Pendahuluan Bacitracin
Bacitracin merupakan antibiotik polipeptida yang banyak digunakan secara topikal untuk infeksi kulit superfisial seperti impetigo. Sediaan bacitracin injeksi hanya digunakan pada bayi yang mengalami pneumonia atau empiema pleura akibat Staphylococcus.[1,2]
Bacitracin bekerja dengan menghambat proses sintesis dinding sel bakteri, sehingga bakteri tidak dapat mempertahankan integritas dinding sel dan akhirnya mengalami lisis. Penggunaan bacitracin terutama untuk melawan bakteri Gram positif. Bacitracin dapat bersifat bakteriostatik maupun bakterisidal tergantung dari konsentrasi obat serta kerentanan suatu mikroorganisme.[1-3]
Bacitracin injeksi telah dilaporkan dapat menyebabkan gagal ginjal akibat nekrosis tubular dan glomerulus. Batasi penggunaan hanya pada bayi dengan pneumonia dan empiema yang disebabkan oleh Staphylococcus yang rentan, dan gunakan hanya bila fasilitas laboratorium untuk pemantauan fungsi ginjal berkala tersedia. Evaluasi fungsi ginjal sebelum dan setiap hari selama terapi. Pertahankan asupan cairan dan output urine normal untuk menghindari toksisitas ginjal.[3,15]
Di Indonesia, bacitracin hanya tersedia dalam bentuk topikal kombinasi. Bacitracin kombinasi dengan neomycin tersedia dalam merek dagang Nebacetin® dan Enbatic®. Sementara itu, bacitracin kombinasi dengan neomycin dan polymyxin B tersedia dalam merek dagang Tigalin® dan Enbatic Plus®.[8]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Bacitracin
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Obat topikal untuk kulit[10] |
Subkelas | Antibakteri[10] |
Akses | Bebas[10] |
Wanita hamil | Kategori FDA: C[1] Kategori TGA: Tidak tersedia data |
Wanita menyusui | Tidak diketahui apakah dikeluarkan ke ASI[1,3] |
Anak-anak | Aman digunakan sesuai indikasi[1,2] |
Infant | Aman digunakan sesuai indikasi[1,2] |
FDA | Bacitracin topikal: Approved[1] Bacitracin injeksi: Withdrawn[4] |
Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani