Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Sindrom Sjogren general_alomedika 2023-11-13T10:01:27+07:00 2023-11-13T10:01:27+07:00
Sindrom Sjogren
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Sindrom Sjogren

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Penatalaksanaan utama sindrom Sjogren adalah dengan memegang prinsip memperbaiki kualitas hidup dan mengurangi gejala yang ditimbulkan oleh sindrom Sjogren. Terapi yang ada terutama untuk menghindari komplikasi dan gangguan fungsi akibat abnormalitas kerja kelenjar eksokrin.[5]

Manifestasi Okular

Tata laksana manifestasi okular pada sindrom Sjogren dapat dibagi menjadi tata laksana lokal dan tata laksana sistemik.

Lokal

Tata laksana lokal yang dapat diberikan pada mata kering adalah pemberian air mata artifisial dan gel mata. Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan volume film air mata dan mengurangi gesekan antara kelopak mata dan permukaan bola mata.[2,18]

Selain air mata artifisial, bila terjadi perubahan permukaan bola mata, dapat pula diberikan tetes mata berisi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) topikal seperti diklofenak atau kortikosteroid topikal seperti methylprednisolone, namun pemberiannya harus hati-hati karena adanya risiko efek samping seperti ulkus kornea.[18]

Sistemik

Tata laksana sistemik yang dapat diberikan pada manifestasi okular adalah dengan pemberian obat-obatan golongan sekretatog seperti cevimeline dan pilocarpine. Pilocarpine per oral merupakan agen agonis muscarinic cholinergic parasympathomimetic yang dapat menstimulasi sekresi kelenjar eksokrin dengan cara berikatan dengan reseptor muscarinik (M3).[2,18]

Manifestasi Oral

Manifestasi oral seperti kekeringan pada mulut pasien penderita sindrom Sjogren dapat dikurangi dan diperbaiki dengan pemberian stimulasi saliva, misalnya mengunyah permen karet bebas gula, mint, dan permen pelega tenggorokan walau hal ini bersifat transien. Apabila tidak didapatkan perbaikan gejala, pertimbangkan pemberian pengganti air liur berbentuk triester gliserol teroksigenasi untuk mengurangi keluhan mulut kering pasien.[13]

Bila stimulasi saliva dan terapi pengganti liur tidak memperbaiki gejala, pasien dapat diberikan sialogogue sistemik. Contoh sialogogue yang dapat digunakan adalah pilocarpine dan cevimeline. Selain itu. dapat pula diberikan rituximab yang diharapkan dapat meningkatkan produksi saliva kelenjar liur.[2,21]

Pasien sindrom Sjogren juga rawan untuk mengalami infeksi jamur. Pemberian pembersih mulut antifungal atau pelega tenggorokan dapat menjadi pilihan bila terjadi kandidiasis. Gigi palsu yang mudah dilepas sebaiknya juga dibersihkan dengan cara direndam sebentar dalam cairan chlorhexidine.[13]

Oral hygiene adekuat menjadi penting pada pasien sindrom Sjogren karena mereka rentan terkena karies dan stomatitis rekuren. Hal ini bisa dilakukan dengan menyikat gigi dan berkumur lebih sering untuk memastikan tidak ada debris dan sisa makanan yang terperangkap di rongga mulut. Selain itu, pasien juga bisa menggunakan fluoride topikal yang dapat mengurangi karies pada mulut kering.[2,21]

Manifestasi Sistemik Lain

Manifestasi sistemik lain pada sindrom Sjogren dapat diterapi sesuai tata laksana umum yang biasa diberikan untuk penyakit tersebut.

  • Dispareunia: Obat sediaan suppositoria pervaginam yang mengandung estrogen

  • Arthritis: Hydroxychloroquine, OAINS, kortikosteroid oral atau intraartikular, dan terapi dengan disease-modifying antirheumatic drugs (DMARDs) seperti methotrexate, leflunomide, azathioprine, sulfasalazine
  • Tracheobronchitis sicca: Pilocarpine, bromhexine, menghindari zat yang dapat menyebabkan dehidrasi seperti chamomile
  • Parotitis: kortikosteroid oral dan antibiotik sesuai indikasi.
  • Glomerulonefritis: kortikosteroid oral atau intravena, siklofosfamid, mycofenolate mofetil

  • Cryoglobulinemic vasculitis: kortikosteroid, plasmapheresis[2,11]

Tata laksana manifestasi ekstraglandular sindrom Sjogren juga mencakup penggunaan nonbiologic disease-modifying antirheumatic drugs seperti methotrexate, leflunomide, azathioprine, dan sulfasalazine. Saat ini sedang diteliti mengenai manfaat pemberian rituximab, suatu antibodi monoklonal yang secara langsung melawan protein CD20 serta diekspresikan pada sel B matang; serta obat antimalaria hydroxychloroquine yang bersifat immunomodulator.[18,24]

Referensi

2. Del Papa N, Vitali C. Management of primary Sjögren's syndrome: recent developments and new classification criteria. Ther Adv Musculoskelet Dis. 2018;10(2):39-54. doi:10.1177/1759720X17746319
5. Respati RA, Budianti WK. Diagnosis dan Penatalaksanaan Paripurna Sindrom Sjögren. J Kdokt Meditek. 2021;27(2):147-156. Available from: http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/Meditek/article/view/2034
11. Stefanski AL, Tomiak C, Pleyer U, Dietrich T, Burmester GR, Dörner T. The Diagnosis and Treatment of Sjögren's Syndrome. Dtsch Arztebl Int. 2017;114(20):354-361. doi:10.3238/arztebl.2017.0354
13. Bolstad AI, Skarstein K. Epidemiology of Sjögren's Syndrome-from an Oral Perspective. Curr Oral Health Rep. 2016;3(4):328-336. doi:10.1007/s40496-016-0112-0
18. Roszkowska AM, Oliverio GW, Aragona E, et al. Ophthalmologic Manifestations of Primary Sjögren's Syndrome. Genes (Basel). 2021;12(3):365. Published 2021 Mar 4. doi:10.3390/genes12030365
21. Del Papa N, Minniti A, Maglione W, Pignataro F, Caporali R, Vitali C. Instruments for Outcome Evaluation of Specific Domains in Primary Sjögren's Syndrome. Biomolecules. 2021;11(7):953. Published 2021 Jun 28. doi:10.3390/biom11070953
24. Baer A, Vivino F. Overview of the management and prognosis of Sjögren's syndrome. Uptodate. 2021.

Diagnosis Sindrom Sjogren
Prognosis Sindrom Sjogren
Diskusi Terbaru
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas 13 Juni 2025, 14:17
Fitur Ulasan Pasien di dalam MyPatient - Aplikasi Alomedika
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
7 Balasan
AlodokterSekarang ada option respon terhadap ulasan pasien.Ini fungsinya apa ya?Mohon info.Terima kasih.
Anonymous
Dibalas 13 Juni 2025, 08:02
Suplemen Ibu Hamil apakah perlu tambah suplemen kalsium dan Fe
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, apakah konsumsi folamil untuk bumil sudah cukup? atau perlu tambah suplemen kalsium atau fe dari luar? 🙏
dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
Dibalas 13 Juni 2025, 08:13
Benda Asing Hipofaring- ALOPALOOZA THT-KL
Oleh: dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
4 Balasan
pasien wanita 52 tahun, datang dengan keluhan nyeri serta sulit saat menelan dan terasa tertusuk kurang lebih 1 jam setelah mengkonsumsi oncom..dilakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.