Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Ruptur Esofagus general_alomedika 2023-02-07T10:30:10+07:00 2023-02-07T10:30:10+07:00
Ruptur Esofagus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Ruptur Esofagus

Oleh :
dr. Pepi Nurapipah
Share To Social Media:

Patofisiologi ruptur esofagus dapat dipahami dengan mengetahui anatomi esofagus dan organ-organ sekitar esofagus. Esofagus merupakan organ yang berbentuk tabung, panjang 25 cm, dan menghubungkan faring dengan lambung. Esofagus terdiri dari 3 bagian, yaitu:

  • Esofagus servikal: mulai dari otot krikofaringeus ke suprasternal notch

  • Esofagus torakal: bagian terpanjang, mulai dari suprasternal notch hingga diafragma
  • Esofagus abdominal: bagian terpendek, mulai dari diafragma ke bagian kardia lambung[2,3]

Lapisan dinding esofagus tidak memiliki lapisan serosa sehingga rentan mengalami perforasi dan ruptur. Apabila terjadi ruptur, maka cairan lambung, saliva, cairan empedu, dan cairan lainnya dapat masuk ke mediastinum. Sehingga terjadi mediastinitis, disertai emfisema, inflamasi, dan nekrosis bertahap. Dalam waktu beberapa jam, ruptur dapat berubah menjadi robekan yang besar dan menyebabkan translokasi dan invasi bakteri sehingga menimbulkan sepsis.[2,3]

Lokasi ruptur esophagus tergantung pada penyebab. Ruptur esofagus spontan umumnya terjadi di atas diafragma pada dinding posterolateral esofagus, lebih sering di area sinistra, dan longitudinal. Hal ini terjadi karena otot pada daerah esofagus torakal tipis dan lemah, disebabkan pada lokasi tersebut terdapat pembuluh darah dan serabut saraf sehingga struktur yang menopang kurang.[1,2]

Sedangkan ruptur esofagus akibat benda asing 80% terjadi pada area servikal. Benda asing misalnya akibat tindakan kedokteran gigi, atau makanan seperti duri ikan dan daging, dapat menyumbat di bagian penyempitan esofagus sehingga terjadi perforasi pada lapisan esofagus.[2,5]

Referensi

1. Garas G, Zarogoulidis P, Efthymiou A, et al. Spontaneous esophageal rupture as the underlying cause of pneumothorax: early recognition is crucial. J Thorac Dis. 2014;6(12):1655-1658. doi:10.3978/j.issn.2072-1439.2014.12.04
2. Mueller DK. Esophageal Rupture. 2019. Medscape. Available from : https://emedicine.medscape.com/article/425410-overview#a4
3. Kassem MM, Wallen JM. Esophageal Perforation And Tears. [Updated 2020 Aug 10]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-.
5. Ugenti I, Digennaro R, Martines G, Caputi Iambrenghi O. Double esophageal perforation by ingested foreign body: Endoscopic and surgical approach. A case report. Int J Surg Case Rep. 2015;17:55-57. doi:10.1016/j.ijscr.2015.10.033

Pendahuluan Ruptur Esofagus
Etiologi Ruptur Esofagus
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 15:07
Terapi untuk kasus kuku kaki terlepas akibat trauma tumpul
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin berdiskusi, pasien pria 40 tahun datang dengan keluhan kuku jempol kaki lepas setelah tertimpa lemari, ROM masih baik, kejadian beberapa jam...
dr.Risa
Kemarin, 10:31
Dosis kombinasi obat glibenklamid dan metformin
Oleh: dr.Risa
8 Balasan
Izin bertanya dok, pasien usia 50 thnan mempunyai riwayat DM sebelumnya sudah minum obat glibenklamid 2x1 secara rutin namun GDS terakhir masih 390mg/dl....
dr.Reza feriansyah
1 hari yang lalu
Cara BPJS menentukan kebutuhan faskes BPJS
Oleh: dr.Reza feriansyah
1 Balasan
Ass. Guru, senior, sejawat. Izin bertanya, mohon info sharing dan pengalamannya ..Bagaimana sbnrnya cara BPJS menentukan kebutuhan faskes BPJS butuh dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.