Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Ruptur Esofagus general_alomedika 2023-02-07T10:30:55+07:00 2023-02-07T10:30:55+07:00
Ruptur Esofagus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Ruptur Esofagus

Oleh :
dr. Pepi Nurapipah
Share To Social Media:

Diagnosis ruptur esofagus melalui anamnesis adalah munculnya gejala klasik seperti nyeri dada dan muntah. Pemeriksaan fisik dapat dinilai adanya emfisema subkutan dan kondisi sepsis. Pemeriksaan radiologi dengan kontras dapat membantu menegakkan diagnosis pasti ruptur esofagus.[6]

Anamnesis

Anamnesis gejala ruptur esofagus biasanya tergantung pada lokasi terjadinya ruptur, yaitu servikal, intratorakal, atau intraabdominal. Gejala juga dipengaruhi struktur mediastinal yang terlibat, seperti perikardium atau trakea. Gejala klasik ruptur esofagus adalah trias Mackler, di mana kondisi ini terjadi pada hampir 50% kasus ruptur esofagus. Gejala trias Mackler meliputi :

  • Nyeri di daerah dada, terutama di daerah dada bagian bawah atau perut bagian atas
  • Muntah
  • Emfisema subkutan[2,6]

Untuk menentukan lokasi ruptur esofagus, dapat ditanyakan gejala sebagai berikut:

  • Area servikal: nyeri leher, disfagia, gangguan bersuara
  • Area torakal: nyeri dada retrosternal, dapat diawali dengan muntah
  • Area abdominal: nyeri epigastrium yang menjalar ke bahu, berhubungan dengan mual atau muntah[2,4]

Gejala lain yang tidak khas di antaranya hematemesis, melena, nyeri ke arah punggung, dan bengkak di area wajah. Untuk mengetahui penyebab ruptur esofagus, dapat dinilai riwayat prosedur medis seperti endoskopi, riwayat adanya trauma pada daerah esofagus, benda asing yang tertelan, riwayat mengonsumsi alkohol, dan peningkatan tekanan intraabdomen akibat olahraga angkat besi maupun riwayat persalinan normal.[2,6]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pada pasien ruptur esofagus adalah menilai gejala umum dan gejala yang langsung berhubungan dengan lokasi ruptur esofagus. Gejala umum termasuk adanya demam, takikardi, takipnea, tanda syok, sesak, atau sianosis. Pemeriksaan fisik yang berhubungan langsung dengan lokasi ruptur esofagus yaitu:

  • Area servikal: tanda emfisema subkutan berupa krepitasi atau tenderness saat palpasi di daerah leher
  • Area torakal: krepitasi di dinding dada pada saat palpasi akibat emfisema subkutan, dan auskultasi terdengar crackle mediastinum akibat emfisema mediastinal. Apabila terjadi efusi pleura, maka dapat ditemukan tanda seperti sesak dan nafas cepat pada inspeksi, dullness pada perkusi toraks, dan penurunan vokal fremitus. Pada kondisi mediastinitis dapat ditemukan demam, takikardia, hipotensi, dan sianosis
  • Area abdomen: tanda peritonitis akut seperti nyeri perut, nyeri tekan dan nyeri lepas, serta defense musculaire. Hal ini terjadi akibat robekan transmural yang melewati lapisan serosa, sehingga terjadi kontaminasi peritoneal[2,4]

Diagnosis Banding

Ruptur esofagus memiliki gejala nyeri khas nyeri dada dan muntah. Diagnosis banding keluhan tersebut di antaranya adalah kondisi Mallory-Weiss syndrome, pneumotoraks spontan, diseksi aorta, emboli pulmonal, atau perikarditis akut.

Mallory-Weiss syndrome

Mallory-Weiss syndrome merupakan perforasi esofagus hanya di lapisan mukosa. Kondisi ini terjadi saat isi lambung menekan melawan sfingter esofagus, sehingga menyebabkan robekan dan perdarahan. Hematemesis pada Mallory-Weiss syndrome merupakan gejala yang membedakan kondisi ini dengan ruptur esofagus. Pada ruptur esofagus, robekan menembus seluruh lapisan dinding esofagus sehingga keluhan hematemesis jarang terjadi.[1,9]

Pneumotoraks Spontan

Kondisi pneumotoraks spontan dapat dibedakan dari ruptur esofagus dengan tidak adanya trias Mackler. Muntah sangat jarang terjadi pada pasien pneumotoraks. Pada pemeriksaan rontgen toraks, akan tampak gambaran pneumomediastinum atau pneumotoraks. Apabila gambaran radiologi ini disertai dengan adanya gejala muntah dan nyeri dada akut, umumnya merupakan pertanda adanya ruptur esofagus.[1,2]

