Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Peripheral Artery Disease general_alomedika 2021-07-12T10:37:02+07:00 2021-07-12T10:37:02+07:00
Peripheral Artery Disease
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Peripheral Artery Disease

Oleh :
dr. Immanuel Natanael Tarigan
Share To Social Media:

Prognosis pasien peripheral artery disease (PAD) sangat tergantung dengan kondisi pasien. Pada pasien dengan PAD, sekitar 70-80% pasien akan berkembang menjadi kasus klaudikasio stabil. Sekitar 10-20% pasien umumnya mengalami klaudikasio yang perburukan. Hanya sekitar 1-2% pasien yang akan berkembang menjadi critical limb ischemia (CLI).[2]

Komplikasi

Pasien dengan peripheral artery disease (PAD) memiliki risiko komplikasi mengalami major adverse cardiac events (MACE). MACE termasuk di antaranya adalah infark miokardial, stroke iskemik dan kematian akibat kardiovaskular. Kejadian MACE pada PAD adalah sekitar 4-5% per tahun. Studi lain menemukan bahwa dalam 5 tahun kejadian MACE adalah 20%. Selain itu, PAD juga memiliki risiko mengalami amputasi mayor dan ALI. Pada kasus critical limb ischemia (CLI), sekitar 25% pasien berkembang menjadi kondisi yang membutuhkan amputasi. Sekitar 1-2% pasien mengalami komplikasi yang berkaitan dengan ekstremitas.[1,6]

Critical Limb Ischemia (CLI) dan Acute Limb Ischemia (ALI)

Critical Limb Ischemia (CLI) adalah kondisi yang mengancam ekstremitas. CLI ditandai dengan nyeri iskemik kronik, lebih dari 2 minggu, yang muncul saat istirahat dengan luka iskemik atau kehilangan jaringan atau gangren pada satu atau kedua kaki. Nyeri biasanya dirasakan saat malam hari, pasien terbangun karena nyeri atau pasien merasakan baal di kaki bagian depan. Nyeri biasanya dapat berkurang dengan mengangkat kaki ke atas. Studi menemukan bahwa sekitar 20% pasien PAD dapat berkembang menjadi CLI. Pasien PAD dengan diabetes, gagal jantung, gagal ginjal dan stroke memiliki resiko mengalami CLI. Pasien CLI harus segera dirujuk ke ahli bedah vaskular.[1,5]

Acute Limb Ischemia (ALI) adalah kegawatdaruratan medis yang ditandai dengan penghentian aliran darah arteri secara tiba-tiba ke ekstremitas. ALI bermanifestasi sebagai ekstremitas yang nyeri, pucat dan dingin dengan hilangnya pulsasi arteri, kelemahan motorik dan gangguan sensorik. Pasien dengan ALI harus segera ditata laksana guna mengalirkan darah kembali, sebelum terjadi nekrosis jaringan otot yakni dalam 4-6 jam setelah onset gejala.[1,5]

Prognosis

Prognosis pasien PAD sangat bergantung pada hasil pemeriksaan fisik pasien, terutama pemeriksaan ankle-brachial index (ABI). Pasien dengan ABI kurang dari 0,9 memiliki risiko dua hingga empat kali lebih besar mengalami gangguan kardiovaskular dan kematian akibat sebab apa pun. Studi menemukan bahwa ABI yang rendah pasien memiliki spesifisitas sebesar 92% untuk memprediksikan kejadian penyakit jantung koroner. Selain itu, merokok juga ditemukan berhubungan dengan risiko kematian pada pasien PAD. Pasien PAD yang merokok memiliki resiko kematian akibat penyakit kardiovaskular dua kali lebih tinggi dibanding pasien PAD yang tidak merokok. Studi juga menemukan bahwa kadar kolesterol HDL yang rendah pada pasien meningkatkan risiko kematian pada pasien PAD.[1,2]

Studi menemukan bahwa pemantauan 5 tahun pada pasien PAD ditemukan sekitar 1-4% kejadian amputasi ekstremitas. Selain itu, sekitar 20% pasien dengan PAD mengalami kejadian infark miokard non-fatal, 15-30% pasien mengalami kematian dengan 75% kematian terjadi akibat gangguan kardiovaskular. Risiko kematian 10 tahun pada pasien PAD ekstremitas bawah ditampilkan pada tabel 2.[1,2]

Tabel 3. Indeks Risiko Kematian 10 Tahun pada Pasien Periferal Arterial Disease Ekstremitas Bawah

Faktor risiko Poin
Gangguan renal +12
Gagal jantung +7
Usia di atas 65 tahun +5
Hiperkolesterolemia +5
Perubahan segmen ST pada EKG +5
ABI kurang dari 0,6 +4
Adanya gelombang Q pada EKG +4
Penyakit serebrovaskular +3
Diabetes melitus +3
Penyakit pulmonar +3
Penggunaan statin -6
Penggunaan aspirin -4
Penggunaan beta bloker -4

Sumber: Firnhaber et al. 2019.[1]

Tabel 4. Standar Pengukuran Risiko Kematian 10 Tahun pada Pasien Periferal Arterial Disease Ekstremitas Bawah

Kategori Risiko Poin Kematian dalam 10 tahun
Rendah <0 22,1%
Rendah-Sedang 0-5 32,2%
Sedang-Tinggi 6-9 45,8%
Tinggi >9 70,4%

Sumber: Firnhaber et al. 2019.[1]

Referensi

1. Firnhaber JM, Powell CS. Lower Extremity Peripheral Artery Disease: Diagnosis and Treatment. Am Fam Physician 2019;99:362–9.
2. Hennion DR, Siano KA. Diagnosis and treatment of peripheral arterial disease. Am Fam Physician 2013;88:306–10.
5. Gerhard-Herman MD, Gornik HL, Barrett C, Barshes NR, Corriere MA, Drachman DE, et al. 2016 AHA/ACC guideline on the management of patients with lower extremity peripheral artery disease: Executive Summary: A report of the American college of cardiology/American Heart Association task force on clinical practice guidelines. vol. 135. 2017. https://doi.org/10.1161/CIR.0000000000000470.
6. Lau JF, Weinberg MD, Olin JW. Peripheral artery disease. Part 1: Clinical evaluation and noninvasive diagnosis. Nat Rev Cardiol 2011;8:405–18. https://doi.org/10.1038/nrcardio.2011.66.

Penatalaksanaan Peripheral Arter...
Edukasi dan Promosi Kesehatan Pe...

Artikel Terkait

  • Peningkatan Risiko Penyakit Arteri Perifer pada Infeksi HIV
    Peningkatan Risiko Penyakit Arteri Perifer pada Infeksi HIV
  • Perbandingan Revaskularisasi Endovaskular dan Latihan Fisik untuk Penanganan Klaudikasio Intermiten
    Perbandingan Revaskularisasi Endovaskular dan Latihan Fisik untuk Penanganan Klaudikasio Intermiten
Diskusi Terkait
Anonymous
29 Desember 2022
Sumbatan pembuluh darah di kaki - Jantung Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok, izin bertanyaApa gejala awal di curigai adanya sumbatan pada pembuluh darah perifer? Apa yg dpt di saran kan ke pasien utk mencegah...
Anonymous
04 Maret 2022
Posisi kaki pasien dengan penyakit arteri perifer
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya ingin bertanya, untuk posisi kaki pasien dengan nilai ABI 0,7 lebih baik seperti apa ya dok? Posisi kaki apakah harus datar atau...
dr. Intan Fajriani
23 Februari 2022
Live Webinar Alomedika - Vaskulitis : Tantangan Diagnostik dan Terapi. Sabtu, 26 Februari 2022 (10.00 - 11.30 WIB)
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Vaskulitis : Tantangan Diagnostik dan Terapi."Narasumber: dr. Anna Arianne, Sp.PD - KR -...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.