Prognosis Peripheral Artery Disease
Prognosis pasien peripheral artery disease (PAD) sangat tergantung dengan kondisi pasien. Pada pasien dengan PAD, sekitar 70-80% pasien akan berkembang menjadi kasus klaudikasio stabil. Sekitar 10-20% pasien umumnya mengalami klaudikasio yang perburukan. Hanya sekitar 1-2% pasien yang akan berkembang menjadi critical limb ischemia (CLI).[2]
Komplikasi
Pasien dengan peripheral artery disease (PAD) memiliki risiko komplikasi mengalami major adverse cardiac events (MACE). MACE termasuk di antaranya adalah infark miokardial, stroke iskemik dan kematian akibat kardiovaskular. Kejadian MACE pada PAD adalah sekitar 4-5% per tahun. Studi lain menemukan bahwa dalam 5 tahun kejadian MACE adalah 20%. Selain itu, PAD juga memiliki risiko mengalami amputasi mayor dan ALI. Pada kasus critical limb ischemia (CLI), sekitar 25% pasien berkembang menjadi kondisi yang membutuhkan amputasi. Sekitar 1-2% pasien mengalami komplikasi yang berkaitan dengan ekstremitas.[1,6]
Critical Limb Ischemia (CLI) dan Acute Limb Ischemia (ALI)
Critical Limb Ischemia (CLI) adalah kondisi yang mengancam ekstremitas. CLI ditandai dengan nyeri iskemik kronik, lebih dari 2 minggu, yang muncul saat istirahat dengan luka iskemik atau kehilangan jaringan atau gangren pada satu atau kedua kaki. Nyeri biasanya dirasakan saat malam hari, pasien terbangun karena nyeri atau pasien merasakan baal di kaki bagian depan. Nyeri biasanya dapat berkurang dengan mengangkat kaki ke atas. Studi menemukan bahwa sekitar 20% pasien PAD dapat berkembang menjadi CLI. Pasien PAD dengan diabetes, gagal jantung, gagal ginjal dan stroke memiliki resiko mengalami CLI. Pasien CLI harus segera dirujuk ke ahli bedah vaskular.[1,5]
Acute Limb Ischemia (ALI) adalah kegawatdaruratan medis yang ditandai dengan penghentian aliran darah arteri secara tiba-tiba ke ekstremitas. ALI bermanifestasi sebagai ekstremitas yang nyeri, pucat dan dingin dengan hilangnya pulsasi arteri, kelemahan motorik dan gangguan sensorik. Pasien dengan ALI harus segera ditata laksana guna mengalirkan darah kembali, sebelum terjadi nekrosis jaringan otot yakni dalam 4-6 jam setelah onset gejala.[1,5]
Prognosis
Prognosis pasien PAD sangat bergantung pada hasil pemeriksaan fisik pasien, terutama pemeriksaan ankle-brachial index (ABI). Pasien dengan ABI kurang dari 0,9 memiliki risiko dua hingga empat kali lebih besar mengalami gangguan kardiovaskular dan kematian akibat sebab apa pun. Studi menemukan bahwa ABI yang rendah pasien memiliki spesifisitas sebesar 92% untuk memprediksikan kejadian penyakit jantung koroner. Selain itu, merokok juga ditemukan berhubungan dengan risiko kematian pada pasien PAD. Pasien PAD yang merokok memiliki resiko kematian akibat penyakit kardiovaskular dua kali lebih tinggi dibanding pasien PAD yang tidak merokok. Studi juga menemukan bahwa kadar kolesterol HDL yang rendah pada pasien meningkatkan risiko kematian pada pasien PAD.[1,2]
Studi menemukan bahwa pemantauan 5 tahun pada pasien PAD ditemukan sekitar 1-4% kejadian amputasi ekstremitas. Selain itu, sekitar 20% pasien dengan PAD mengalami kejadian infark miokard non-fatal, 15-30% pasien mengalami kematian dengan 75% kematian terjadi akibat gangguan kardiovaskular. Risiko kematian 10 tahun pada pasien PAD ekstremitas bawah ditampilkan pada tabel 2.[1,2]
Tabel 3. Indeks Risiko Kematian 10 Tahun pada Pasien Periferal Arterial Disease Ekstremitas Bawah
Faktor risiko | Poin |
Gangguan renal | +12 |
Gagal jantung | +7 |
Usia di atas 65 tahun | +5 |
Hiperkolesterolemia | +5 |
Perubahan segmen ST pada EKG | +5 |
ABI kurang dari 0,6 | +4 |
Adanya gelombang Q pada EKG | +4 |
Penyakit serebrovaskular | +3 |
Diabetes melitus | +3 |
Penyakit pulmonar | +3 |
Penggunaan statin | -6 |
Penggunaan aspirin | -4 |
Penggunaan beta bloker | -4 |
Sumber: Firnhaber et al. 2019.[1]
Tabel 4. Standar Pengukuran Risiko Kematian 10 Tahun pada Pasien Periferal Arterial Disease Ekstremitas Bawah
Kategori Risiko | Poin | Kematian dalam 10 tahun |
Rendah | <0 | 22,1% |
Rendah-Sedang | 0-5 | 32,2% |
Sedang-Tinggi | 6-9 | 45,8% |
Tinggi | >9 | 70,4% |
Sumber: Firnhaber et al. 2019.[1]