Diseksi Aorta

Diseksi aorta adalah kondisi terpisahnya lapisan dinding aorta. Tidak ada gejala pasti pada diseksi aorta, tetapi pada hasil pemeriksaan tekanan darah pada kedua lengan yang berbeda hingga 20 mmHg dapat menandakan adanya diseksi aorta.[10,11]

Emboli Pulmonal

Emboli pulmonal adalah kondisi saat gumpalan darah menghambat aliran arteri menuju paru-paru. Emboli pulmonal tidak memiliki gejala spesifik di awal, tetapi terjadi perubahan hemodinamik tiba-tiba disertai sesak yang progresif.[11]

Perikarditis Akut

Perikarditis akut merupakan inflamasi perikardium yang ditandai nyeri dada perikardial, pericardial friction rub,  dan pada pemeriksaan EKG tampak elevasi segmen ST atau depresi PR interval. [2,11]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis pasti ruptur esofagus terdiri dari pemeriksaan pencitraan dan laboratorium.

Pemeriksaan Pencitraan

Pemeriksaan pencitraan yang dilakukan meliputi rontgen, contrast esophagography, dan CT scan. Penurunan kondisi pasien merupakan indikasi tindakan operasi segera. Untuk itu, harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan contrast esophagography atau CT scan mengenai lokasi, dan ukuran kebocoran esofagus.[2,4,10]

Rontgen:

Rontgen toraks posisi PA atau AP untuk mendeteksi udara yang keluar melewati daerah ruptur. Berdasarkan area ruptur gambaran rontgen yang dapat terlihat adalah:

  • Area servikal: emfisema subkutan dan pneumomediastinum
  • Area toraks: area torakal tampak lebih lebar
  • Area abdomen: udara dibawah diafragma[2,10]

Contrast Esophagography:

Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat bocornya kontras yang melalui esophagus. Pemberian kontras juga membantu menentukan area yang mengalami ruptur. Kontras yang digunakan adalah Barium Sulfat.[2,10]

CT scan:

Pemeriksaan Computed Tomography scan dilakukan di area toraks dan abdomen untuk dapat menentukan lokasi ruptur. Pemeriksaan CT scan dapat menilai zat asing yang berpindah keluar dari esofagus, penebalan esofagus, dan adanya pneumomediastinum.[2,10]

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mengonfirmasi kondisi klinis, dan membantu menegakkan diagnosis setelah dilakukan pemeriksaan pencitraan. Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan terdiri dari pemeriksaan darah lengkap dan pengukuran pH darah. Pada kondisi ruptur esofagus, dapat ditemukan leukositosis. Apabila ruptur esofagus mengganggu sistem pernafasan seperti penetrasi ke rongga pleura, dapat ditemukan adanya pH darah <7,2. Kondisi ruptur esofagus yang disertai sepsis ditandai dengan adanya leukositosis dengan neutrofil yang dominan, dan didapatkan patogen spesifik dari hasil kultur darah.[4,6]

Referensi

1. Garas G, Zarogoulidis P, Efthymiou A, et al. Spontaneous esophageal rupture as the underlying cause of pneumothorax: early recognition is crucial. J Thorac Dis. 2014;6(12):1655-1658. doi:10.3978/j.issn.2072-1439.2014.12.04
2. Mueller DK. Esophageal Rupture. 2019. Medscape. Available from : https://emedicine.medscape.com/article/425410-overview#a4
4. Lynch KL. Esophageal Rupture. 2019. Merck Manual Professional Version. Available from : https://www.merckmanuals.com/professional/gastrointestinal-disorders/esophageal-and-swallowing-disorders/esophageal-rupture
6. Triadafilopoulus G. Boerhaave syndrome: Effort rupture of the esophagus. 2020. Uptodate. Available from : https://www.uptodate.com/contents/boerhaave-syndrome-effort-rupture-of-the-esophagus
9. Sharma R.Gujrathi I. Mallory-Weiss tear. 2020. Radiopaedia. Available from : https://radiopaedia.org/articles/boerhaave-syndrome?lang=us
10. Cross MR, Greenwald MF, Dahhan A. Esophageal Perforation and Acute Bacterial Mediastinitis: Other Causes of Chest Pain That Can Be Easily Missed. Medicine (Baltimore). 2015;94(32):e1232. doi:10.1097/MD.0000000000001232
11. Mancini MC. Aortic Dissection. 2020. Medscape. Available from :
https://emedicine.medscape.com/article/2062452-overview

Epidemiologi Ruptur Esofagus
Penatalaksanaan Ruptur Esofagus
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 13 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 17 menit yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.