Penatalaksanaan Kandidiasis Vulvovaginal
Penatalaksanaan kandidiasis vulvovaginal diindikasikan untuk menghilangkan gejala. Terdapat spesies Candida pada sekitar 10−20% wanita usia subur yang tidak menunjukkan gejala, di mana kondisi ini tidak membutuhkan terapi. Pilihan regimen untuk mengobati kandidiasis vulvovaginal berdasarkan pada infeksi tanpa komplikasi (90%) atau infeksi dengan komplikasi (10%).[1,4,6]
Infeksi Tanpa Komplikasi
Kriteria kandidiasis vulvovaginal tanpa komplikasi adalah episode sporadis (≤3 episode/tahun), tanda/gejala ringan sampai sedang, kemungkinan infeksi Candida albicans, wanita sehat dan tidak hamil, serta tanpa kondisi imunosupresi.[1,6]
Pemberian antifungal azole topikal atau oral harus dimulai pada kandidiasis vulvovaginal tanpa komplikasi. Dalam uji coba acak, antifungal topikal dan oral mencapai tingkat kesembuhan klinis yang sebanding, yakni >90%.[3,18,19]
Beberapa pilihan terapi topikal antara lain:
Clotrimazole 1% krim, diaplikasikan 2−3 kali/hari
Ketoconazole 2% krim, diaplikasikan 1−2 kali/hari
Miconazole nitrate 1,2 gram, supositoria intravaginal, dosis tunggal
- Clotrimazole 2% 5 gram, supositoria intravaginal, 1 kali/hari selama 3 hari
- Clotrimazole 500 mg, pesarium intravaginal, dosis tunggal[3,18,19]
Sedangkan, pilihan antifungal oral adalah:
- Fluconazole 150 mg, dosis tunggal
Itraconazole 200 mg, 2 kali sehari, selama 1 hari[3,18,19]
Lebih direkomendasikan penggunaan antifungal peroral karena dianggap lebih nyaman, tetapi lebih banyak memberikan efek samping daripada terapi topikal.[1,6,18]
Infeksi Dengan Komplikasi
Kriteria kandidiasis vulvovaginal dengan komplikasi adalah terdapat tanda/gejala berat, ditemukan spesies Candida selain C. Albicans (terutama C. Glabrata), kondisi kehamilan, diabetes mellitus yang tidak terkontrol, imunosupresi, serta riwayat kandidiasis vulvovaginal berulang (≥4 episode/tahun) yang diverifikasi dengan pemeriksaan kultur.[1,6]
Kandidiasis Vulvovaginal Derajat Berat
Rekomendasi terapi untuk kandidiasis vulvovaginal derajat berat antara lain dua dosis fluconazole oral 150 mg terpisah 3 hari, atau dua dosis clotrimazole pesarium intravaginal 500 mg terpisah 3 hari. Pasien disarankan untuk kembali jika gejala tidak membaik setelah 7−14 hari.[3,18]
Kandidiasis Vulvovaginal Pada Kehamilan
Rekomendasi terapi untuk kandidiasis vulvovaginal pada kehamilan dengan gejala adalah terapi topikal imidazole intravaginal sebagai lini pertama, karena lebih superior daripada nystatin intravaginal dalam peningkatan angka kesembuhan dan menurunkan tingkat kekambuhan.[3,6,18]
Pemberian imidazole intravaginal selama 4 hari dapat menyembuhkan >50% infeksi, pemberian selama 7 hari dapat menyembuhkan >90%, sedangkan pemberian >1 minggu tidak memberikan manfaat tambahan. Oleh karena itu, terapi cukup diberikan selama 1 minggu. Pemberian terapi oral pada kehamilan perlu dihindari.[3,6,18]
Kandidiasis Vulvovaginal dengan C. Glabrata
Kegagalan terapi azole pada pasien dengan C. glabrata mencapai sekitar 50% kasus. Kandidiasis vulvovaginal C. glabrata 65−70% dapat sembuh dengan pemberian asam borat 600 mg kapsul intravaginal, 1 kali sehari, pada malam hari, selama 2 minggu. Terapi yang lebih baik, dengan penyembuhan >90%, adalah dengan pemberian krim flucytosine 5 g intravaginal, diaplikasikan setiap malam selama 2 minggu.[6,19]
Kandidiasis Vulvovaginal Berulang
Rekomendasi terapi untuk kandidiasis vulvovaginal berulang adalah terapi induksi awal jangka pendek yang diikuti terapi pemeliharaan selama 6 bulan. Pilihan regimen untuk induksi awal adalah pemberian imidazol topikal selama 10−14 hari. Kombinasi dengan terapi oral fluconazole 150 mg yang diberikan setiap 72 jam selama 3 dosis, atau itraconazole 200 mg dengan dosis 1 kali/hari selama 7 hari.[3,6]
Regimen untuk terapi pemeliharaan yang direkomendasikan adalah clotrimazole 500 mg pesarium intravaginal, dipasang seminggu sekali selama 6 bulan. Kombinasi dengan terapi oral fluconazole 150 mg seminggu sekali, atau itraconazole 200 mg dua kali sehari selama 1 hari diberikan sekali sebulan selama 6 bulan.[3,6]
Kandidiasis Vulvovaginal pada Diabetes Mellitus dan Imunosupresi
Penatalaksanaan pada kondisi komorbid ini membutuhkan terapi jangka waktu lebih panjang. Terapi yang dapat diberikan adalah fluconazole 150 mg per oral, dosis tunggal selama 7 hari. Sebagai alternatif dapat diberikan clotrimazole topikal 2‒3 kali sehari selama 6−14 hari.[3,19]
Kontrol glikemik yang lebih baik dapat membantu memperbaiki gejala dan mengurangi kekambuhan.[3,19]