Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Sindrom Metabolik general_alomedika 2025-01-13T13:33:56+07:00 2025-01-13T13:33:56+07:00
Sindrom Metabolik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Sindrom Metabolik

Oleh :
Alexandra Francesca Chandra
Share To Social Media:

Penatalaksanaan sindrom metabolik terdiri dari perubahan gaya hidup, manajemen dislipidemia aterogenik, pengontrolan tekanan darah, manajemen hiperglikemia, dan manajemen kondisi protrombotik. Semua langkah tersebut bertujuan untuk mencegah penyakit kardiovaskular akibat sindrom metabolik.[1-3]

Perubahan Gaya Hidup

Perubahan gaya hidup dilakukan untuk mengubah obesitas dan kebiasaan hidup yang sedenter. Hal ini dicapai dengan restriksi kalori dan pelaksanaan aktivitas fisik rutin.

Restriksi Kalori

Restriksi kalori merupakan metode yang sangat efektif dan harus dilakukan dengan perubahan perilaku jangka panjang. Restriksi kalori yang sangat ekstrem tanpa diikuti kesadaran dan perubahan perilaku dalam jangka panjang terbukti hanya menurunkan berat badan sesaat. Oleh karena itu, penurunan berat badan melalui restriksi kalori dilakukan perlahan, dengan komitmen jangka panjang.

Tujuan awal restriksi kalori adalah penurunan 10% berat badan, yang dapat dicapai dengan pemilihan makanan-makanan rendah kalori. Komposisi makanan juga sangat penting untuk diperhatikan. Makanan rendah lemak dan tinggi karbohidrat umumnya lebih direkomendasikan. Namun, belakangan ini studi menemukan bahwa makanan tinggi lemak tidak jenuh dengan karbohidrat yang rendah ternyata lebih baik. Makanan tinggi lemak jenuh harus dihindari.[1-3]

Aktivitas Rutin

Aktivitas fisik rutin memiliki banyak manfaat dalam penatalaksanaan sindrom metabolik, seperti menyeimbangkan kalori, menurunkan resistensi insulin, serta meningkatkan kebugaran jasmani pasien. Keseluruhan hal tersebut berhubungan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular.[1-3]

Penatalaksanaan Dislipidemia Aterogenik

Penatalaksanaan dislipidemia aterogenik menargetkan apolipoprotein B (ApoB) yang mengandung low density lipoprotein (LDL) dan very low density lipoprotein (VLDL). LDL dan VLDL biasa disebut kolesterol non-HDL atau lipoprotein aterogenik.

Penurunan kolesterol non-HDL ditargetkan hingga <100 mg/dL pada pencegahan sekunder dan <130 mg/dL pada pencegahan primer. Pada pasien risiko tinggi penyakit kardiovaskular, penurunan kolesterol non-HDL hingga <100 mg/dL lebih dianjurkan.

Penurunan kolesterol non-HDL dapat dilakukan dengan terapi medikamentosa. Obat lini pertama adalah golongan statin. Regimen yang disarankan adalah statin intensitas tinggi berupa atorvastatin 80 mg atau rosuvastatin 20–40 mg per hari.

Namun, beberapa pasien mungkin tidak dapat menoleransi penggunaan statin yang intensif, sehingga pasien tersebut dapat diberikan kombinasi statin dengan intensitas sedang (atorvastatin 10 mg, rosuvastatin 5 mg, simvastatin 20 mg). Kombinasi tersebut dilaporkan mampu memberikan efek seperti statin intensitas tinggi.[1-3]

Kontrol Tekanan Darah

Kontrol tekanan darah paling efektif dilakukan dengan restriksi kalori karena penurunan kalori berjalan sejajar dengan penurunan tekanan darah. Selain itu, modifikasi pada komposisi diet juga dapat membantu penurunan tekanan darah. Jika kontrol tekanan darah tidak tercapai, maka obat antihipertensi bisa digunakan.

Obat antihipertensi lini pertama adalah ACE inhibitor (seperti captopril) dan bloker alfa karena keduanya tidak menyebabkan resistensi insulin dan faktor risiko metabolik lain. Sebaliknya, penggunaan bloker beta (seperti atenolol dan metoprolol) menyebabkan resistensi insulin dan memperburuk sindrom metabolik.

Diuretik tiazid juga dapat meningkatkan resistensi insulin. Sementara itu, obat golongan calcium channel-blocker bersifat netral secara metabolik dan menyebabkan resistensi insulin yang minimal, sehingga masih dapat digunakan untuk mengontrol tekanan darah pada pasien sindrom metabolik.[1-3]

Kontrol Gula Darah

Sama seperti sebelumnya, metode awal kontrol gula darah adalah penurunan berat badan sekitar 10% dan peningkatan aktivitas fisik menjadi minimal 150 menit/minggu. Modifikasi gaya hidup ini akan menurunkan kemungkinan terjadinya diabetes dari kondisi prediabetes sekitar 50%. Terapi medikamentosa seperti penggunaan metformin memang dapat menurunkan kemungkinan diabetes, tetapi tidak seefektif perubahan gaya hidup.[1-3]

Penatalaksanaan Kondisi Protrombotik

Kondisi ini digambarkan dengan peningkatan agen-agen proinflamasi. Cara yang paling efektif untuk menangani kondisi protrombotik adalah restriksi kalori dan penurunan berat badan. Keduanya akan menyebabkan penurunan faktor-faktor aktivasi koagulasi. Untuk terapi medikamentosa, aspirin diketahui efektif mengatasi kondisi protrombotik. Aspirin dapat menurunkan >10% risiko penyakit kardiovaskular selama 10 tahun.[1-3]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Wang SS. Metabolic Syndrome. Medscape. 2017. https://emedicine.medscape.com/article/165124-overview.
2. Grundy SM. Metabolic syndrome update. Trends Cardiovasc Med. 2016;26(4):p.364-73. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26654259
3. Rochlani Y, et al. Metabolic syndrome: pathophysiology, management, and modulation by natural compounds. Therapeutic Advances in Cardiovascular Disease. 2017;11(8):p.215-225. https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/1753944717711379

Diagnosis Sindrom Metabolik
Prognosis Sindrom Metabolik

Artikel Terkait

  • Peningkatan Aktivitas Fisik Dapat Mencegah Sindrom Metabolik
    Peningkatan Aktivitas Fisik Dapat Mencegah Sindrom Metabolik
  • Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik
    Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik
  • Peresepan Olahraga Pada Kasus Sindrom Metabolik
    Peresepan Olahraga Pada Kasus Sindrom Metabolik
Diskusi Terkait
dr.Nomi Irene Putri S.
Dibalas 15 Desember 2022, 17:57
Pemberian orlistat oleh dokter umum melalui telekonsultasi - Gizi Kinik Ask the Expert
Oleh: dr.Nomi Irene Putri S.
3 Balasan
Alo dr. Dian, selamat sore. Izin bertanya Dok, apakah pemberian orlistat pertama kali oleh dokter umum melalui telekonsultasi diperbolehkan? Mempertimbangkan...
dr. Gabriela
Dibalas 03 Juni 2022, 12:33
Peresepan Olahraga Pada Kasus Sindrom Metabolik - Artikel CME SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!Sindrom metabolik dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular aterosklerotik, resistensi insulin, diabetes mellitus, dan...
dr....
Dibalas 16 Desember 2020, 16:36
Pemberian obat statin bagi pasien sindrom metabolik apakah dapat dihentikan jika profil lipid membaik
Oleh: dr....
2 Balasan
Alo, dr.eduward SpPD. Saya izin bertanya, saya pernah dapat pasien dengan hipertensi dan sindrom metabolik. TD nya 180/90 mmHg dan kadar LDL nya 245 dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.