metabolic Syndrome. Cardiology 2017; Available from: https://emedicine.medscape.com/article/165124-overview.
2. Grundy, S.M., Metabolic syndrome update. Trends Cardiovasc Med, 2016. 26(4): p. 364-73. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26654259
12. Zafar, U., et al., Metabolic syndrome: an update on diagnostic criteria, pathogenesis, and genetic links. Hormones (Athens), 2018. 17(3): p. 299-313. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/30171523
13. IDF, The IDF consensus worldwide de¬finition of the Metabolic Syndrome. 2006. https://www.idf.org/component/attachments/attachments.html?id=705&task=download

Epidemiologi Sindrom Metabolik
Penatalaksanaan Sindrom Metabolik

Artikel Terkait

  • Peningkatan Aktivitas Fisik dapat Mencegah Sindrom Metabolik
    Peningkatan Aktivitas Fisik dapat Mencegah Sindrom Metabolik
  • Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik
    Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik
Diskusi Terkait
dr....
16 Desember 2020
Pemberian obat statin bagi pasien sindrom metabolik apakah dapat dihentikan jika profil lipid membaik
Oleh: dr....
2 Balasan
Alo, dr.eduward SpPD. Saya izin bertanya, saya pernah dapat pasien dengan hipertensi dan sindrom metabolik. TD nya 180/90 mmHg dan kadar LDL nya 245 dan...
Anonymous
01 Desember 2020
Penanganan seperti apa ayng dapat diberikan pada pasien sindrome metabolik pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya mempunyai pasien perempuan dengan usia 50 thn. Memiliki riwayat HT DM dislipidemia yg terkontrol dengan obat dan disertai dengan obesitas....
dr.Rinitha Dinda Savitri
07 Maret 2020
Hal yang perlu dilakukan saat menemukan pasien bukan sirosis dengan peningkatan fungsi hati yang signifikan
Oleh: dr.Rinitha Dinda Savitri
2 Balasan
AlodokterIzin diskusi dok, beberapa pasien sering saya temukan peningkatan signifikan dari SGOT maupun SGPT diluar penyakit liver spt sirosis maupun sistem...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.