Etiologi Dermatitis Kontak Alergi
Etiologi dermatitis kontak alergi (Dermatitis KA) adalah paparan terhadap alergen. Bahan-bahan yang berpotensi sebagai alergen di antaranya poison ivy, nikel, sarung tangan lateks, p-Phenylenediamine (PPD) yang banyak ditemukan pada produk perawatan seperti pewarna rambut, pewarna tekstil, bahan pengawet, dan bahan pewangi. [7]
Menurut American Academy of Dermatology, alergen pada Dermatitis KA dapat dibagi menjadi core allergen panel I- VII. [2]
Tabel 1. Kategori Alergen Utama pada Dermatitis Kontak Alergi
Kategori Alergen | Contoh Alergen |
Core allergen panel 1 | - Nikel |
Core allergen panel II | - Kalium dikromat |
Core allergen panel III | - Mercaptobenzothiazole |
Core allergen panel IV | - Pewarna biru 106 dan 124 |
Core allergen panel V | - Propylene glycol |
Core allergen panel VI | - Benzyl alcohol |
Core allergen panel VII | - Triamcinolone |
Core allergen panel VIII | - Lidocaine |
Faktor Risiko
Faktor risiko dermatitis kontak alergi (Dermatitis KA) salah satunya adalah dermatitis atopik. Dermatitis atopik meningkatkan kemungkinan penetrasi alergen sehingga lebih mudah tersensitasi alergen akibat disfungsi barier kulit. Risiko Dermatitis KA pasca kontak dengan nikel dilaporkan berkaitan dengan mutasi gen filaggrin, yang juga didapati pada penderita dermatitis atopik. [8]