Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Peripheral Artery Disease general_alomedika 2021-07-12T09:07:34+07:00 2021-07-12T09:07:34+07:00
Peripheral Artery Disease
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Peripheral Artery Disease

Oleh :
dr. Immanuel Natanael Tarigan
Share To Social Media:

Patofisiologi peripheral artery disease (PAD) pada umumnya sama dengan patofisiologi aterosklerosis. PAD terjadi karena proses aterosklerosis dan trombosis yang terjadi karena proses tersebut. Selain itu, pada PAD juga dapat terjadi akibat vaskulitis atau trombosis in situ akibat hiperkoagulasi. Patofisiologi pembentukan aterotrombosis pada PAD melibatkan berbagai sel seperti sel endotel vaskular, sel otot halus vaskular, fibroblas, trombosit, perisit, dan sel-sel proinflamasi.[3,9]

Proses aterosklerosis secara sederhana terdiri atas 3 fase, yakni fase inisiasi, fase progresif dan fase pembentukan plak. Fase inisiasi dimulai dari penarikan leukosit mononuklear menuju tunika intima yang dimediasi oleh selectin dan vascular cell adhesion molecule-1 (VCAM-1). Setelah leukosit berada di tunika intima melalui diapedesis, leukosit kemudian akan mengakumulasikan lemak dan membentuk foam cells. Kumpulan foam cells ini selanjutnya membentuk garis-garis lemak (fatty streak). Seiring dengan akumulasi sel otot polos, makromolekul ekstraseluler, termasuk kalsium, terjadi pembentukan ateroma pada pembuluh darah. Selanjutnya, fase akhir dari proses aterosklerosis adalah pembentukan plak yang tidak stabil.[9]

Pada proses penyempitan pembuluh darah akibat pembentukan aterosklerosis, terjadi proses adaptasi pada guna mengatasi dan mengkompensasi hipoksia yang terjadi. Proses adaptasi ini dilakukan dengan perubahan hemodinamika dan proses angiogenesis dan/atau arteriogenesis. Proses angiogenesis dan/atau arteriogenesis adalah respons adaptasi makrovaskular yang dimediasi oleh proses inflamasi dan apoptosis. Selanjutnya, seiring dengan perburukan hipoksia, terjadi proses adaptasi mikrovaskular yang dimediasi oleh sel endotelial, leukosit dan trombosis. Pada proses ini terjadi disfungsi endotelial.

Selanjutnya, bila proses ini tidak mampu mengatasi kondisi hipoksia yang ada, akan terjadi perfusi yang tidak adekuat menyebabkan kerusakan mitokondria, kerusakan serabut otot dan fibrosis. Perubahan struktur ini kemudian menyebabkan penurunan suplai oksigen, peningkatan kebutuhan metabolik dan menyebabkan keluhan pada pasien.[3]

Referensi

3. Krishna SM, Moxon J V, Golledge J. A review of the pathophysiology and potential biomarkers for peripheral artery disease. Int J Mol Sci 2015;16:11294–322. https://doi.org/10.3390/ijms160511294.
9. Ouriel K. Peripheral arterial disease. Lancet (London, England) 2001;358:1257–64. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(01)06351-6.

Pendahuluan Peripheral Artery Di...
Etiologi Peripheral Artery Disease

Artikel Terkait

  • Peningkatan Risiko Penyakit Arteri Perifer pada Infeksi HIV
    Peningkatan Risiko Penyakit Arteri Perifer pada Infeksi HIV
  • Perbandingan Revaskularisasi Endovaskular dan Latihan Fisik untuk Penanganan Klaudikasio Intermiten
    Perbandingan Revaskularisasi Endovaskular dan Latihan Fisik untuk Penanganan Klaudikasio Intermiten
Diskusi Terkait
Anonymous
29 Desember 2022
Sumbatan pembuluh darah di kaki - Jantung Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok, izin bertanyaApa gejala awal di curigai adanya sumbatan pada pembuluh darah perifer? Apa yg dpt di saran kan ke pasien utk mencegah...
Anonymous
04 Maret 2022
Posisi kaki pasien dengan penyakit arteri perifer
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya ingin bertanya, untuk posisi kaki pasien dengan nilai ABI 0,7 lebih baik seperti apa ya dok? Posisi kaki apakah harus datar atau...
dr. Intan Fajriani
23 Februari 2022
Live Webinar Alomedika - Vaskulitis : Tantangan Diagnostik dan Terapi. Sabtu, 26 Februari 2022 (10.00 - 11.30 WIB)
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Vaskulitis : Tantangan Diagnostik dan Terapi."Narasumber: dr. Anna Arianne, Sp.PD - KR -...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.