Patofisiologi Chancroid
Patofisiologi ulkus mole atau chancroid disebabkan karena infeksi bakteri gram negatif basil H. ducreyi. Transmisi H. ducreyi umumnya melalui melalui mikroabrasi saat aktivitas seksual atau autoinokulasi mukosa yang mengalami kerusakan. Bakteri kemudian akan menempel pada sel dengan bantuan interaksi mediator protein dan lipooligosakarida dengan fibronektin pada matriks ekstrasel. Bakteri yang berhasil menempel kemudian akan menyebabkan reaksi inflamasi lokal dan elaborasi protein panas/heat shock protein GroEL. Protein ini kemudian akan memicu pembentukan rantai bakteri. [3,5,6]
H.ducreyi membutuhkan waktu sekitar 5-7 hari untuk inkubasi. Bakteri kemudian akan mengeluarkan toksin sitosidal HdCDT yang dapat menyebabkan gangguan pada proses apoptosis atau nekrosis sehingga terjadi destruksi sel ekstensif sampai terbentuk ulkus. Bakteri ini juga memiliki protein LspA yang dapat mengganggu makrofag, sehingga melindungi bakteri dari proses fagositosis. H. ducreyi juga memiliki peta DsrA yang membantu penempelan bakteri ke sel dan dapat memproduksi protein Flp 1, Flp 2, dan Flp 3. Ketiga protein Flp ini dapat memicu pembentukan mikrokoloni dan memperkuat penempelan bakteri ke fibroblas pada preputium. Faktor-faktor virulensi ini membuat pembentukan ulkus lebih cepat dan memperlambat penyembuhan. [5-7]
Koinfeksi dengan HIV
Chancroid sering kali muncul bersamaan dengan HIV. Hal ini dikarenakan pembentukan chancroid meningkatkan kemungkinan transmisi virus HIV. Pada chancroid, sel makrofag mengalami peningkatan ekspresi CCR5 dan CXCR4. Adanya reseptor CCR5 dan CXCR4 memudahkan masuknya virus HIV ke dalam tubuh. [3,7]
