Prognosis Kandidiasis Vulvovaginal
Prognosis kandidiasis vulvovaginal secara umum baik karena sebagian besar kasus tanpa komplikasi (90%), dan terlokalisasi sehingga respon terapi dapat terjadi dengan cepat. Namun, sekitar <5% kasus kandidiasis vulvovaginal dapat berulang dan mengalami komplikasi.[4,5,8]
Komplikasi
Komplikasi akibat kandidiasis vulvovaginal umumnya adalah dispareunia atau disuria. Kondisi ini juga sering dikaitkan dengan masalah sosial, seperti perasaan malu, penarikan diri dari aktivitas seksual, serta disfungsi seksual.[1,4]
Kondisi kandidiasis vulvovaginal berulang (≥4 episode/tahun) dapat terjadi pada individu dengan faktor risiko diabetes mellitus tidak terkontrol, imunosupresi, kelainan imunitas mukosa vagina, dan kerentanan genetik.[5,8]
Sedangkan kandidiasis vulvovaginal pada kehamilan dapat menyebabkan infeksi sistemik pada neonatus, sehingga berisiko mengalami berat badan lahir rendah (BBLR) dan bayi prematur.[4]
Prognosis
Kandidiasis vulvovaginal memiliki prognosis yang baik, terutama jika kasus tanpa komplikasi dan penatalaksanaan dilakukan tepat dan cepat. Infeksi Candida yang tidak diterapi dengan baik dapat menyebabkan infeksi sistemik, sepsis berat, dan syok septik dengan tanda-tanda kerusakan organ.[1,4]
Prognosis jangka panjang dari kandidiasis sistemik tergantung dengan derajat keparahan, faktor risiko pada pasien, serta waktu diagnosis dan pengobatan. Mortalitas dapat meningkat jika kandidiasis vulvovaginal tidak ditata laksana dan mengakibatkan infeksi sistemik atau kandidemia.[1,4]