Efek Diet Mediterania Terhadap Kesehatan Metabolik – Telaah Jurnal Alomedika

Oleh :
dr.Eduward Thendiono, SpPD,FINASIM

The Effect of the Mediterranean Diet on Metabolic Health: A Systematic Review and Meta-Analysis of Controlled Trials in Adults

Papadaki A, Nolen-Doerr E, Mantzoros CS. Nutrients. 2020;12(11):3342.

Abstrak

Latar Belakang: Diet Mediterania (MD) diduga memiliki berbagai manfaat metabolik, namun hingga saat ini belum tersedia tinjauan sistematik yang mengevaluasi dampaknya terhadap sejumlah luaran yang berkaitan dengan kesehatan metabolik. Tinjauan sistematik dan meta analisis ini bertujuan untuk mengevaluasi efek diet Mediterania terhadap insidensi dan komponen maupun faktor risiko dari sindrom metabolik (MetSyn) (luaran primer); serta insidensi atau mortalitas dari komorbid terkait sindrom metabolik, efek diet terhadap terapi farmakologi yang ditujukan bagi komponen dan komorbid terkait sindrom metabolik (luaran sekunder).

Metode: Peneliti melakukan pencarian di basis data Pubmed, Embase, Cumulative Index to Nursing and Allied Health Literature (CINAHL) dan Web of Science untuk uji klinis terkontrol yang membandingkan diet Mediterania dengan tanpa terapi, perawatan biasa, atau diet lainnya pada orang dewasa dengan tanggal publikasi hingga Juni 2019. Studi yang tidak dipublikasi dalam bahasa Inggris dan yang tidak menggunakan diet Mediterania secara menyeluruh dieksklusi. Dua penulis melakukan ekstraksi data secara independen dan menilai risiko bias dengan menggunakan Cochrane Collaboration’s and Risk of Bias in non-randomised studies (ROBINS-I) tool. Pelaporan meta analisis mengikuti pedoman Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analysis (PRISMA). Analisis statistik menerapkan model random-effect. Dilakukan pula analisis subgrup dan meta-regresi. Heterogenitas dikuantifikasi dengan I2 statistic.

Hasil Penelitian: Peneliti mengidentifikasi 2654 laporan dan memasukkan 84 artikel yang melaporkan 57 uji klinis ( n= 36.983). Hasil meta analisis random effect menemukan bahwa diet Mediterania member perubahan bermanfaat yang lebih besar pada 18 dari 28 komponen dan faktor risiko sindrom metabolik (berat badan, indeks massa tubuh, lingkar pinggang, tekanan darah sistolik dan diastolik, glukosa, insulin, indeks homeostatic model assessment of insulin resistance/HOMA-IR, kolesterol total, low density lipoprotein/ LDL, high density lipoprotein/HDL, trigliserida, alanine transaminase, massa lemak hepar, C-reactive protein, interleukin-6, tumor necrosis factor alpha, dan flow-mediated dilatation), serta mampu mengurangi insidensi penyakit kardiovaskuler maupun stroke. Hanya 6 studi yang melaporkan efek diet Mediterania terhadap penggunaan farmakoterapi, pooled analysis mengindikasikan tidak ada perbedaan di antara kelompok diet. Kurangnya konsistensi pada kelompok pembanding dan karakteristik studi lain antar studi yang dianalisis, menyebabkan heterogenitas yang tinggi pada beberapa luaran, yang tidak dapat dijelaskan dengan meta-regresi.  Akan tetapi, ditemukan konsistensi  terkait efek manfaat diet Mediterania pada mayoritas luaran studi yang dianalisis.

