Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Chancroid kirti 2022-04-29T15:56:51+07:00 2022-04-29T15:56:51+07:00
Chancroid
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Chancroid

Oleh :
Josephine Darmawan
Share To Social Media:

Patofisiologi ulkus mole atau chancroid disebabkan karena infeksi bakteri gram negatif basil H. ducreyi. Transmisi H. ducreyi umumnya melalui melalui mikroabrasi saat aktivitas seksual atau autoinokulasi mukosa yang mengalami kerusakan. Bakteri kemudian akan menempel pada sel dengan bantuan interaksi mediator protein dan lipooligosakarida dengan fibronektin pada matriks ekstrasel. Bakteri yang berhasil menempel kemudian akan menyebabkan reaksi inflamasi lokal dan elaborasi protein panas/heat shock protein GroEL. Protein ini kemudian akan memicu pembentukan rantai bakteri. [3,5,6]

H.ducreyi membutuhkan waktu sekitar 5-7 hari untuk inkubasi. Bakteri kemudian akan mengeluarkan toksin sitosidal HdCDT yang dapat menyebabkan gangguan pada proses apoptosis atau nekrosis sehingga terjadi destruksi sel ekstensif sampai terbentuk ulkus. Bakteri ini juga memiliki protein LspA yang dapat mengganggu makrofag, sehingga melindungi bakteri dari proses fagositosis. H. ducreyi juga memiliki peta DsrA yang membantu penempelan bakteri ke sel dan dapat memproduksi protein Flp 1, Flp 2, dan Flp 3. Ketiga protein Flp ini dapat memicu pembentukan mikrokoloni dan memperkuat penempelan bakteri ke fibroblas pada preputium. Faktor-faktor virulensi ini membuat pembentukan ulkus lebih cepat dan memperlambat penyembuhan. [5-7]

Koinfeksi dengan HIV

Chancroid sering kali muncul bersamaan dengan HIV. Hal ini dikarenakan pembentukan chancroid meningkatkan kemungkinan transmisi virus HIV. Pada chancroid, sel makrofag mengalami peningkatan ekspresi CCR5 dan CXCR4. Adanya reseptor CCR5 dan CXCR4 memudahkan masuknya virus HIV ke dalam tubuh. [3,7]

Bubo. Sumber: S Lindsley, PHIL CDC, 1971 Bubo. Sumber: S Lindsley, PHIL CDC, 1971

Referensi

3. Buensalido J, Fransisco C. Chancroid. Medscape. 2017. Diakses dari: https://emedicine.medscape.com/article/214737
5. Spinola SM, Bauer ME, Munson RS. Immunopathogenesis of Haemophilus ducreyi Infection (Chancroid). Infect Immun. 2002;70:1667–76.
6. Hicks C. Chancroid. UpToDate. 2018. Diakses dari: https://www.uptodate.com/contents/chancroid
7. Fiala K, Swali R. Dermatologic Manifestations of Chancroid. Medscape. 2017. Diakses dari: https://emedicine.medscape.com/article/1052141

Pendahuluan Chancroid
Etiologi Chancroid

Artikel Terkait

  • Pendekatan Diagnostik Neuropati Perifer
    Pendekatan Diagnostik Neuropati Perifer
  • Red Flag Keringat Malam
    Red Flag Keringat Malam
Diskusi Terkait
dr.Nova Megawati Sinaga
15 Januari 2022
Penanganan sifilis selanjutnya pada ibu pasca melahirkan
Oleh: dr.Nova Megawati Sinaga
2 Balasan
Alodokter, mohon panduannya terkait panduan pengobatan pasien ibu hamil aterm dengan keluhan keputihan, hasil RPR test positif (laboratorium puskesmas) sudah...
Anonymous
28 Desember 2021
Sifilis pada ibu hamil apakah boleh melahirkan normal - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
ALO Dr. Raissa Sp.OG, Ijin bertanya dok, jika ibu hamil dengan sifilis, apa yang disarankan dalam proses melahirkan, normal atau sc? Antibiotik yang aman...
drg. Annisa Widiandini
17 Desember 2021
Live Webinar Alomedika-Menuju Tercapainya Triple Eliminasi dalam Kehamilan. Minggu 19 Desember 2021 (15.00 - 17.00 WIB)
Oleh: drg. Annisa Widiandini
0 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Menuju Tercapainya Triple Eliminasi dalam Kehamilan".Pembukaan: dr. Ari K Januarto, SpOG(K)Moderator...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.