Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Kandidiasis Vulvovaginal general_alomedika 2021-05-31T17:29:31+07:00 2021-05-31T17:29:31+07:00
Kandidiasis Vulvovaginal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Patofisiologi Kandidiasis Vulvovaginal

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Patofisiologi kandidiasis vulvovaginal terjadi ketika Candida sp. penetrasi di mukosa vagina dan menyebabkan respon inflamasi. Secara tipikal, sel polimorfonuklear (PMN) dan makrofag merupakan sel inflamasi yang muncul dominan.[1]

Pada wanita usia reproduksi, flora normal pada vagina sehat juga mengandung bakteri gram positif, gram negatif, aerob, dan anaerob. Bakteri yang mendominasi adalah Lactobacillus dan Corynebacterium, jika dibandingkan dengan Streptococcus, Bacteroides, Staphylococcus, dan Peptostreptococcus.[3,5]

Lactobacillus dan Corynebacterium menghasilkan asam laktat dan asetat dari glikogen, sehingga pH vagina tetap rendah. Bakteri komensal ini membantu menjaga lingkungan yang asam agar bebas dari bakteri dan jamur patogen.[3-5]

Keseimbangan flora normal yang terganggu dapat menyebabkan pertumbuhan jamur dan bakteri patogen secara berlebihan, dan menyebabkan vulvitis maupun vaginitis. Kondisi yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan itu di antaranya perubahan hormon reproduksi, misalnya pada kehamilan atau penggunaan kontrasepsi dengan hormon estrogen tinggi. Selain itu, karena gangguan respon imun, seperti penderita HIV/AIDS, diabetes mellitus yang tidak terkontrol, atau penerima terapi imunosupresif.[4,5,7]

Candida albicans sebagai penyebab kandidiasis vulvovaginal pada 85−90% kasus. Transmisi, penyebaran, dan kolonisasi asimptomatik umumnya disebabkan oleh blastospora (blastoconidia) dari Candida sp.[3-5,7]

Referensi

1. Jeanmonod R, Jeanmonod D. Vaginal Candidiasis. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459317/
3. Brocklebank A, Maraj H. Vulvovaginal Candidiasis. InnovAiT: Education and inspiration for general practice. 2013; 6(10): 643-651.
4. Arya NR, Naureen BR. Candidiasis. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560624/
5. Krapf JM. Vulvovaginitis. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/2188931-overview
7. Arfiputri DS, Hidayati AN, Handayani S, Ervianti E. Risk Factors of Vulvovaginal Candidiasis in Dermato-Venereology Outpatients Clinic of Soetomo General Hospital, Surabaya Indonesia. Afr J Infect Dis. 2018; 12(1 Suppl): 90–94.

Pendahuluan Kandidiasis Vulvovag...
Etiologi Kandidiasis Vulvovaginal

Artikel Terkait

  • Bahaya Penggunaan Douche Vagina
    Bahaya Penggunaan Douche Vagina
  • Pilihan Antijamur Topikal dan Sistemik yang Aman pada Kehamilan
    Pilihan Antijamur Topikal dan Sistemik yang Aman pada Kehamilan
Diskusi Terkait
Anonymous
23 Desember 2022
Antijamur yang tepat untuk kandidiasis vaginosis - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang dr. Thomas, SpOG, obat antijamur apa yang saat ini belum resisten untuk terapi kandidiasis vaginosis? apakah lebih baik topikal atau sistemik?...
drg. Annisa Widiandini
03 November 2022
Bayi usia 9 bulan dengan bercak putih di rongga mulut - Kedokteran Gigi Anak Ask the Expert
Oleh: drg. Annisa Widiandini
8 Balasan
Pagi dokter Eka, Sp.KGA, izin bertanya dok. Saya dapat sharing kasus dari sejawat mengenai pasien bayi usia 9 bulan yang datang dengan bercak putih du bibir...
Anonymous
26 Oktober 2022
Terapi candidiasis oral pada pasien dewasa
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Apakah terapi candidiasis oral pd pasien dewasa cukup dg menggunakan candistin drop? Perlukah tambahan antijamur oral? Dan biasa nya butuh wkt brp lama utk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.