Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Dermatitis Kontak Alergi general_alomedika 2020-01-10T16:06:15+07:00 2020-01-10T16:06:15+07:00
Dermatitis Kontak Alergi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Dermatitis Kontak Alergi

Oleh :
Debtia Rahmah
Share To Social Media:

Penatalaksanaan dermatitis kontak alergi (Dermatitis KA) meliputi identifikasi alergen, edukasi penghindaran alergen pemicu, serta terapi medikamentosa. Menghindari alergen sangat penting untuk mencegah terjadinya kekambuhan.

Menghindari Alergen

Tatalaksana utama dermatitis kontak alergi (Dermatitis KA) yakni menghindari kontak dengan alergen pemicu. Edukasi berperan sangat penting dalam keberhasilan terapi. Edukasi harus mendetail, secara lisan maupun tulisan, meliputi penjelasan mengenai alergen pemicu yang positif pada uji tempel, area dengan risiko paparan alergen tersebut, serta menghindari paparan terhadap alergen.

Pasien harus diberitahu barang-barang yang cenderung mengandung komponen alergen tersebut sehingga terhindar dari paparan alergen. Selain itu pada beberapa kondisi yang tidak memungkinkan penghilangan paparan alergen (misal paparan akibat pekerjaan), pasien dapat diminta menggunakan alat pelindung atau barrier cream. [4,12,15]

Medikamentosa

Terapi medikamentosa pada dermatitis kontak alergi (Dermatitis KA) meliputi terapi kortikosteroid topikal, antagonis calcineurin, terapi ultraviolet, serta terapi sistemik. Umumnya, terapi sistemik jarang diperlukan pada pasien Dermatitis KA, tetapi pada keadaan dimana lesi sangat luas (melibatkan >20% permukaan tubuh), dapat diberikan obat oral. [1,6]

Kortikosteroid Topikal

Pada Dermatitis KA, kortikosteroid yang digunakan adalah potensi sedang-tinggi, misalnya triamcinolone 0,1% dan klobetasol 0,05%. Pada area dengan struktur kulit yang lebih tipis, seperti wajah, kortikosteroid potensi rendah misalnya desonide lebih dipilih karena dapat mengurangi risiko atrofi kulit. Penatalaksanaan umumnya dilakukan hingga 3 minggu. [1]

Imunomodulator Topikal

Antagonis calcineurin topikal dapat digunakan pada beberapa jenis Dermatitis KA, misalnya kasus dermatitis periocular. Risiko atrofi lebih rendah pada penggunaan obat ini dibanding kortikosteroid topikal. [6]

Terapi Sinar Ultraviolet

Individu dengan Dermatitis KA kronis dapat diberikan penatalaksanaan narrow-band UVB phototherapy atau psoralen-plus UVA. Tetapi penggunaan harus hati-hati karena fototerapi diduga berkaitan dengan peningkatan risiko kanker. [15]

Steroid Sistemik

Pada Dermatitis KA yang ekstensif, yaitu melibatkan lebih dari 20% permukaan tubuh, steroid sistemik dapat digunakan dan umumnya mampu menghilangkan gejala dalam 12-24 jam. Steroid sistemik yang dapat digunakan adalah prednison 0,5-1 mg/kgBB/hari, maksimum 40 mg/hari. Jika pasien membaik, kurangi dosis menjadi setengahnya dan lanjutkan selama 5-7 hari. Pada keadaan yang berat, steroid sebaiknya di tappering off selama 2-3 minggu, karena penghentian yang cepat dapat menimbulkan rebound dermatitis. [1]

Referensi

1. Usatine RP, Riojas M. Diagnosis and Management of Contact Dermatitis. Am Fam Phys, 2010. 82(3): 249-255.
4. Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paler AS, Leffell DJ, Wolff K. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine, 8th ed. McGraw-Hill. 2012:152.
6. Brasch J, et al. Guideline contact dermatitis. Allergo J Int 2014; 23: 126–38.
12. Golderberg A, Silverberg N, Silverberg IS, Treat J, Jacob SE. Pediatric allergic contact dermatitis: lessons for better care. J Allergy Clin Immunol Pract. 2015;3:661-7
15. Kostner L, Anzengruber F, Guillod C, Reche M, Schmid-Grendelmeier P, Navarini AA. Allergic Contact Dermatitis. Immunology and Allergy Clinics of North America, 2017. 37(1): 141–152. doi:10.1016/j.iac.2016.08.014

Diagnosis Dermatitis Kontak Alergi
Prognosis Dermatitis Kontak Alergi

Artikel Terkait

  • Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dengan Dermatitis Kontak Alergi
    Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dengan Dermatitis Kontak Alergi
  • Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
    Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
  • Penanganan Hand Dermatitis pada Tenaga Kesehatan di Era Pandemi COVID-19
    Penanganan Hand Dermatitis pada Tenaga Kesehatan di Era Pandemi COVID-19
Diskusi Terkait
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
27 hari yang lalu
Pasien usia 34 tahun dengan gatal-gatal dan muncul bercak kemerahan
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
5 Balasan
Permisi dr.Diah SpKKPasien 34 thn dengan gatal-gatal dan muncul bercak kemerahan sdh lebih dari 1 bulan. Pekerjaan di lapangan perusahaan tambang Nikel....
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
29 hari yang lalu
Pasien laki-laki usia 34 tahun dengan lesi bercak kemerahan sekitar > 1 bulan
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
11 Balasan
Ijin Diskusi dan sharing knowledge sejawat sekalian,Pasien 34 thn laki-laki dengan lesi bercak kemerahan sekitar lebih dari 1 bulan. Lesi terasa gatal saat...
dr.Khairunisa Sinulingga
03 Maret 2022
Pasien wanita usia 23 tahun dengan bercak bercak hitam pada bagian tangan
Oleh: dr.Khairunisa Sinulingga
1 Balasan
Saya memiliki pasien wanita, 23 tahun, pekerjaan sbg baby sitter. Datang keluhan tangan memiliki bercak2 hitam. Sebelumnya terdapat bintil-bintil kemerahan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.