Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Dermatitis Kontak Alergi general_alomedika 2020-01-10T16:06:07+07:00 2020-01-10T16:06:07+07:00
Dermatitis Kontak Alergi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Dermatitis Kontak Alergi

Oleh :
Debtia Rahmah
Share To Social Media:

Penegakan diagnosis dermatitis kontak alergi (Dermatitis KA) didasarkan pada adanya keluhan eritema dan pruritus yang timbul setelah paparan alergen. Diagnosis umumnya dapat ditegakkan secara klinis. Pemeriksaan penunjang berupa uji tempel dapat digunakan untuk mengidentifikasi alergen.

Anamnesis

Pada anamnesis dermatitis kontak alergi (Dermatitis KA), umumnya pasien datang dengan keluhan gatal disertai ruam kemerahan hingga bengkak. Keluhan juga bisa berupa rasa perih seperti terbakar, tetapi tidak sesering keluhan gatal. Lokasi keluhan sesuai dengan area yang berkontak dengan alergen. Predileksi yang sering adalah tangan, kaki, dan wajah.

Anamnesis mengenai riwayat paparan lingkungan serta riwayat medis lengkap penting untuk ditanyakan. Penggunaan produk-produk sehari-hari yang kontak dengan pasien seperti sampo, sabun, conditioner, pewangi pakaian, lotion, atau deodorant perlu ditanyakan.

Pekerjaan juga penting untuk ditanya secara mendetail untuk menggali kemungkinan paparan di tempat kerja. Beberapa pekerjaan seringkali berkaitan dengan dermatitis kontak alergi terkait penggunaan berulang sarung tangan, bahan kimia, maupun sabun cuci tangan. [1,4,11]

Pemeriksaan Fisik

Pada fase akut dermatitis kontak alergi (Dermatitis KA) ditandai dengan tanda peradangan seperti eritema, vesikel, dan bula dengan dasar edematosa. Gambaran papul eritema dan weeping mungkin didapati pada lesi subakut. Gambaran skuama, fisura, dan likenifikasi didapati pada lesi kronik. Pada Dermatitis KA, lesi umumnya memiliki batas, garis, dan sudut yang jelas.

Distribusi lesi sangat penting pada dermatitis kontak alergi. Lokasi lesi dapat membantu mempersempit kemungkinan alergen penyebab. Contohnya, alergi terhadap komponen logam pada celana atau ikat pinggang dapat menimbulkan lesi periumbilikal. Lesi pada wajah, kelopak mata, bibir mungkin disebabkan kontak dengan bahan kosmetik. Pada beberapa profesi, lokasi lesi pada tangan dapat menunjukkan alergen berupa sarung tangan lateks, misalnya pada perawat dan dokter. [1,4,6,11]

Diagnosis Banding

Dermatitis kontak alergi (Dermatitis KA) harus dibedakan dengan berbagai penyakit dengan manifestasi yang mirip, misalnya dermatitis atopik, dermatitis kontak iritan, dan eczema dishidrotik.

Dermatitis Atopik

Dermatitis atopik dan dermatitis kontak alergi kadang memberikan gambaran morfologi serupa. Pada dermatitis atopik, lesi kulit lebih luas dibandingkan Dermatitis KA, dan umumnya terdapat keterlibatan regio fleksor. [1,12]

Dermatitis Kontak Iritan

Lokasi dermatitis kontak iritan umumnya adalah regio manus. Gejala yang menonjol adalah rasa perih dan terbakar, dapat disertai gatal. Pada pemeriksaan fisik akan didapatkan kulit kering dan fisura. Batas lesi tidak sejelas Dermatitis KA. [1]

Eczema Dishidrotik

Eczema dishidrotik umumnya timbul di tangan dan kaki dalam bentuk vesikel yang jelas dan dalam, menyerupai tapioka, disertai dengan eritema dan skuama. [1]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang berupa uji tempel dapat dilakukan untuk menentukan alergen yang menyebabkan keluhan.

