Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
  • Diskusi Dokter
  • SKP Online
Penatalaksanaan Chancroid kirti 2022-04-29T15:57:02+07:00 2022-04-29T15:57:02+07:00
Chancroid
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Chancroid

Oleh :
Josephine Darmawan
Share To Social Media:

Penatalaksanaan ulkus mole atau chancroid dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik. Terapi umumnya menunjukkan hasil yang baik dengan resolusi komplit, tetapi dalam beberapa kasus dapat menimbulkan jaringan parut. Pasien yang mendapat terapi antibiotik harus dievaluasi dalam 7 hari, bila tidak ada perbaikan kemungkinan terjadi kesalahan diagnosis, terdapat koinfeksi, atau resistensi. Respon terapi dapat lebih buruk pada orang dengan HIV/AIDS dan laki-laki yang tidak disirkumsisi. [3,4,10] 

Gambar 1. Pendekatan Tatalaksana Chancroid Gambar 1. Pendekatan Tatalaksana Chancroid

Terapi Non Farmakologi

Tatalaksana non farmakologi pada chancroid meliputi :

  • Higienitas dengan mencuci alat kelamin menggunakan air hangat dan sabun beberapa jam setelah koitus
  • Abstain dari aktivitas seksual hingga ulkus sembuh dan eksudat dari bubo inguinal sudah tidak ada
  • Konseling untuk kemungkinan penyakit menular seksual lainnya dan lakukan pengecekan, terutama untuk HIV dan sifilis
  • Informasikan kepada pasangan seksual pasien. Berikan tatalaksana meskipun gejala tidak ada

Terapi non-farmakologis bertujuan untuk menghindarkan penularan kembali dan mencegah transmisi H. ducreyi yang lebih luas. [6,9,15]

Terapi Farmakologis

Terapi utama untuk chancroid adalah antibiotik. Antibiotik lini pertama adalah ceftriaxone injeksi IM 250 mg dosis tunggal dan azithromycin oral 1000 mg dosis tunggal.

Antibiotik lini kedua yang dapat dipilih adalah ciprofloxacin oral 2x500 mg selama 3 hari atau eritromisin oral 4x500 mg selama 7 hari.

Terapi dengan azitromisin lebih sering dipilih karena kepatuhan obat dan kenyamanan pasien yang lebih baik, tetapi respon terapi pada pasien HIV positif terkadang kurang baik. Ceftriaxone merupakan pilihan utama pada ibu hamil. [4,10]

Rekomendasi pilihan regimen lini pertama yang berlaku di Indonesia adalah ciprofloxacin oral 2 x 500 mg per oral selama 3 hari, atau eritromisin 4 x 500 mg selama 7 hari, atau azitromisin 1000 mg per oral dosis tunggal. Regimen lini kedua yang direkomendasikan di Indonesia adalah ceftriaxone 250 mg injeksi IM sebagai dosis tunggal. Pemberian ciprofloxacin tidak dianjurkan pada ibu hamil, ibu menyusui, dan anak di bawah 12 tahun. [11,14]

Resistensi H. ducreyi terhadap antibiotik tertentu dapat berbeda-beda, tergantung peta resistensi masing-masing daerah. Di Indonesia, bakteri H. ducreyi mengalami resistensi terhadap penisilin, ampisilin, tetrasiklin, dan trimetoprim. Pada kasus yang perbaikannya minimal atau tidak menunjukkan perbaikan, dapat dipikirkan kemungkinan koinfeksi atau resistensi, sehingga tes sensitivitas antibiotik dapat dilakukan. [11,14]

Terapi Pembedahan

Terapi pembedahan pada chancroid dilakukan apabila terdapat bubo inguinalis. Insisi dan drainase pada kelenjar limfa yang membesar dapat dilakukan. Arah insisi dapat dari samping atau bagian atas lesi. [3,4,6]

Referensi

3. Buensalido J, Fransisco C. Chancroid. Medscape. 2017. Diakses dari: https://emedicine.medscape.com/article/214737
4. Lautenschlager S, Kemp M, Christensen JJ, Mayans MV, Moi H. 2017 European guideline for the management of chancroid. Int J STD AIDS. 2016;28:324–9.
6. Hicks C. Chancroid. UpToDate. 2018. Diakses dari: https://www.uptodate.com/contents/chancroid
9. Roett MA, Mayor MT, Uduhiri KA. Diagnosis and management of genital ulcers. Am Fam Physician. 2012;85:254–62.
10. Centers for Disease Control and Prevention. Chancroid. CDC. 2015. Diakses dari: https://www.cdc.gov/std/tg2015/chancroid.htm
11. Aditama TY, Subuh M, Wandra T, Daili SF, Indriatmi W, Zubier F, et al. Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual 2011. Kemenkes RI, 2011.
14. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia. Ulkus Mole. Dalam: PERDOSKI. Pedoman Pelayanan Medis Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Tahun 2011. Jakarta: PP Perdoski. 2011; h. 255–6.
15. Tuddenham S, Ghanem K. Approach to the patient with genital ulcers. UpToDate. 2018. Diakses dari: https://www.uptodate.com/contents/approach-to-the-patient-with-genital-ulcers

Diagnosis Chancroid
Prognosis Chancroid

Artikel Terkait

  • Pendekatan Diagnostik Neuropati Perifer
    Pendekatan Diagnostik Neuropati Perifer
  • Red Flag Keringat Malam
    Red Flag Keringat Malam
Diskusi Terkait
dr.Nova Megawati Sinaga
15 Januari 2022
Penanganan sifilis selanjutnya pada ibu pasca melahirkan
Oleh: dr.Nova Megawati Sinaga
2 Balasan
Alodokter, mohon panduannya terkait panduan pengobatan pasien ibu hamil aterm dengan keluhan keputihan, hasil RPR test positif (laboratorium puskesmas) sudah...
Anonymous
28 Desember 2021
Sifilis pada ibu hamil apakah boleh melahirkan normal - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
ALO Dr. Raissa Sp.OG, Ijin bertanya dok, jika ibu hamil dengan sifilis, apa yang disarankan dalam proses melahirkan, normal atau sc? Antibiotik yang aman...
drg. Annisa Widiandini
17 Desember 2021
Live Webinar Alomedika-Menuju Tercapainya Triple Eliminasi dalam Kehamilan. Minggu 19 Desember 2021 (15.00 - 17.00 WIB)
Oleh: drg. Annisa Widiandini
0 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Menuju Tercapainya Triple Eliminasi dalam Kehamilan".Pembukaan: dr. Ari K Januarto, SpOG(K)Moderator...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.