Kesimpulan: Temuan studi ini menyokong efek manfaat diet Mediterania pada semua komponen dan mayoritas faktor risiko sindrom metabolik, ditambah dengan manfaat terkait penurunan insidensi penyakit kardiovaskuler dan stroke. Masih diperlukan lebih banyak studi untuk mengonfirmasi dampak diet Mediterania terhadap luaran klinis lain, termasuk dampak terhadap penggunaan farmakoterapi untuk komponen dan komorbid sindrom metabolik. Terlepas dari derajat heterogenitas yang tinggi pada beberapa luaran, meta analisis ini mampu menyajikan perbandingan temuan hasil antar studi sekaligus memeriksa konsistensi dari efek studi tersebut. Konsistensi arah manfaat pada hasil studi ini menunjukkan bahwa diet Mediterania bermanfaat bagi kesehatan metabolik,  sekaligus menyokong perlunya mempromosikan pola diet ini pada populasi orang dewasa.

DietMediterania

Ulasan Alomedika

Diet mediterania (MD) mempunyai karakter asupan tinggi minyak zaitun dan makanan berbasis tanaman (buah-buahan, sayur-sayuran, tumbuhan polong, kacang-kacangan, dan unrefined sereal), asupan rendah-moderat produk susu, ikan dan unggas, asupan moderat alkohol, dan asupan rendah daging merah. Sebelumnya sudah ada dua meta analisis yang menunjukkan bahwa diet Mediterania berhubungan dengan penurunan risiko sindrom metabolik (MetSyn), namun meta analisis tersebut belum mengevaluasi efek diet Mediterania terhadap faktor risiko sindrom metabolik maupun efeknya terhadap terapi yang ditujukan untuk komponen ataupun komorbid terkait sindrom metabolik.

Ulasan Metode Penelitian

Studi ini merupakan tinjauan sistematik dan meta analisis. Pencarian dilakukan pada basis data daring untuk publikasi berbahasa Inggris di Pubmed, Embase, Cumulative Index to Nursing and Allied Health Literature (CINAHL) dan Web of Science, dengan tanggal publikasi hingga 17 juni 2019. Protokol yang digunakan mengikuti pedoman PRISMA.

Adapun kriteria inklusi mencakup uji klinis terkontrol (baik acak maupun non-acak) yang melaporkan temuan pre dan post intervensi; mengikutkan partisipan dewasa yang tidak hamil atau menyusui, serta tidak mengalami kondisi yang menyulitkan asupan oralnya. Studi yang dimasukkan dalam analisis juga harus menggunakan intervensi diet Mediterania dengan atau tanpa aktivitas fisik; membandingkan diet Mediterania terhadap tanpa terapi, perawatan biasa, atau nasehat untuk mengikuti diet tertentu; serta harus membahas salah satu dari insidensi sindrom metabolik atau komponennya, faktor risiko sindrom metabolik, insidensi atau mortalitas terkait sindrom metabolik, serta luaran yang berhubungan dengan terapi farmakologi terhadap komponen atau komorbid sindrom metabolik.

Luaran primer yang dianalisis adalah efek diet Mediterania terhadap insidensi, komponen, dan faktor risiko sindrom metabolik. Sementara itu, luaran sekunder mencakup insidensi atau mortalitas dari komorbid terkait sindrom metabolik, serta efek diet Mediterania terhadap penggunaan terapi farmakologi yang ditujukan pada komponen dan komorbid terkait sindrom metabolik.

Ekstraksi data dilakukan secara independen. Penulis menilai risiko bias dengan menggunakan Cochrane Collaboration’s and Risk of Bias in non-randomised studies (ROBINS-I) tool. Penilaian heterogenitas antar studi menerapkan I2statistic. Karena heterogenitas antar studi diperkirakan cukup besar, maka meta analisis ini menerapkan model random effect dalam melakukan estimasi efek gabungan dari intervensi, yang diekspresikan sebagai risk ratio (RR), hazard ratio (HR) atau mean difference dengan interval kepercayaan 95%. Turut dilakukan pula analisis subgrup dan jika memungkinkan, melakukan meta-regresi. Analisis statistik menggunakan perangkat lunak STATA 13.0.

Ulasan Hasil Penelitian

Dari pencarian yang dilakukan, teridentifikasi 2654 laporan namun hanya 84 artikel yang melaporkan 57 percobaan (n= 36.983) yang memenuhi kriteria inklusi.