Prosedur Uji Tempel

Plat aluminium yang sudah diberi zat alergen ditempelkan pada punggung atas selama 48 jam. Setelah itu, dilihat apakah terdapat reaksi alergi pada area yang dipaparkan dengan alergen. Pada hari keempat, dilakukan interpretasi hasil uji tempel lagi. Oleh karena itu, beri tahu pasien untuk datang pada hari kedua dan keempat setelah penempelan. Selain itu informasikan kepada pasien mengenai larangan membasahi punggung, penggunaan pakaian ketat, gesekan pada punggung, menggaruk punggung, dan berbaring selama unit uji tempel melekat.

Interpretasi hasil uji tempel didasarkan pada kriteria International Contact Dermatitis Research Group (ICDRG).

Tabel 1. Interpretasi Uji Tempel Berdasarkan Kriteria ICDRG

Simbol

Morfologi

Interpretasi

- Tidak bereaksi Negatif
?+ Hanya sedikit eritema Reaksi diragukan
+ Eritema, infiltrasi, dan gambaran mirip papul Positif lemah
++ Eritema, infiltrasi, papul, dan vesikel Positif kuat
+++ Eritema menonjol, infeltrat, dan vesikel berkerumun Positif ekstrem
IR Morfologi lain seperti nekrosis, Reaksi iritan

Repeat Open Application Test

Repeat open application test (ROAT) juga adalah pemeriksaan yang digunakan untuk menentukan alergern. Produk yang akan diperiksa, diaplikasikan pada area kecil di kulit secara berulang selama beberapa hari untuk melihat apakah terjadi dermatitis KA. Produk yang diaplikasikan biasanya berupa kosmetik dan obat topikal. [13,14]

Referensi

1. Usatine RP, Riojas M. Diagnosis and Management of Contact Dermatitis. Am Fam Phys, 2010. 82(3): 249-255.
4. Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paler AS, Leffell DJ, Wolff K. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine, 8th ed. McGraw-Hill. 2012:152.
6. Brasch J, et al. Guideline contact dermatitis. Allergo J Int 2014; 23: 126–38.
11. Mowad CE, et al. Allergic contact dermatitis: patient management and education. J Am Acad Dermatol. 2016;74:1043-54
13. Sundararaj T, Govindaraju M, Thangaraj B. A study of 300 cases of allergic contact dermatitis. Int J Res Dermatol. 2017 Mar;3(1):13-19.
14. Johansen JD, Aalto-Korte K, Agner T, et al. European Society of Contact Dermatitis guideline for diagnostic patch testing - recommendations on best practice. Contact Dermatitis, 2015. 73(4): 195–221. doi:10.1111/cod.12432

Epidemiologi Dermatitis Kontak A...
Penatalaksanaan Dermatitis Konta...

Artikel Terkait

  • Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dengan Dermatitis Kontak Alergi
    Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dengan Dermatitis Kontak Alergi
  • Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
    Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
  • Penanganan Hand Dermatitis pada Tenaga Kesehatan di Era Pandemi COVID-19
    Penanganan Hand Dermatitis pada Tenaga Kesehatan di Era Pandemi COVID-19
Diskusi Terkait
Anonymous
5 hari yang lalu
Cara mengatasi hand dermatitis pada tenaga kesehatan
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki pasien yang bekerja sebagai perawat di RS yang mengharuskan tangannya harus dicuci dan menggunakan handsanitaizer terus menerus....
Anonymous
10 Februari 2023
Bintik di kulit dekat siku disertai rasa gatal hilang timbul
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo dokter izin konsulPasien usia 29 thn, laki laki, pekerjaan karyawan kantorSudah 1 bulan ini, di tangan atas dekat siku nya ada bintik. Kadang gatal,...
Anonymous
05 Januari 2023
Vesikel pada punggung setelah bekam
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Selamat pagi dokter semua, Saya ingin sharing kasus pasien Usia 54 tahun, datang dengan keluhan gatal pada area bekas Bekam di Punggung. Diketahui saat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.