Luaran Primer:

Analisis efek diet Mediterania terhadap insidensi sindrom metabolik hanya bersumber dari 1 studi dan hasilnya tidak menemukan perbedaan bermakna antara grup diet Mediterania dengan diet kontrol rendah lemak (kontrol vs MD dengan minyak zaitun: HR 1,10; kontrol vs MD dengan kacang-kacangan: HR 2,08). Meski demikian, pooled analysis menemukan bahwa diet Mediterania memberi manfaat yang lebih besar jika dibandingkan dengan kontrol terhadap seluruh komponen sindrom metabolik, yakni berat badan (MD -1,72), indeks massa tubuh (MD -0,41), lingkar pinggang (MD -1,47), tekanan darah sistolik (MD -1,34), tekanan darah diastolik (MD -0,81), serta kadar glukosa (MD -2,98). Selain itu, diet Mediterania juga ditemukan memberi manfaat lebih besar dibanding kontrol terhadap mayoritas faktor risiko sindrom metabolik.

Luaran Sekunder:

Hasil analisis dalam studi ini menunjukkan bahwa diet Mediterania mampu mengurangi insidensi penyakit kardiovaskuler (risk ratio (RR)= 0,61) dan stroke (RR=0,67). Namun, tidak ditemukan perbedaan bermakna antara diet Mediterania dengan kontrol pada mortalitas terkait penyakit kardiovaskuler, kematian jantung mendadak, insidensi gagal jantung, diabetes mellitus tipe 2, maupun infark miokard fatal dan non-fatal.

Hanya ada 6 studi yang melaporkan efek diet Mediterania terhadap penggunaan farmakoterapi yang ditujukan pada komponen atau komorbid sindrom metabolik. Hasil pooled analysis mengindikasikan bahwa tidak ada perbedaan bermakna di antara grup diet kontrol pada terapi hipertensi (RR 0,99), obat penurun kadar lipid (RR 1,01), terapi antiplatelet (RR 0,99), insulin (RR 0,99), atau obat antidiabetes oral (RR 0,83).

Kelebihan Penelitian

Penelitian ini sudah mengikuti pedoman PRISMA, serta dilengkapi dengan penilaian heterogenitas antar studi, analisis subgrup, dan penilaian bias publikasi dan posthoc sensitivity analysis. Hingga saat ini, meta analisis ini merupakan meta analisis pertama yang menyajikan data efek diet Mediterania terhadap insidensi sindrom metabolik, serta menyajikan data lengkap mengenai efek diet Mediterania untuk komponen maupun faktor risiko sindrom metabolik.

Limitasi Penelitian

Heterogenitas antar studi yang dianalisis termasuk tinggi. Hal ini antara lain disebabkan oleh perbedaan metodologi penelitian dan pembanding yang digunakan antar studi. Dalam studi ini, peneliti mengikutsertakan uji klinis acak dan non-acak.

Selain itu, metode pelaporan compliance dari setiap studi yang digunakan juga lebih bersifat subjektif dan sulit dinilai secara objektif. Data penelitian yang digunakan untuk pooled analysis juga rata-rata masih minim, terutama untuk data efek diet Mediterania terhadap insidensi sindrom metabolik dan perubahan terapi farmakologi. Hal-hal tersebut berpotensi mempengaruhi hasil akhir efek yang dinilai, baik dalam hal bias maupun dalam menyajikan konklusi yang valid.

Aplikasi Hasil Penelitian Di Indonesia

Terlepas dari limitasinya, hasil tinjauan sistematik dan meta analisis ini menunjukkan adanya konsistensi efek manfaat diet Mediterania terhadap kesehatan metabolik dalam seluruh uji klinis yang dievaluasi. Dengan semakin meningkatnya insidensi komponen dan faktor risiko sindrom metabolik di Indonesia, diet Mediterania adalah intervensi yang mudah untuk diterapkan, baik sebagai langkah preventif maupun sebagai bagian dari tata laksana.

Referensi